Upaya Peningkatan Minat Baca

2. Kurangnya tindakan hukum yang tegas meskipun sudah ada undang-undang hak cipta terhadap pembajakan buku yang merajalela dapat memberi akibat secara tidak langsung terhadap minat baca. 3. Kurangnya penghargaan yang memadai dan adil terhadap kegiatan atau kreativitas yang berkaitan dengan perbukuan dapat mengurangi minat dalam masalah perbukuan. 4. Kurang meningkatnya mutu perpustakaan, baik dalam hal koleksi maupun sistem pelayanan dapat juga memberi pengaruh negatif terhadap perkembangan minat baca. 5. Dalam beberapa taraf kemampuan masyarakat berbahasa Indonesia masih dipermasalahkan. 6. Tingkat pendapatan masyarakat yang relatif rendah dapat mempengaruhi daya beli atau prioritas kebutuhan. Pada kelompok masyarakat ini buku belum merupakan kebutuhan utama. 7. Lingkungan keluarga, misalnya kurangnya keteladanan orang tua dalam pemanfaatan waktu senggang dapat memberi dampak terhadap minat baca sejak masa anak-anak. Sejauh mana orang tua memberi teladan dalam hal minat baca ? Kalau orang tua tidak pernah membaca buku di rumah, maka anak-anaknya pun tidak tertarik untuk membaca buku. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat minat baca dikarenakan oleh terbatasnya sarana-sarana bacaan dilingkungan masyarakat, budaya membaca yang jarang diwariskan oleh orang tua, serta semakin banyaknya tempat-tempat hiburanrekreasi yang lebih menarik dari tempat membaca.

2.5 Upaya Peningkatan Minat Baca

Dalam menanamkan kebiasaan membaca harus dimulai pada usia dini, dan tidak dapat disangsikan pula bahwa sekolah merupakan tempat yang sangat tepat untuk memupuk minat dan kebiasaan membaca bagi anak-anak. Salah satu dukungan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan minat baca siswa adalah peran guru. Guru perlu memotivasi siswa untuk mencintai buku sejak awal. Karena itu upaya pengembangan peningkatan minat dan kebiasaan membaca di sekolah. Menurut Sutarno 2003, 57 Kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca. Cara-cara yang dapat ditempuh oleh pustakwan untuk meningkatkan minat baca siswa antara lain : 1. Penyelenggaraan jam-jam cerita di perpustakaan sekolah. Universitas Sumatera Utara 2. Pemberian tugas membaca. 3. Pemberian tugas pembuatan abstraksi. 4. Memotivasi penyelenggaraan majalah dinding. 5. Penyelenggaraan lomba membaca. 6. Penyelenggaraan lomba pembuatan kliping. 7. Pemotivasian penerbitan majalah atau buletin sekolah. 8. Penyelenggaraan pameran buku yang dikaitkan dengan peringatan hari-haribesar nasional dan agama;penugasan siswa membantu pustakawan di perpustakaan sekolah. 9. Penyelenggaraan program membaca. 10. Pemberian bimbingan teknis membaca. Sedangkan Menurut Siregar 2008, 2, peningkatan minat baca ditentukan oleh dua faktor, yaitu: 1. Keinginan dan sikap masyarakat terhadap bahan bacaan. Jika keinginan dan sikap positif terhadap bahan bacaan terdapat dalam masyarakat, maka akan timbul minat baca. Dengan kata lain, minat baca berarti adanya perhatian atau kesukaan untuk membaca. 2. Ketersediaan dan kemudahan akses terhadap bahan bacaan. Ini berarti, tersedia bahan bacaan yang diminati oleh masyarakat dan mudah untuk memperolehnya. Faktor ini erat kaitannya dengan dunia penerbitan dan pelayanan perpustakaan. Selain itu, adanya berbagai penerbit dan lembaga media massa yang ikut mendorong tumbuhnya minat baca melalui berbagai terbitan juga sangat membantu. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa upaya-upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan minat baca adalah dengan cara berdiskusi, membuat target membaca, membeli buku setiap ada waktu luang, serta mengalokasikan waktu yang khusus untuk membaca.

2.6 Metode Untuk Menumbuhkan Minat Baca