Sastraghna Bagian-Bagian Sad Atatayi
57
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Dengan licik, Sangkuni yang dibantu oleh rakyat Kerajaan Gandara membangun sebuah istana megah dan indah, tetapi bahannya terbuat
dari kardus. Istana kardus ini dipersiapkan untuk menginap Panca Pandawa ketika mengikuti upacara Durgapuja. Pada hari yang sudah
ditentukan, berangkatlah rombongan Panca Pandawa ini ke tempat dilaksanakan upacara. Semua berjalan lancar, tidak ada yang aneh dan
tidak ada kendala yang dihadapi.
Setelah upacara berlangsung, maka beristirahatlah Panca Pandawa dengan istrinya Dewi Drupadi di dalam istana kardus dengan tidak
merasa curiga. Kecurigaan mulai muncul ketika tengah malam tiba, karena semua pintu terkunci dari luar. Kemudian, Bima dengan kekuatan
kuku Pancanakanya menggali lubang di bawah rumah kardus yang tembus sampai ke hutan.
Keluarga Panca Pandawa ini bergegas meninggalkan rumah kardus melalui lubang terowongan yang dibuat oleh Bima. Begitu sampai di
hutan, dengan cepat rumah kardus itu terbakar karena dibakar oleh anak buahnya Sengkuni, Raja Gandara. Pada saat pagi tiba, mereka
semua pura-pura bersedih mengenang keluarga Pandawa yang dikiranya sudah hangus terbakar bersama istana kardus itu.
Pesan dari cerita ini adalah jangan berusaha membunuh orang lain dengan cara apapun juga. Dosanya sangat besar bagi mereka
yang melakukan pembunuhan terhadap orang lain, di antaranya adalah terancam hukuman sampai 20 tahun di dunia. Berdasarkan
kepercayaan, para pembunuh itu akan terlahir di alam neraka dan bila reinkarnasi kembali akan menjadi orang yang selalu sakit-sakitan
sepanjang hidupnya, kemudian akan meninggal dengan mengenaskan.