19
1. Erosivitas Hujan R
Erosivitas hujan adalah kemampuan hujan dalam menimbulkan erosi tanah. Erosivitas ini merupakan fungsi dari sifat fisisk hujan seperti
jumlah atau curah hujan, lama hujan, intensitas hujan, ukuran butir-butir hujan dan kecepatan jatuh air hujan. Erosivitivitas hujan R yaitu jumlah
suatu indeks erosi hujan dalam setahun dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut
R =
∑
n i
x EI
100
Sumber : Chay Asdak, 2004:346 Keterangan :
R = Erosivitas hujan adalah kempuan energi hujan dalam mengerosi tanah, merupakan gabungan dari beberapa variabel yaitu jumlah hujan,
lama hujan, intensitas hujan dan ukuran butir hujan. Erosivitas hujan dalam satuan KjHaCm.
n = Jumlah kejadian hujan dalam satu tahun, yaitu banyaknya hari hujan atau kejadian hujan dalam satu tahun.
x = Jumlah tahun atau musim hujan yang digunakan dalam perhitungan, paling sedikit digunakan data curah hujan selama sepuluh tahun.
EI
30
adalah interaksi energi dengan interaksi maksimum selama 30 menit, E adalah energi kinetik selama periode hujan dalam satuan
tonmeterhektar. I
30
adalah intensitas hujan maksimum 30 menit dalam CmJam, biasanya dinyatakan sebagai indeks potensial erosi hujanatau
indeks erosi hujan.
20
EI
30
= 6,12RAIN
1,21
DAYS
-0,47
MAX P
0,53
Sumber : Chay Asdak, 2004:347 Keterangan :
EI
30
= Erosivitas hujan rata rata tahunan. RAIN = Curah hujan bulanan.
DAYS = Jumlah hari hujan per bulan. MAX P = Hujan maximum harian 24 jam dalam bulan yang
bersangkutan.
2. Erodibilitas Tanah K
Erodibilitas tanah merupakan rata rata karasteristik tanah dan respon tanah terhadap hujan dalam jangka panjang. Erodibilitas digunakan
untuk memprediksi rata-rata erosi tanah dalam jangka panjang.
K = {2,71x10
-4
12-OMM
1,14
+3,25S-2+2,5P-3100}
Sumber : Chay Asdak, 2004:352 Keterangan :
OM = Unsur Organik S
= Kode Struktur Tanah P
= Permeabilitas Tanah M
= debu+pasir halusx 100-liat Tabel 3. Nilai Struktur Tanah
No Kelas struktur tanah ukuran diametear Harkat
1 2
3 4
Granular sangat halus Granular halus
Granular sedang sampai kasar Gumpal, lempeng, pejal
1 2
3 4
Sumber: Arsyad,1989:252.
21
Tekstur tanah adalah perbandingan dari berbagai golongan besar partikel tanah dalam suatu masa tanah terutam perbandinagn antara fraksi
liat lempung dan pasir Aziz Sultani, 2008:24. Tekstur tanah mempengaruhi proses perembesan air dan menghambat perakaran.
Tekstur tanah liat memiliki tingkat kekerasan yang paling tinggi apabila ditembus oleh akar tanaman dibandingkan dengan tanah yang bertekstur
pasir, demikian juga dalam meloloskan air tekstur liat lebih sulit dari pada tekstur pasir.
Tabel 4. Nilai Tekstur atau Ukuran Butir M Untuk Digunakan Dalam Rumus Hammer.
No Kelas tekstur USDA
Nilai M 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 Liat berat
Liat sedang Liat berpasir
Liat ringan Lempung liat berpasir
Liat berdebu Lempung liat
Pasir Lempung berpasir
Lempung liat berdebu Lempung pasir berdebu
Lempung Lempung berdebu
Debu 210
750 1213
1685 2160
2830 2830
3035 3245
3770 4005
4390 6330
8245
Sumber: Hammer 1979 dalam Sari Kumala, 2003:3. Bahan organik tanah berperan penting dan merupakan faktor kunci
dalam berbagai proses biokimia dalam tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Selain itu bahan organik juga mampu
meningkatkan daya tanah menahan air water holding capacity sehingga dapat menekan erosi.
22
Tabel 5. Kelas Kandungan Bahan Organik USDA, 1951 No Kelas
Prosentase Harkat
1 2
3 4
5 Sangat rendah
Rendah Sedang
Tinggi Sangat tinggi
1 1 – 2
2,1 – 3 3,1 – 5
5 1
2 3
4
Sumber : Sahuleka Welhemus, 1993:71. Permeabilitas tanah adalah cepat lambatnya air yang melalui pori
pori mikro dan makro. Fungsi permebilitas adalah menghilangkan daya air dalam mengerosi tanah permeabilitas tanah diukur berdasarkan laju
kecepatan air yag merembes di dalam tanah dengan satuan yang umum di gunakan adalah cmjam.
Apabila daya infiltrasi tanah besar, berarti air mudah meresap ke dalam tanah, sehingga aliran permukaan kecil dan erosi
juga kecil.
Tabel 6. Permeabilitas Tanah Dapat Di Klasifikasikan Sebagai Berikut: No Kriteria Kelas
kecepatan permebilitas tanah
Harkat 1
2 3
4 5
6 Sangat lambat
Lambat Lambat sampai sedang
Sedang Sedang sampai cepat
Cepat 0,5 cmjam
0,5-2,0 cmjam 2,0-6,3 cmjam
6,3-12,7 cmjam 12,7-25,4 cmjam
25,4 cmjam 6
5 4
3 2
1
Sumber : Arsyad, 1989:252.
3. Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng LS