guru-guru, siswa, karyawan dan anggota masyarakatuntuk mensukseskan program pendidikan di sekolah 3 Menciptakan sekolah yang harmonis, sehat, dinamis, dan
nyaman, sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktifitas dan memperoleh kepuasan kerja guru tinggi.
Dengan demikian maka, kepemimpinan kepala sekolah adalah sesorang pemimpin pendidikan yang mempunyai tugas-tugas tertentu anatara lain membuat
perencanaan yaitu menyusun visi dan misi sekolah bersama komponen sekolah dan masyarakat, mengadakan kerja sama dengan guru-guru dan semua komponen
sekolah dalam menjacapai tujuan bersama, komonikasi dengan bawahan yaitu tanggapa terhadap peraturan yang berlaku serta menciptakan hubunga yang
harmonis. Kepala sekolah juga kreatif yang berarti selalu metransformasikan hal-hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan serta berani mengadakan perubahan
serta pembahuruan demi peningkatan mutu di sekolah.
2.3 Motivasi Berprestasi
Motivasi menurut anderson dan Kyprianou 1994:63 adalah sesuatu yang membuat orang berkehendak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu.
Menurut Mitchell yang diedit oleh timpe 1991:445 menyatakan bahwa motivasi terdiridari proses psikologi tertentu yang menyebabkan timbulnya gairah,
pengarahan, dan kegigihan dari tibdakan suka rela yang menuju ke sasaran. Gitosudarmono dan sudito 1997:28, menyatakan bahwa motivasi
adalah faktor-faktor yang ada pada diri seseorang yang menggerakkan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu. Di sisi lain, Moekiyat
2000:63 memperkuat pengertian motivasi sebagi suatu proses psikologis yang azasi dalam perilaku manusia dan memberikan dasar untuk teori-teori dan
penerapan motivasi kerja yang diperlukan. Menurut Wexley dan Yukl yang dikutip oleh M. As’ad 1986:45 mengartikan motivasi sebagai the prosess by
which behavior is energized and directed Oemar Hamalik 2000:72 mengemukakan bahwa motivasi merupakan
suatu perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Pengertian motivasi
berkaitan erat dengan timbulnya suatu kecenderungan untuk berbuat sesuatu guna
mencapai tujuan. Oleh karena itu, proses motivasi menurut Gitosudarmono dan Sudito 1997:28 terdiri dari beberapa tahapan proses yang meliputi : 1 Muncul
suatu kebutuhan belum terpenuhi menyebabkan adanya ketidakseimbangan tention dalam diri seseorang dan berusaha untuk menguranginya dengan perilaku
tertentu 2 Seseorang kemudian mencari cara-cara tertentu untuk memuaskan keinginan tewrsebut 3 Seseorang mengarahakan perilakunya ke arah pencapaian
atau prestasi dengancara-cara yang telah dipilihnya 4 Penilain prestasi dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain ten tang keberhasilan dalam mencapai tujuan 5
Imbalan atau hukuman yang diterima tergantung dari evaluasi yang dilakukan 6 akhirnya seseorang menilai sejauh mana perilaku dan imbalan telah memuaskan
kebutuhannya, maka keseimbangan atau kepuasan atas kebutuhan tertentu dirasakan.
Menurut Hasibuan, 2000: 141 motivasi mempersoalkan bagaimana cara menggerakkan dan mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau
bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Menurut Peterson dan Plowman, 2000:142 orang mau bekerja
karena adanya faktor-faktor 1 Keinginan untuk hidup The Desire to live 2 Keinginan untuk suatu posisi The Desire for Position 3 Keinginan akan
kekuasaan The Desire for Power 4 Keinginan akan pengakuan The Desire for Recognition
Mengenai motivasi berprestasi yang pertama kalinya diperkenalkan oleh Clellend Robbins, 1992:47 dinyatakan sebagi berikur “ achievement motivation
is indecated by some waiting to perform better or carrying about performming better” Clellend Mangkunegara, 2001:103 mengemukakan enam karateristik
orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu: 1 Memiliki tingkat tanggung jawab yang tinggi 2 Berani mengambil dan memikul resiko 3
Memiliki tujuan yang relistik 4 Memiliki rencana kerja yang menyeluruh 5 merealisasikan rencana kerja yang telah diprogramkan.
Dengan demikian motivasi berprestasi adalah kebutuhan manusia yang merupakan reflesi dari dorongan akan rasa tanggung jawab, tugas dan
pekerjaannya. Dalam melaksanakan tugas didukung oleh kemauan yang tinggi
antara lain rela berkorban, pantanng menyerah dan komitmen terhadap tugas. Memiliki tanggung jawab artinya tidak melimpahkan pekerjaan yang telah
diberikan dan berani menanggung resiko atas pekerjaan yang telah dilaksanakan serta merelisasikan pekerjaan yang telah diprogramkan.
2.4 Kompensasi