4.2.2 Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kedisplinan Guru
Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh p value = 0,000 0,05 yang berarti bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap
kedisiplinan guru SD negeri di Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang diterima. Berdasarkan hasil analisis regresi ini menunjukkan bahwa semakin
motivasi berprestasi diikuti dengan kenaikan kedisiplinan guru. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru SD negeri di Kecamatan
Pringapus Kabupaten Semarang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, terbukti dari persentase skor 78,92. Hal ini berarti bahwa sebagian besar
memiliki tingkat kemauan yang tinggi, memiliki rasa tanggung jawab, berani mengambil resiko dan memiliki usaha yang tinggi untuk merealisasi rencana kerja
yang telah diprogram. Hal ini sesuai dengan pendapat Clellend dalam Mangkunegara 1994: 103 yang menyatakan bahwa karakteristik orang yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi yaitu: memiliki tingkat tanggungjawab pribadi yang tinggi, berani mengambil dan memikul resiko, memiliki tujuan
realistik, memiliki rencana kerja yang menyeluruh, memanfaatkan umpan balik yang konkrit dan merealisasikan rencana kerja yang telah diprogramkan.
Kebutuhan manusia yang memotivasi kedisplinan adalah kebutuhan akan berprestasi. Kebutuhan akan berprestasi tersebut merupakan refleksi dorongan
akan tanggung jawabnya atas tugas dan pekerjaananya serta aktivitas untuk pemecahan masalah.
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar guru 45,67 memiliki kemauan yang tinggi dalam bekerja. Usaha memperbaiki
kegagalan yang terjadi tergolong tinggi. Dari data juga diperoleh gambaran bahwa 47,24 guru memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dalam bekerja. Baginya
adalah suatu keharusan untuk dapat menyelesaikan tugas yang sudah menjadi tanggungjawabnya meskipun tanpa adanya pengawasan dari pimpinan sekolah.
Tingginya motivasi ini berpengaruh langsung terhadap kesadaran diri guru untuk melaksanakan disiplin kerja yang baik. Keberanian guru untuk mengambil resiko
juga tergolong tinggi. Dari data sebanyak 55,12 guru memiliki keberanian yang tinggi. Meraka memiliki usaha yang tinggi dalam menciptakan cara-cara yang
lebih baik dalam mengajar, tidak measa malu apabila mengalami kegagalan dan berusaha mencoba kembali serta memiliki keinginan menyumbangkan pemikiran
melalui rapat-rapat. Adanya usaha yang tinggi untuk memajukan pembelajaran mendorong kesadaran diri guru untuk menjalankan kedisiplinan dalam
menjalankan tugasnya. Tingginya motivasi berprestasi pada guru juga ditunjukkan dari usaha guru
untuk mewujudkan segala program yang telah disepakati bersama. Untuk meningkatkan hasil yang lebih baik, mereka melaksanakan evaluasi dan belum
merasa puas apabila program yang telah dirancang belum terlaksana semuanya. Adanya motivasi yang tinggi untuk merealisasi program tersebut mendorong guru
untuk melakukan kedisiplinan yang tinggi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4.2.3 Pengaruh Kompensasi terhadap Kedisiplinan Guru