commit to user
133
Efektivitas Indikator program pemenuhan sarpras kebutuhan ATK dan perawatan RSBI SMK Negeri 5 Surakarta tercapai 111,4. Dari keterangan tersebut, maka
dapat dikatakan bahwa, rata-rata efektivitas pendidik dan tenaga kependidikan RSBI SMK Negeri 5 Surakarta, tercapai 85,75.
f. Aspek Pengelolaan
Aspek Pengelolaan RSBI SMK Negeri 5 Surakarta terdapat dua 2 Indikator program yaitu, optimalisasi waktu pembayaran BOP dari siswa, dan
SMM Standar Mutu Manajemen ISO Sekolah. Indikator program optimalisasi waktu pembayaran BOP dari siswa pada awalnya yang bertanggung jawab adalah
lini kerja WKS 3 Ketenagaan, kemudian dalam pelaksanaannya tanggungjawab dialihkan di lini kerja urusan TU Tata Usaha. Sedangkan untuk Indikator
program SMM Standar Manajemen Mutu ISO Sekolah yang bertanggung jawab adalah lini kerja urusan WMM Wakil Manajemen Mutu.
Indikator program yaitu, optimalisasi waktu pembayaran BOP dari siswa memiliki sasaran mutu yaitu, wali kelas di bawah koordinasi WKS 3: minimal
34 siswa membayar BOP sebelum tanggal 11 setiap bulannya, dari jumlah siswa yang mempunyai kewajiban membayar BOP menurut RAKS. Menurut keterangan
dokumen dari lini kerja urusan TU, ketercapaian pelaksanaan sasaran mutu 46,9. Pelaksanaan sasaran mutu pembayaran BOP sebelum tanggal 11, rata-rata
setiap bulan terkadang tercapai dan terkadang tidak. Tetapi bila dirata-rata selama satu semester target sasaran mutu tercapai. Sehingga, laporan pembayaran BOP
sebelum tanggal 11 dibuat laporan perbulan, ketercapaian sasaran mutu dilihat dari rata-rata selama satu semester. Sasaran mutu tersebut pada awalnya yang
commit to user
134
bertanggung jawab adalah lini kerja WKS 3 Ketenagaan, kemudian dalam pelaksanaannya tanggungjawab dialihkan di lini kerja urusan TU Tata Usaha.
Kepala Sekolah mengangkat pihak lain untuk melaksanakan tugas sasaran mutu tersebut. Optimalsasi waktu pembayaran BOP dari siswa dilakukan oleh tim
ketertiban yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah langsung. Tim ketertiban pembayaran BOP bertugas atas ketertiban pembayaran BOP siswa ditingkat kelas
X, XI, dan XII. Tim ketertiban pembayaran BOP berada di bawah lini kerja WKS 2 Kesiswaan. Pembayaran BOP siswa laporannya ke lini kerja TU. Sebagaimana
pernyatan yang disampaiakan oleh Sri Handayani selaku Ka. Ur. TU sebagai berikut:
Agar pembayaran BOP siswa sebelum tanggal 10 upaya yang dilakukan yaitu: kita kan punya tim yaitu tim ketertiban yang menunjuk adalah
kepala sekolah sendiri. Jadi per tingkat itu ada tim ketertiban pembayaran. Itu di tingkat 1 ada, tingkat 2 ada dan tingkat 3 juga ada,
dan tim ini berada di bawah WKS 2, sehingga dapat dikatakan bahwa tugas dari TU hanya sebatas sampai pada laporan saja, untuk
permasalahan-permasalahannya akan di bawa ke WKS 3. Jadi kita memang saling keterkaitan berhubungan. Tidak bisa dipisahkan. Kita
tidak bisa jalan sendiri-sendiri. CL 7: 311, 25 Mei 2012 Menurut keterangan tersebut dapat diketahui bahwa, pelaksanaan sasaran
mutu wali kelas di bawah koordinasi WKS 3: minimal 34 siswa membayar BOP sebelum tanggal 11 setiap bulannya, dari jumlah siswa yang mempunyai
kewajiban membayar BOP menurut RAKS, tercapai 46,9. Dari keterangan yang ada diketahui bahwa, target sasaran mutu tercapai. Dengan demikian dapat
commit to user
135
dikatakan bahwa, efektivitas Indikator program pemenuhan sarpras kebutuhan ATK dan perawatan RSBI SMK Negeri 5 Surakarta tercapai 137,9.
Indikator program SMM ISO Sekolah memiliki sasaran yaitu, mempertahankan sertikasi ISO 9001: 2008 dalam surveillance audit ke 3 pada
bulan mei 2012. Dari hasil wawancara dengan lini kerja urusan WMM diketahui bahwa, sasaran mutu ini tercapai. Meskipun sasaran mutu ini tercapai, akan tetapi
sertifikat ISO 9001: 2008 belum di kirim ke sekolah. Kaitannya ISO dengan RSBI adalah di mana ISO merupakan salah satu persyaratan satuan pendidikan
melaksanakan RSBI. Sedangkan, SMK Negeri 5 Surakarta sudah melaksanakan RSBI. SMK Negeri 5 Surakarta sudah melaksanakan ISO sejak tahun 2006. SMK
Negeri 5 Surakarta melaksankan SMM ISO berarti mengacu pada persyaratan- persyaratan standar ISO. ISO merupakan sebuah standar manajemen mutu.
Pelaksanaan ISO di SMK Negeri 5 Surakarta tidak jauh berbeda dengan sekolah lain yang sudah melaksanakan ISO, karena ISO merupakan standarisasi
manajemen mutu, CL 8: 314, 22 Mei 2012. Menurut penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa, pelaksanaan sasaran
mutu mempertahankan sertikasi ISO 9001: 2008 dalam surveillance audit ke 3 pada bulan mei 2012, dapat tercapai. Akan tetapi sertifikat ISO 9001: 2008 belum
di kirim ke sekolah. Meskipun prosentase ketercapaian sasaran mutu tidak ditetapkan, tetapi sekolah dapat mempertahankan sertifikasi ISO 9001: 2008.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, efektivitas Indikator program SMM ISO Sekolah RSBI SMK Negeri 5 Surakarta, adalah efektif 100.
commit to user
136
Menurut penjelasan pelaksanaan ketercapaian sasaran mutu setiap Indikator program, maka dapat diketahui bahwa, efektivitas Indikator program
pemenuhan sarpras kebutuhan ATK dan perawatan RSBI SMK Negeri 5 Surakarta tercapai 137,9. Efektivitas Indikator program SMM ISO Sekolah
RSBI SMK Negeri 5 Surakarta, adalah efektif 100. Dari keterangan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa, rata-rata efektivitas pendidik dan tenaga
kependidikan RSBI SMK Negeri 5 Surakarta, tercapai 118,9.
g. Aspek Pembiayaan