Analisis Tingkat Bahaya Erosi Analisis Prioritas Konservasi

34 2. GPS. GPS pada penelitian ini digunakan untuk menentukan atau mengetahui letak sampel di lapangan. 3. Software Arc View 3.3. Software Arc View 3.3 digunakan untuk mengolah dan membuat peta tingkat bahaya erosi dan peta prioritas konservasi. 4. Kamera Digital. Kamera digital digunakan untuk mengambil dokumentasi yang diperlukan. 5. Alat tulis. Alat tulis digunakan untuk mencatat dan menulis hasil penelitian di lapangan untuk mempermudah pemrosesan data berikutnya. 6. Kantong plastik Kantong Plastik digunakan untuk pengambilan sampel tanah

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kuantitatif dan kualitatif karena penelitian ini merupakan penelitan modifikasi analisis data dapat dilakukan dengan metode kualitatif, kuantitatif atau gabungan dari keduanya.

1. Analisis Tingkat Bahaya Erosi

Analisis tingkat bahaya erosi dilakukan dengan menghitung dugaan hilangnya tanah yang tereosi dalam tonhektartahun dengan persamaan USLE, kemudian mencocokanya dengan kedalam solum tanah dan dibandingkan dengan tabel kelas tingkat bahaya erosi untuk menentukan kelas tingkat bahaya erosi. 35 Persamaan USLE Wischmeir dan Smith 1978. A = R x K x LS x C x P Wischmeir dan Smith dalam Ananto Kusuma, 1987:86. Keterangan : A = Jumlah Tanah yang Hilang TonHaTh. R = Indeks Erosivitas Hujan Bulanan KJHaCm. K = Indeks Erodibilitas Tanah TonKj. LS = Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng. C = Indeks Pengelolaan Tanaman. P = Indeks KonservasiCampur Tangan Manusia.

2. Analisis Prioritas Konservasi

Prioritas konservasi diberikan berdasarkan kelas tingkat bahaya erosi. Kelas tingkat bahaya erosi sangat berat mendapatkan prioritas pertama artinya segera untuk dilakukan konservasi lahan dan meningkat berdasarkan kelas tingkat bahaya erosi pada lahan tegalan. Tabel prioritas konservasi disajikan pada Tabel 10 Tabel 10. Prioritas Konservasi No Kelas Tingkat Bahaya Erosi Prioritas Konservasi 1 SB I pertama 2 B II kedua 3 S III ketiga 4 R IV ke empat 5 SR V ke lima Sumber : Departemen kehutanan,1998. Keterangan SR : Sangat Rendah R : Rendah S : Sedang B : Berat SB : Sangat Berat 36 Peta Topografi Skala 1 : 25 000 Peta Penggunaan Lahan skala 1: 25 000 Peta lereng Skal 1 : 25000 Peta Jenis Tanah Skala 1 : 150. 000 Peta Geologi Skal 1 : 150.000 Pengamatan lapangan Data Primer • Kemiringan lereng • Panjang lereng • Penutup lahan • Tindakan konservasi • Erodibilitas tanah Data sekunder • Data curah hujan • Monografi Digram Alir Penelitian Peta Satuan Lahan skala 1 : 50.000 Sampel satuan lahan Proses, klasifikasi dan analisa data Peta Tingkat Bahaya Erosi Klasifikasi kelas prioritas konservasi Peta Arahan Konservasi Keterangan: Input Data Output Data Proses SIG Pengelolaan Gambar 2. Diagram Alir Penelitian 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang akan dibahas meliputi gambaran umum, satuan lahan, persebaran sampel tanah, variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat bahaya erosi, dan hasil perhitugan erosi dengan metode USLE dan memberi arahan konservasi pada lahan kering tegalan.

1. Gambaran Umum

d. Lokasi

Secara astronomis daerah penelitian terletak pada 07 13’30”- 07 07’30” LS dan 109 56’30”-110 01’30” BT Peta Administrasi Tretep. Secara administrasi Kecamatan Tretep terletak di Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengah. Batas administrasi dari Kecamatan Tretep adalah sebagai berikut Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Bejen dan Kabupaten Kendal, Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Candiroto, Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Wonoboyo, Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo. Luas Kecamatan Tretep 3.721,661 Ha terdiri dari 11 Desa yaitu Simpar, Campurejo, Bendungan, Tretep, Tlogo, Donorejo, Nglarangan, Sigedong, Bonjor, TempelSari, Bojong.