Persebaran Tingkat Bahaya Erosi

65 solum 60-90 cm masuk kedalam kelas tingkat bahaya erosi berat. Satuan lahan TGt_I_LMK besarnya erosi 80,28 TonHaTh kedalaman solum 90 cm, masuk kedalam kelas tingkat bahaya erosi sedang. Satuan lahan Tgj_I_LMK dengan kedalam solum 90 cm, besarnya erosi 77,36 TonHaTh masuk kedalam kelas tingkat bahaya erosi sedang. Satuan lahan TGt_III_LMK besarnya erosi 567,38 TonHaTh, solum tanah 60-90 cm kelas tingkat bahaya erosi sangat berat. Satuan lahan TGt_V_LMK besarnya erosi 1.650,04 TonHaTh solum 60-90 cm, masuk kedalam kelas tingkat bahaya erosi sangat berat. Satuan lahan TGk_IV_LMK besarnya erosi 816,76 TonHaTh kedalaman solum 60-90, masuk kedalam kelas tingkat bahaya erosi sangat berat. Sesuai dengan tabel kriteria erosi departemen kehutanan lahan tegalan di derah penelitan dapat di klasifikasikan kedalam kelas tingkat bahaya erosi rendah, sedang, berat dan sangat berat di sajikan pada Tabel 24.

b. Persebaran Tingkat Bahaya Erosi

Analisis erosi perDesa dilakukan dengan tujuan dapat memberi informasi kepada pemerintah setempat sampai ke tingkat masyarakat desa mengenai tingkat bahaya erosi yang terjadi pada lahan tegalan dan mejadi pedoman dalam pengelolan lahan khususnya pada lahan tegalan dan tindakan konservasi lahan. Analisis dan perhitungan tingkat bahaya erosi pada lahan kering tegalan yang di overlay dengan peta administrasi Kecamatan Tretep di 66 klasifikasikan kedalam kelas tingkat bahaya erosi ringan, sedang, berat dan sangat berat dan dapat di ketahui persebaranya dan luasanya per satuan wilayah desa ilakukan agar dapat memberi informasi tingkat bahaya erosi sampai ketingkat masyarakat desa. Persebaran klasifikasi tingkat bahaya erosi disajikan pada Gambar 12. 1 Kelas Tingkat Bahaya Erosi Rendah Lahan tegalan yang masuk kedalam klasifikasi tingkat bahaya erosi ringan terdapat di Desa Campurejo, Simpar dan Tlogo. Topografi pada lahan tegalan di desa tersebut datar dengan kemiringan lereng 0-3, penggunaan lahan sebagian besar untuk pertanian tembakau dan jagung yang di selingi dengan tanaman ketela pohon dan kacang tanah dengan pola tanam larikan peda ujung teras. Praktek konservasi yang dilakukan oleh masyarakat setempat adalah teras tradisional karena dilakukan secara tradisional dan teras bangku pada sebagian daerah. Gambar 12. Penggunaan lahan pada kelas Tingkat Bahaya Erosi Rendah di Desa Simpar 67 Gambar 13. Praktek Konservasi Pada Daerah Kelas Tingkat Bahaya Erosi Rendah di Desa Tlogo. 2 Kelas Tingkat Bahaya Erosi Sedang Lahan tegalan yang masuk kedalam kelas tingkat bahaya erosi sedang terdapat di Desa Bendungan, Bojong, Bonjor, Campurejo, Nglarangan, Sigedong, Simpar, Tempelsari, Tlogo dan Tretep.Topografi lahan tegalan di daerah tersebut landai dengan kemiringan lereng 3-8. Penggunaan lahan adalah pertanian tembakau dan jagung yang di selang seling dengan ketela pohon dan ubi jalar. Tindakan konservasi yang dilakukan oleh masyarakat setempat adalah melakukan penerasan pada bidang lahan yang miring. 3 Kelas Tingkat Bahaya Erosi Berat Sebagian besar lahan tegalan di Kecamatan Tretep masuk pada kelas tingkat bahaya erosi berat.Lahan tegalan yang masuk kedalam kelas tingkat bahaya erosi berat terdapat di Desa Bendungan, Simpar, Bojong, Bonjor, Campurejo, Donorejo, 68 Nglarangan, Sigedong, Tempelsari dan Tretep. Topografi tegalan yang masuk pada kelas tingkat bahaya erosi ini memiliki kemiringan lereng berkisar 8-15 . Penggunaan lahan digunakan untuk pertanian tembakau dan jagung. prektek konservasi yang dilakukan oleh masyarakat adalah melakukan penerasan pada bidang lahan yang miring, tetapi masih bersifat tradisional. Gambar 14.. Penggunaan Lahan Pada Daerah Tingkat Bahaya Erosi Sedang di Desa Tempelsari. Gambar 15.. Praktek Konservasi Pada Daerah Kelas Tingkat Bahaya Erosi Sedang di Desa Bonjor. 69 Gambar 16. Penggunaan Lahan Pada Daerah Tingkat Bahaya Erosi Berat di Desa Tempelsari. Gambar 17. Konservasi Pada Daerah Tingkat Bahaya Berat di Desa Simpar. 4 Kelas Tingkat Bahaya Erosi Sangat Berat Desa yang terdapat lahan tegalan dan masuk kedalam klasifikasi tingkat bahaya sangat berat adalah Desa Tempelsari, Sigedong, Campurejo, Bonjor dan Bojong. Topografi lahan tegalan di daerah tersebut berupa lereng terjal sampai sangat terjal dengan kemiringan lereng 15. Penggunaan lahan digunakan untuk pertanian tembakau, jagung dan sayuran. 70 Tindakan konservasi yang dilakukan masih minim dan sangat sederhana bahkan tindakan konservasi yang malah mengakibatkan erosi berat seperti penerasan pada bidang lahan yang miring dengan teknik memotong kontur seperti pada daerah lahan pertanian kentang.. Gambar 18. Penggunaan Lahan Pada Daerah Tingkat Bahaya Erosi Sangat Berat di Campurejo. Gambar 19. Penggunaan Lahan Pada Daerah Tingkat Bahaya Erosi Sangat Berat di Desa Tempelsari. 71 Gambar 20. Erosi Pada Daearah Kelas Bahaya Erosi Sangat Berat di Desa Tempelsari. Tabel 24. Luasan Kelas Tingkat Bahaya Erosi Pada Lahan Tegalan Desa Erosi Rendah Ha Erosi Sedang Ha Erosi Berat Ha Luas Erosi Sangat Berat Ha Tlogo 6,809 56,457 - - Simpar 0,648 0,993 212,075 - Bendungan - 83,074 173,415 - Tretep - 7,898 213,489 - Donorejo - - 178,999 - Nglarangan - 15,694 28,269 - Sigedong - 11,006 227,946 1,656 Bonjor - 9,244 185,737 1,267 Bojong - 76,186 185,058 25,526 Tempelsari - 5,964 136,739 128,346 Campurejo 30,521 3,781 122,264 522,722 Jumlah 34,083 1,28 271,024 10,23 1.664,510 62,83 679,234 25,64 Sumber : Analisis Peta Erosi Pada Lahan Tegalan di Kecamatan Tretep. 72 73

6. Prioritas Konservasi Lahan