maka dibutuhkan koleksi yang dapat memenuhikebutuhan masing-masing pengguna dan hal ini yang menjadi tugas perpustakaan dalam hal penyediaan koleksi yang sesuai dan
dibutuhkan pengguna.
2.2.3 Relevansi Koleksi Perpustakaan dengan Masyarakat Daerah Kabupaten
Pihak perpustakaan harus mempunyai data koleksi dan relevan dengan kebutuhan pengguna yang bermanfaat bagi penelitian dan pengembangan pada masyarakat
tertentu.Semakin banyak koleksi yang dimiliki perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi dan ilmu pengetahuan. Koleksi yang relevan dengan
kebutuhan informasi masyarakat dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang ada.
Adanya kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan dengan informasi apa yang dibutuhkan pengguna perpustakaan dikenal dengan istilah relevansi pada pemakai.
Hal ini berarti koleksi yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna dalam mencari informasi.
Menurut Siregar 2004, 8 “Salah satu prinsip pemilihan buku adalah relevansi atau kesesuaian. Yaitu perpustakaan hendaknya mengusahakan agar koleksi perpustakaan relevan
dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”. Sedangkan Andriani 2003, 11 menyatakan bahwa ”Relevansi merupakan suatu yang
difahami oleh pengguna pada saat memilih dokumen”. Pendapat lain dikemukakan oleh Purnomo 2006,9 bahwa “Dokumen yang relevan
artinya dokumen-dokumen yang didapatkan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan”.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa relevansi merupakan kesesuaian dokumen yang diperoleh dari sumber informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan
informasi pengguna yang didapatkan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Pelayanan Perpustakaan Umum
Setiap perpustakaan perlu menentukan sistem layanan yang akan digunakan, agar pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik. Dengan
adanya penentuan sistem layanan ini pengguna juga dapat mengetahui bagaimana cara memanfaatkan fasilitas yang dimiliki perpustakaan.
Menurut Darmono 2001, 137-139 sistem layanan perpustakaan ada 2 dua yaitu: 5.
Sistem layanan Terbuka Opened Access Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para
pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan. Pada sistem
ini pemakai perpustakaaan dapat melakukan browsing bahan pustaka dari jajaran koleksi.
6. Sistem layanan Tertutup Closed Access
Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka
diperpustakaan. Pengambilan bahan pustaka harus melalui petugas perpustakaan, demikian juga dengan pengembalian bahan pustaka yang telah
dipinjamnya.
Sedangkan menurut Rahayuningsih 2007, 93-94 ada dua sistem layanan perpustakaan, yaitu:
1. Sistem terbuka
Sistem terbuka dalah sistem layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari
jajaran koleksi perpustakaan.
2. Sistem tertutup
Sistem tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan.
Pada dasarnya setiap sistem memiliki keuntungan dan kerugian, begitu juga yang terdapat pada sistem layanan terbuka dan tertutup ini, yaitu perpustakaan memiliki beberapa
keuntungan dan kerugian dalam pelaksanaannya. Menurut Darmono 2001, 139 keuntungan dan kerugian sistem layanan
terbuka,yaitu: Keuntungan:
1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki
dari jajaraan koleksi.
Universitas Sumatera Utara
2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap
terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan 3.
Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan.
4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengembalikan bahan
pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberi tanggung jawab di bagian lain. Kerugian:
1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan jajaran menjadi kacau
karena ketika mereka melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat.
2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan
sistem yang bersifat tertutup. 3.
Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintasmobilitas pemakai lebih leluasa.
4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil
sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka.
Sedangkan menurut Lasa 1994, 5 keuntungan dan kerugian sistem layanan tertutup antara lain:
Keuntungan: 1.
Daya tampung koleksi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan yang lain lebih dekat.
2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.
3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem
terbuka. 4.
Tidak memerlukan meja baca dan ruang koleksi. Kerugian :
1. Banyak energi yang terserap di bagian sirkulasi ini.
2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluardipinjam.
3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya salah pengertian
antara petugas dan peminjam. 4.
Antrian meminjam maupun mengembalikan buku di bagian ini sering berjubel. Keadaan ini berarti membuang waktu.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa dalam sistem layanan terbuka opened acces
pelayanaan perpustakaan yang memberi kebebasan kepada pengguna secara langsung dalam mencari, memilih dan menentukan koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya. Dengan
demikian sistem layanan terbuka ini memiliki keuntungan begitu juga sebaliknya terdapat kerugian disebabkan terjadinya interaksi pengguna dengan koleksi perpustakaan. Sedangkan
layanan tertutup closed acces merupakan suatu layanan yang tidak memungkinkan pengguna memilih dan mengambil langsung bahan pustaka yang dibutuhkan akan tetapi
dibantu oleh petugas.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Membaca