Aktivitas Kelompok Avatara, Deva, dan Bhatara

6 Kelas VII SMP

2. Rubrik Penilaian Psikomotor

Presentasikan Hasil Diskusimu No Aspek Penilaian Rentangan Nilai 1 2 3 4 1 Kelengkapan Jawaban 2 Kerjasama 3 Tanggungjawab 4 Percaya diri Keterangan: Nilai 1 = D Nilai 2 = C Nilai 3 = B Nilai 4 = A

3. Cerita tentang Avatara

a. Matsya Avatara

Kisah tentang Matsya Avatara dapat disimak dalam Matsyapurana dan juga Purana lainnya. Diceritakan bahwa pada saat Raja Satyabrata yang lebih dikenal sebagai Waiwaswata Manu mencuci tangan di sungai, seekor ikan kecil menghampiri tangannya dan sang raja tahu bahwa ikan itu meminta perlindungan. Akhirnya ia memelihara ikan tersebut. Ia menyiapkan kolam kecil sebagai tempat tinggal ikan tersebut. Namun lambat laun ikan tersebut bertambah besar, hampir memenuhi seluruh kolam. Akhirnya ia memindahkan ikan tersebut ke kolam yang lebih besar. Kejadian tersebut terus terjadi berulang-ulang sampai akhirnya beliau sadar bahwa ikan yang ia pelihara bukanlah ikan biasa. Melalui upacara, diketahuilah bahwa ikan tersebut merupakan penjelmaan Deva Visnu. Dalam versi lain, ikan itu dibawa ke samudera. Ikan itu sendiri menyampaikan kabar bahwa di bumi akan terjadi bencana air bah yang sangat hebat selama tujuh hari. Ikan itu berpesan agar sang raja membuat sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan diri dari banjir besar, dan mengisi bahtera tersebut dengan berbagai makhluk hidup yang setiap jenisnya berjumlah sepasang betina dan jantan, serta membawa obat- Sumber: http:id.wikipedia.orgwikiMatsya Gambar 1.1 Matsya vatara 7 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti obatan, makanan, bibit segala macam tumbuhan, dan mengajak Sapta Rsi. Ikan tersebut juga menambahkan bahwa setelah banjir besar tiba, diharapkan agar bahtera tersebut diikat ke tanduk sang ikan dengan naga Basuki sebagai talinya. Setelah menyampaikan seluruh pesan, ikan ajaib tersebut menghilang. Dalam Matsyapurana, 100 tahun kemudian, kekeringan yang hebat melanda bumi. Banyak makhluk yang mati kelaparan. Kemudian, langit dipenuhi oleh tujuh macam awan yang mencurahkan hujan lebat tak terhentikan. Dengan cepat, air yang dicurahkan menutupi daratan di bumi. Oleh karena Waiwaswata Manu sudah membuat bahtera sesuai dengan petunjuk yang disampaikan Avatara Visnu, maka ia beserta pengikutnya selamat dari bencana.

b. Kurma Avatara

Kisah tentang Kurma Avatara muncul dari kisah pemutaran Mandaragiri yang terdapat dalam Kitab Adiparwa. Berikut ini adalah beberapa kejadian penting berkenaan dengan turunnya Kurma Avatara. Pemutaran Mandaragiri Dikisahkan pada zaman Satyayuga, para Deva dan asura raksasa bersidang di puncak gunung Mahameru untuk mencari cara mendapatkan tirta amerta, yaitu air suci yang dapat membuat hidup menjadi abadi. Sang Hyang Nārāyana Visnu bersabda, “Kalau kalian menghendaki tirta amerta tersebut, aduklah lautan Ksera Kserasagara, sebab dalam lautan tersebut terdapat tirta amerta. Maka dari itu, kerjakanlah” Setelah mendengar perintah Sang Hyang Nārāyana, berangkatlah para Deva dan asura pergi ke laut Ksera. Terdapat sebuah gunung bernama Gunung Mandara Mandaragiri di Sangka Dwipa Pulau Sangka, tingginya sebelas ribu yojana. Gunung tersebut dicabut oleh Sang Anantabhoga beserta segala isinya. Setelah mendapat izin dari Deva Samudera, gunung Mandara dijatuhkan di laut Ksira sebagai tongkat pengaduk lautan tersebut. Seekor kura-kura kurma raksasa bernama Akupa yang sebagai penjelmaan Visnu, menjadi dasar pangkal gunung tersebut. Ia disuruh menahan gunung Mandara supaya tidak tenggelam. Naga Basuki dipergunakan sebagai tali, membelit lereng gunung tersebut. Deva Indra menduduki puncaknya, suapaya gunung tersebut tidak melambung ke atas. Setelah siap, para Deva, raksasa dan asura mulai memutar gunung Mandara dengan menggunakan Naga Basuki sebagai tali. Para Deva memegang ekornya sedangkan para asura dan raksasa memegang kepalanya. Mereka berjuang dengan hebatnya demi mendapatkan tirta amerta sehingga laut bergemuruh. Gunung Mandara menyala, Naga Basuki menyemburkan bisa membuat pihak asura dan raksasa kepanasan. Lalu Deva Indra memanggil awan mendung yang kemudian mengguyur para asura dan raksasa. Segala binatang di gunung Mandara beserta minyak kayu hutannya membuat lautan Ksira mengental, pemutaran Gunung Mandara pun makin diperhebat.