signifikan 0,05 dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial Ha yang berbunyi ada pengaruh kompensasi
terhadap kedisplinan diterima. Besarnya kontribusi kompensasi terhadap kedisiplinan guru sebesar 0,279
2
x 100 = 7,8.
4.1.3.2 Uji Simultan
Pengujian hipotesis yang menyatakan menyatakan ada pengaruh secara simultan kepemimpinan kepala sekolah, motivasi berprestasi dan kompensasi
terhadap kedisiplinan dapat dilihat dari hasil uji F. Kriteria pengujiannya apabila nilai p value 0,05, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Hasil uji simultan dapat
dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.23. Hasil Uji Simultan Uji F.
Model Summary
b
.645
a
.416 .402
29.245 3
123 .000
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
F Change
df1 df2
Sig. F Change
Change Statistics
Predictors: Constant, X3, X1, X2 a.
Dependent Variable: Y b.
Hasil uji F diperoleh F
hitung
= 29,245 dan nilai p value = 0,000. Karena nilai signifikansi 0,05, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
yang berarti Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan secara simultan kepemimpinan kepala sekolah, motivasi berprestasi dan kompensasi terhadap
kedisplinan diterima. Berdasarkan nilai adjusted R square sebesar 0,416 menunjukkan bahwa secara simultan kepemimpinan kepala sekolah, motivasi
berprestasi dan kompensasi yang diterima guru memberikan kontribusi terhadap
keidiplinan guru sebesar 41,6, selebihnya dari faktor lain di luar ketiga variabel tersebut.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisiplinan Guru
Berdasarkan hasil tanggapan guru menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah SD negeri di Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang
tergolong baik, terbukti dari persentase skor sebesar 79,85. Para guru memandang bahwa kepala sekolahnya memiliki kemampuan memimpin secara
baik, yang berarti bahwa kepala sekolahnya mampu melaksanakan manajemen sekolah, bekerjasama dan berkomunikasi dengan guru serta memiliki kreatifitas
dalam melaksanakan tugas. Dengan kepemimpinan yang baik tersebut memberikan pengaruh positif terhadap kedisiplinan guru, terbukti dari hasil uji
parsial diperoleh p value = 0,000 0,05 yang berarti bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisiplinan
guru diterima. Kepemimpinan merupakan salah satu variabel sangat berpengaruh
kepemimpinan guru. Pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan mempengaruhi orang lain agar melakukan sesuatu pekerjaan sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Pencapaian tujuan itu dapat dilihat dari kinerja guru. Kerja guru akan berlangsung dengan baik apabila dilandasi oleh kedisiplinan yang
tinggi. Seperti halnya pendapat Maryoto 1998: 166 kepemimpinan merupakan keseluruhan aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang memang diinginkan bersama. Hani Handoko