Sumber Belajar Evaluasi Komponen Proses Pembelajaran

25

2.3.2.3 Pendidik dan Siswa

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprograkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar yang meli- batkan semua komponen dalam bimbingan, arahkan, dan dorongan guru. Guru ber- tindak sebagai motifator perlu memperhatikan perbedaan yang menjadi latar bela- kang siswa. Perbedaan bakat, latar belakang sosial, kecerdasan yang dimiliki perlu menjadi pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran.

2.3.2.4 Metode dan Alat

Metode merupakan suatu cara kerja yang sistematik dan umum. Metode ber- fungsi sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembela- jaran selain ditentukan oleh tujuan pembelajaran juga dipengaruhi oleh sesesuaian dengan bahan, kempauan guru, keadaan peserta didik, dan situasi yang melingkupi kegiatan proses pembelajaran. Banyak ragam metode pengajaran, masing-masing metode memiliki kelebi- han dan kelemahan. Seorang guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu me- tode, ettapi sebaliknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajar- an tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Penerapan metode pem- belajaran ini juga terkait dengan alat yang tersedia. Alat merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk mempermudah atau membantu terwujudnya tujuan pembelajaran.

2.3.2.5 Sumber Belajar

Yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat di- pergunakan siswa sebagai bahan untuk melangsungkan proses pembelajran baik se- cara langsung maupun tidak langsung. Sumber belajar dapat diambil dari berbagai sumber diantaranya dari bahan pustaka, pengalaman, surat kabar, mass media, alam lingkungan, peristiwa dan lain sebagainya. 26

2.3.2.6 Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu tindakan atau kegiatan untuk mengetahui proses pembelajaran telah mencapai target tujuan atau belum. Dengan evaluasi guru, siswa, orang tua dan masyarakat mengetahui dimana letak kekurang dalam proses pembela- jaran dan memberikan umpan balik untuk perbaikan. Djamarah dan Zain 2002 : 48- 60 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan objek yang dikaji, penelitian Implementasi Pendidikan Berbasis Masyarakat di SLTP Alternatif Qaryah Thayyibah Salatiga dilakukan dengan menggunakan pendekataan deskriptif kualitatif. Penelitian dengan pendekatan ini memandang fenomena sebagai sebagai satu kesatuan yang utuh dengan mengedepankan latar alamiah dan mengandalkan manusia sebagai alat dalam pengambilan data. Moleong 1989 : 30 Oleh karena itu penelitian ini memberikan peran besar pada peneliti mengamati objek secara menyeluruh untuk memperoleh gambaran utuh berdasarkan sudut pandang atau persepsi yang diyakini kebenarannya oleh peneliti. Penggalian tata berupa kata-kata, tulisan atau perilaku yang dapat diamati dilakukan secara ala- miah dan apa adanya.

3.2 Rancangan Penelitian

Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, pelaksanaan penelitian dikembangkan dalam bentuk studi kasus dengan berpedoman pada teori yang dikembangkan oleh Robert K. Yin 1996. Pengambilan studi kasus sebagai desain penelitian dilakukan atas tujuan kemudahan dalam penggalian data, mengingat fokus penelitian merupakan fenomena kontemporer yang ada dalam kehidupan nyata. Kasus yang diteliti dalam penelitian ini yaitu fenomena SLTP Alternatif Qaryah Thayyibah yang menyelenggarakan model pendidikan dengan basis masya- rakat yaitu komunitas masyarakat Desa Kalibening Salatiga. Dalam pendekatan kua- litatif, penelitian studi kasus ini akan melibatkan langsung peneliti dalam menggalian data sebagai instrumen penelitian. Penggalian data dilakukan dalam lingkup sekolah