b Menyelenggarakan program penumbuhkembangan minat baca yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan. c
Menumbuhkembangkan minat baca semua lapisan masyarakat untuk mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d Menyediakan berbagai jenis koleksi perpustakaan sebagai bahan bacaan
sesuai kebutuhan pengguna jasa perpustakaan.
Dalam buku Pedoman Pembinaan Minat Baca 2002, 7 dinyatakan bahwa tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Tujuan umum Tujuan umum pembinaan minat baca adalah untuk menciptakan masyarakat
membaca reading society, menuju masyarakat belajar learning society dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk menciptakan Sumber Daya
Manusia SDM yang berkualitas sebagai subjek pembangunan Nasional menuju masyarakat madani.
2. Tujuan Khusus a. Mewujudkan suatu sistem untuk menumbuhkan kemampuan minat baca yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. b. Menyelenggarakan program untuk menumbuh kembangkan minat baca yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. c.Menggerakkan dan menumbuh kembangkan minat baca semua lapisan
masyarakat. d. Mengusahakan menyediakan berbagai jnis koleksi yang terjangkau dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan, bahwa pembinaan minat baca
merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri agar dapat menemukan makna
tulisan dan memperolah informasi sebagai proses transmisi pemikiran untuk mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran bagi masyarakat.
2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Baca
Budaya baca merupakan suatu sikap dan tindakan untuk membaca, yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Minat baca yang mulai dikembangkan pada usia dini dan
berlangsung secara teratur akan tumbuh menjadi kebiasaan membaca. Manusia yang memiliki minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam
kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya
Universitas Sumatera Utara
sendiri atau dorongan dari luar. Minat baca selalu disertai dengan perasaan senang dan adanya perhatian terhadap kegiatan membaca.
Menurut Sutarno 2003, 29 faktor-faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat adalah:
1. Rasa ingin tahu yang tinggi atau fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan informasi.
2.Kadaan lingkungan yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.
3. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.
4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama aktual. 5. Berprinsip bahwa membaca merupakan kebutuhan dasar akan informasi.
Sedangkan Suwarno 2001, 24 menyatakan bahwa minat baca seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal dan eksternal:
1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri individu, yaitu meliputi
pembawaan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, keadaan kesehatan, dan keadaan jiwa serta kebiasaan.
2. Faktor eksternal adalah faktor yang berada dari luar individu yaitu keadaan yang
memberikan dan membentuk minat. Faktor dari luar ini meliputi buku atau bahan bacaan, kebutuhan anak, faktor lingkungan. Faktor-faktor itulah yang
menyebabkan adanya perbedaan minat baca yang dimiliki oleh setiap orang.
Pendapat lain dikemukakan oleh Mujdito 1994, 84 menyatakan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi pembinaan minat baca didalam perpustakaan, antara lain: 1 Kurangnya tenaga pengelola diperpustakaan
2 Kurangnya dana pembinaan minat baca 3 Terbatasnya bahan pustaka
4 Kurangnya bervariasinya jenis layanan perpustakaan 5 Terbatasnya perabot dan peralatan perpustakaan
6 Terbatasnya ruang perpustakaan 7 Kurangnya sentralnya lokasi perpustakaan
8 Kurangnya promosi atau pemasyarakatan perpustakaan
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa minat membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seorang siswa melainkan harus dibentuk. Ada faktor-faktor yang mempengaruhi
minat baca, yaitu faktor internal dan eksternal. Diperlukan upaya-upaya yang harus dilakukan terutama dari kalangan pendidik, di samping dari lingkungan keluarganya sebagai lingkungan
terdekat, untuk melatih, memupuk, membina, dan meningkatkan minat baca.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2.1Faktor Pendukung Minat Baca
Faktor pendukung minat baca yang mampu mendorong bangkitnya minat baca seseorang yangartinya memberikan dampak positif dalam perkembangan pembelajaran.
Menurut Sutarno 2006, 29 yang menyatakan bahwa faktor pendukung minat baca adalah:
1. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan informasi.
2. Keadaan lingkungan fiksi yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan
yang menarik, berkualitas dan beragam. 3.
Keadaan lingkungan yang lebih kondusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.
4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu terutama yang aktual.
5. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.
Sedangkan Mudjito 1994, 99 mengemukakan bahwa faktor-faktor pendukung minat baca antara lain sebagai berikut :
1. Adanya lembaga-lembagga pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan tingkat
tinggi tempat membina dan mengembangkan minat baca anak didik secara berhasil guna.
2. Adanya berbagai jenis perpustakaan di setiap kota dan wilayah di Indonesia yang
memiliki kemungkinan untuk dikembangkan dalam hal jumlah dan mutu perpustakaan, koleksi, dan sistem pelayanannya.
3. Adanya lembaga-lembaga media massa yang senantiasa ikut mendorong minat
baca dari berbagai lapisan masyarakat melalui penerbitan surat kabar dan majalah. 4.
Adanya penerbitan yang memiliki semangat pengabdian dalam rangka mencerdaskan kehiduupan bangsa, dengan menerbitkan buku-buku yang bermutu
baik dari segi isi, bahasa, maupun teknik peyajian.
5. Adanya penulis atau pengarang yang memiliki daya cipta, idealisme, dan
kemampuan menyampaikan pengalaman atau gagasan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
6. Adanya kebijaksanaan pemerintah yang secara langsung atau tidak langsung
mendorong atau merangsang pertumbuhan dan pengembangan minat baca masyarakat.
7. Adanya usaha-usaha perseorangan, organisasi, dan lembaga, baik pemerintah
maupun swasta yang memiliki prakarsa untuk berperan serta melakukan kegiatan yang berkaitan dengan minat baca masyarakat.
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa faktor yang mendukung minat baca adalah rasa keingintahuan yang tinggi terhadap suatu informasi terkini yang sedang beredar
di dalam maupun diluar negeri,serta untuk menambah ilmu pengetahuan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2.2 Faktor Penghambat Minat Baca
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan menghambat masyarakat untuk mencintai dan menyenangi buku sebagai sumber informasi layaknya membaca koran dan
majalah. Menurut Sutarno 2003, 46 faktor-faktor yang menghambat pembinaan minat baca, faktor tersebut antara lain :
1. Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan minat baca anak. 2. Banyak tenaga kependidikan yang kurang memperhatikan perkembangan minat
baca peserta didiknya. 3. Terbatasnya jumlah bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan informasi lapisan
masyarakat. 4. Kuarangnya jumlah perpustakaan, serta koleksi yang tersedia danpelayanan yang
belum begitu baik. 5. Pengaruh perkembangan media audio-visual seperti tv, vidio games danlain-lain,
sehingga pengakibatkan waktu terpakai hanya untuk berhiburansejenisnya. 6. Rendahnya pendapatan masyarakat mempengaruhi daya beli atau
prioritaskebutuhan dimana buku bukan merupakan kebutuhan utama. 7. Harga buku yang relatif mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakattertentu.
Sedangkan menurut Damaiwati 2007, 29 yangmenjadi faktor penyebab rendahnya
minat baca antara lain: 1. Televisi
Sungguh teramat memprihatinkan ketika proses pembelajaran di keluargasekarang ini didominasi hasil didikan telivisi. Bahasa televisi yang singkat, simpel dan
memikat, membuat seseorang sering ketagihan dan menjadimalas belajar. Orang yang kebanyakan menonton TV menjadi tidak sukamembaca, berfikirnya jadi
linier, tidak kritis dan kreatif.
2. Kultur Keluarga Masyarakat kita lebih suka bercerita daripada memanfaatkan waktuluangnya
untuk, bercerita lebih umum dibandingkan membaca.Menurut para pakar masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat kita masihbersifat gemeinnschaft
yaitu suatu masyarakat yang kontak-kontakpribadinya masih memegang peranan penting daripada kontak-kontakyang menggunakan symbol.
Pendapat lain dikemukakan oleh Mudjito 1994, 104 menyatakan bahwa faktor- faktor yang menghambat pembinaan minat baca antara lain sebagai berikut:
1. Derasnya arus hiburan melalui peralatan pandang dengar, misalnya televisi dan
film dalam taraf tertentu merupakan “persaingan keras” terhadap minat baca masyarakat. Karena masyarakat lebih senang mendengar dan melihat daripada
membaca.
Universitas Sumatera Utara
2. Kurangnya tindakan hukum yang tegas meskipun sudah ada undang-undang hak
cipta terhadap pembajakan buku yang merajalela dapat memberi akibat secara tidak langsung terhadap minat baca.
3. Kurangnya penghargaan yang memadai dan adil terhadap kegiatan atau kreativitas
yang berkaitan dengan perbukuan dapat mengurangi minat dalam masalah perbukuan.
4. Kurang meningkatnya mutu perpustakaan, baik dalam hal koleksi maupun sistem
pelayanan dapat juga memberi pengaruh negatif terhadap perkembangan minat baca.
5. Dalam beberapa taraf kemampuan masyarakat berbahasa Indonesia masih
dipermasalahkan. 6.
Tingkat pendapatan masyarakat yang relatif rendah dapat mempengaruhi daya beli atau prioritas kebutuhan. Pada kelompok masyarakat ini buku belum merupakan
kebutuhan utama.
7. Lingkungan keluarga, misalnya kurangnya keteladanan orang tua dalam
pemanfaatan waktu senggang dapat memberi dampak terhadap minat baca sejak masa anak-anak. Sejauh mana orang tua memberi teladan dalam hal minat baca ?
Kalau orang tua tidak pernah membaca buku di rumah, maka anak-anaknya pun tidak tertarik untuk membaca buku.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat minat baca dikarenakan oleh terbatasnya sarana-sarana bacaan dilingkungan masyarakat, budaya
membaca yang jarang diwariskan oleh orang tua, serta semakin banyaknya tempat-tempat hiburanrekreasi yang lebih menarik dari tempat membaca.
2.5 Upaya Peningkatan Minat Baca