memberika perintah kepada orang-orang yang setingkat lebih rendah daripadanya yang meneruskannya ketingkat yang lebih bawah lagi apbila hal itu diperlukan.
Dengan demikian dapt dicegah kesimpang siuran, bukan hanya dalam pemberian perintah, akan tetapi juga dalam hal pertanggungjawaban. Dampak positf dari
penerapan prinsip ini terlihat tidak hanya dalam hal adanya kepastian perintah yang diterima oleh seseorang, akan tetapi juga berkaitan langsung dengan
pembinaan perilaku para bawahan yang bersangkutan. Pada dasarnya prinsip Kesatuan perintah berarti bahwa dalam setiap organisasi
terdapat satuan kerja tertentu yang secara fungsional bertanggungjawab atas penyelesaian tugas-tugas tertentu pula. Penerapan prinsip ini sangat bermanfaat
untuk berbagai kepentingan P.siagian,1992:99 seperti: 1.
Mencegah timbulnya tumpang tindih perintah 2.
Mencegah timbulnya duplikasi 3.
Mempermudah pelaksanaan koordinasi antar satuan kerja karena satuan kerja yang bertanggung jawab atas kegiatan tertentulah yang berperan
sebagai coordinator 4.
Memperlancar jalannya pengawasan
2.1.3. Efektifitas Kerja a Pengertian Efektivitas Kerja
Efektivitas kerja merupakan suatu masalah yang kompleks. Ada banyak pengertian tentang efektivitas kerja, akan tetapi ciri yang sama dari berbagai
Universitas Sumatera Utara
pengertian yang diberikan yaitu menyangkut keberhasilan suatu kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi.
Menurut Corrado 2004:135, efektivitas kerja adalah fungsi dari peraturan-peraturan dan praktik-praktik yang digunakan perusahaan dengan
konsisten. Bentuk-bentuk konsistensi ini sebagai sumber kekuatan organisasi dan sebagai cara untuk memperbaiki kinerja dan efektivitas organisasi.
Menurut Pabundu 2006:16, efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan
manajemen yang efektif disertai dengan manajemen yang efisien. Siagian 2002:151 mengatakan bahwa efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan
tepat waktu yang telah ditentukan, artinya pelaksanaan suatu pekerjaan dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada penyelesaian tugas tersebut, cara
melaksanakan, dan biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut
b Indikator Efektivitas Kerja
Menurut Hasibuan 2003:105, efektivitas merupakan suatu keadaan keberhasilan kerja yang sempurna sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Supaya dapat menjamin suatu keberhasilan usaha dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi perlunya pengaruh dari struktur organisasi
sehingga dapat menimbulkan kuantitas kerja, kualitas kerja, dan pemanfaatan waktu.
Universitas Sumatera Utara
1 Kuantitas Kerja Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi
normal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang didapat atau dialaminya selama bekerja.
Setiap perusahaan selalu berusaha supaya efektivitas kerja dari karyawannya dapat ditingkatkan. Oleh Karena itu, suatu perusahaan selalu
berusaha agar setiap karyawannya memiliki moral kerja yang tinggi. 2. Kualitas Kerja
Kualitas kerja merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan berupa hasil kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak
mengabaikan volume pekerjaan didalam mengerjakan pekerjaan. 3. Pemanfaatan Waktu
Setiap karyawan harus dapat menggunakan waktu seefisien mungkin, terutama dengan cara datang tepat waktu ke kantor dan berusaha untuk
menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dengan memanfaatkan waktu selama penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia tentunya sangat diperlukan guna mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Setiap karyawan
sudah sepatutnya diarahkan untuk lebih meningkatkan efektivitas kerja mereka melalui berbagai tahapan usaha secara maksimal. Sehingga dengan demikian
pemanfaatan sumber daya manusia akan lebih berpotensi dan lebih mendukung keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Penelitian Terdahulu