Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan

30 Sebagai kelengkapan dalam pengambilan data, peneliti juga melakukan pengambilan gambar, pengamatan lingkungan, dan menelaah data-data dokumen sekolah yang ada di sekretariat kantor termasuk juga data yang ada di komputer sekolah. Pengambilan gambar dilakukan diantaranya untuk menggambarkan kondisi sekolah dan pelaksanaan proses pembelajaran. Pengamatan lingkungan dilakukan untuk memberikan uraian tentang sinergitas sekolah dengan lingkungan masyarakat. Telaah dokumen diperlukan untuk mencocokkan data, menggali sumber data baru, dan menemukan sejarah berdirinya SLTP Alternatif Qaryah Thayyibah.

3.5 Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan

Sesuai dengan rancangan penelitian yang mengacu pada unit-unit analisis pada fokus masalah dan tujuan penelitian maka penelitian ini dilengkapi dengan data pendukung yaitu deskripsi Desa Kalibening. Data diskrispi Desa Kalibening diperoleh dari pengamatan langsung, wawancara dengan masyarakat, serta pengambilan dokumen pemerintahan desa, yaitu demografi desa. Data geografi desa tidak peneliti temukan karena saat penelitian ini dilakukan pemerintahan desa belum membuat. Secara garis besar data fokus penelitian yang diambil dibagi dalam dua bagian pokok yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari proses wawancara dengan informan yaitu siswa, guru, kepala sekolah, orang tua siswa dan tokoh masyarakat Desa Kalibening yang ditentukan secara purposif. Sedangkan data sekunder akan diperoleh dari penggalian dokumen baik berupa foto-foto, rekaman kegiatan, maupun arsip. Penggalian data dilakukan dengan multi sumber bukti. Maksudnya, peneliti tidak serta merta percaya pada sumber data tunggal, tetapi akan menggali dengan pendekatan yang berbeda dan atau pada sumber yang berbeda. Dengan metode ini, peneliti tidak serta merta percaya pada sumber data tunggal, tetapi akan menggali dengan pendekatan yang berbeda dan atau pada sumber yang berbeda dengan cara 31 mengembangkan informasi dari unforman kunci dengan menggunakan teknik bola salju snowball sampling Dengan menggunakan teknik purposif ini ditetapkan sample informan sebagaimana tabel 1.1 berikut : Tabel 1.1 Daftar Informan NO NAMA INFORMAN JABATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Bahrudin Tholib Hanif Amri Jono Ahmad Syamsul Emi Nia Ridwan Siti Maryam Rifqoh Wikan Rokayah Koordinator Pengelola Sekolah Guru Siswa Siswa Guru Guru Siswa Siswa Siswa Orang tua siswa Guru Guru dan orang tua siswa Guru Orang tua siswa Hasil data yang diperoleh dicatat dan diberikan nomor kode untuk memudahkan dalam pencarian dan pencocokkan. Data yang diperoleh dari dokumen diberikan kode : xxDok-PBMxxxx. Data yang diperoleh dari hasil wawancara diberi kode : xxWcr-PBMxxxx. Data yang diperoleh dari pengamatan diberi kode : xxObs-PBMxxxx. Pemberian nomor kode ini menunjukan secara berurusan yaitu nomor data, jenis data, dan angka tahun. 32 Sedangkan dalam penggalian data penelitian ini akan menggunakan setidaknya tiga metode pengumpulan data, yaitu : Observasi. Observasi digunakan dalam penelitian bertujuan untuk memperoleh data yang lengkap dan terperinci melalui pengamatan yang seksama dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena atau kejadian-kejadian yang diteliti. Nasution 2003 : 59-60 Teknis pelaksanaan observasi dilapangan dilakukan dengan menelusuri wila- yah desa, mengamati lingkungan sekolah dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah diantaranya yaitu, kegiatan pembelajaran di kelas, olahraga, makan pagi bersama, penggunaan waktu istirahat, pelatihan, diskusi siswa, pelatihan jurnalistik dan terli- bat secara tidak langusng dalam proses pembelajaran dikelas, gelar karya, pencarian sumber air untuk pertanian. Observasi juga dilakukan untuk mengamati bentuk ba- ngunan sekolah, fasilitas sekolah, kehadiran siswa, kehadiran guru, cara pemberian pembelajaran oleh guru, dan keadaan masyarakat desa. Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang mendukung tentang pelaksanaan pendidikan berbasis masyarakat dan pelaksanaan proses pembelajaran di SLTP Alternatif Qaryah Thayyibah Kalibening Salatiga. Wawacara Wawancara dilakukan pertama kali dengan informan kunci yaitu Bahrudin. Penentuannya diakukan dengan purposive-sampling dengan mendasarkan pada tingkat kepentingan dan tujuannya. Pertimbangan dalam penentuan informan kunci ini, yaitu kedudukan Bahrudin sebagai koordinator pengelola sekaligus pendiri se- kolah. Dari informasi yang disampaikan oleh Bahrudin ini akan dikembangan dalam wawancara lebih lanjut sesuai dengan prinsip snow ball. Dengan demikian, peneliti 33 terus mencari informasi seluas mungkin kearah variasi yang dikendalikan oleh fokus penelitian sampai data yang diperoleh maksimal. Ada empat tahapan yang dilakukan peneliti dalam melakukan wawancara, Keempat tahapan itu meliputi : 1 menentukan siapa yang diwawancarai, 2 mem- persiapkan pedoman pokok wawancara, 3 melakukan wawancara, 4 menghentikan dan merangkum hasil wawancara. Pada tahap pertama peneliti menentukan siapa saja orang-orang yang akan diwancarai terdiri atas informan kunci dan informen terpilih. Informan kunci terdiri atas orang-orang yang terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Tahap kedua adalah mempersiapkan wawancara dengan mempersiapkan draf pertanyaan sementara sesuai dengan fokus yang memuat pokok-pokok pikiran yang ingin diungkap. Daftar pertanyaan sementara tersebut selanjutnya dapat dikembang- kan sesuai dengan fokus penelitian. Tahap ketiga yaitu melakukan wawancara. Dalam melakukan wawancara di- mulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum kemudian menjurus kearah fokus,a da juga pertanyaan yang langsung menagrah apda fokus penelitian. Dalam melakukan wawancara ini peneliti memberikan kebebasan kepada informan untuk menyampaikan informasi dengan tetap senantiasa mengarahkan agar jangan melenceng terlalu jauh dari tujuan fokus penelitian. Untuk itu peneliti selalu berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Tahap keempat adalah menghentikan wawancara. Wawancara dihentikan jika peneliti sudah mendapatkan informasi yang cukup atau responden sudah lelah. Tetapi ada juga wawancara yang dihentikan sendiri oleh karena terbatasnya waktu bagi responden. Dari hasil wawancara dengan Bahrudin, peneliti mengembangkan informasi pada guru dan siswa, dan wali murid. Dengan siswa peneliti menanyakan bagaimana proses pembelajaran dilakukan di sekolah terkait dengan persoalan sumber belajar, 34 metode belajar, hubungan guru dan murid, jadwal pelajaran. Hal senada juga peneliti lakukan pada guru dan orang tua siswa namun fokus kajiannya berbeda. Studi Dokumen Dokumen memberikan andil besar dalam kesempurnaan data penelitian untuk melengkapi data ayang diperoleh melalui wawancara dan Observasi. Penggunakan teknik dokumen dalam penelitian ini didasarkan beberapa alasan yaitu. Kejadian yang telah lampu hanya dapat direkam lewat dokumen. Studi dokumen meupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar, maupun elektronik. Dokumen yang akan diambil dalam penelitian ini meliputi, dokumen kegiatan sekolah, dokumen proses belajar mengajar, dan dokumen kegiatan siswa, demografi Desa Kalibening. Dokumen sekolah ini menyangkut, keadaan sekolah, data guru, data siswa, sarana prasarana, penggajian, kegiatan siswa, karya siswa, dan profile sekolah.

3.6 Analisis Data