Surupa Bagian-bagian Sapta Timira

67 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Ajaran ini disampaikan oleh Brahmana Sukracarya yang diajarkan kepada Raja Bali. Dalam rangka mencari kekayaan, agama Hindu juga memberikan tuntunan yang sangat baik.

3. Guna

Guna berarti gelap mata, sombong, dan sesat karena pandai. Kepandaian sesungguhnya bukan semata-mata karena upaya yang keras melalui belajar dan disiplin. Kepandaian adalah anugerah Brahman dalam menifestasinya sebagai Dewi Saraswati. Ajaran agama Hindu memberikan tuntunan bagi orang pandai untuk mengamalkan ilmunya demi kesejahteraan masyarakat dan umat manusia, jangan sampai ilmu tidak diamalkan. Namun demikian, banyak orang pandai yang justru menyalahgunakan kepandaiannya dengan menipu orang-orang bodoh. Dalam Sapta Timira, mereka termasuk orang-orang yang sombong, sesat, dan gelap mata karena kepandaian.

4. Kulina

Kulina berarti keturunan. Kulina dapat menimbulkan kesombongan karena diri merasa berasal dari keturunan orang-orang yang terhormat. Anak-anak pejabat, anak-anak golongan bangsawan biasanya mempunyai perilaku kulina ini. Namun bagi mereka yang menyadari kelahiran itu adalah anugerah Brahman sebagai pahala dari karma baiknya di masa lalu, semestinya mereka bersyukur, tidak sombong, dan gelap mata. Orang-orang yang kaya sudah seharusnya semakin meningkatkan dana punianya kepada umat yang memerlukan. Orang kaya secara ideal harus menjadi panutan dalam membantu umat yang masih miskin. Mereka bisa menjadi tokoh masyarakat public igure yang perilakunya diteladani dan diikuti oleh masyarakat.

5. Yowana

Yowana berarti keremajaan. Yowana dapat menyebabkan orang menjadi sombong, sesat, dan gelap mata karena umurnya masih remaja atau masih muda. Banyak orang yang gelap mata karena merasa dirinya masih muda, lalu mereka meremehkan dan merendahkan orang yang sudah tua. Mereka sudah merasa tidak perlu lagi untuk menaruh hormat kepada orang tua. Mereka yang tergolong dalam kelompok ini menjalani hidup seenaknya. Norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan dan norma hukum dilanggarnya dengan tidak merasa berdosa. Orang tua dianggap sebagai beban. Orang semacam ini akan menderita lahir batin sepanjang hidupnya. Mereka yang mengabaikan orang tua sendiri, akan menerima balasan yang sama di kemudian hari. Dia akan dilecehkan, direndahkan, dan yang lebih parah lagi bisa ditelantarkan setelah tua.

6. Sura

Sura dalam Sapta Timira adalah mengonsumsi minuman keras sampai mabuk. Sepintas nampak orang yang mengonsumsi minuman keras adalah hal yang biasa di masyarakat. Namun, apabila dikaji secara lebih mendalam akibat dari mengonsumsi minuman keras