Aspek Penilaian Evaluasi Masukan

commit to user 137 Untuk transparansi keuangan di SMK 5, untuk pembiayaan yang terkait dari kota SPJnya kekota, untuk Bapak Ibu guru tidak memiliki hak untuk menilai, dari komite juga seperti itu, rapat awal dengan komite orang tua SPJ juga dilaporkan ke komite orang tua, disamping itu ada pemeriksaan setiap tahun dari lembaga Inspektorat. Keuangan sementara belum di upload ke public di website karena sementara ini lingkupnya ke orang tua jadi langsung penyampaian LPJ keorangtua, kalau dari Kota mungkin yang upload dari Kota. CL 6: 309, 24 Mei 2012 Menurut keterangan tersebut dapat diketahui bahwa, pelaksanaan sasaran mutu yaitu, menerapkan model pembiayaan yang efisien untuk mencapai berbagai target Indikator kunci minimal atau tambahan, dapat tercapai. Selain itu, dapat dilihat LPJ keuangan sekolah kepada Komite Sekolah, sebagai contoh LPJ tahun ajaran 2010 2011, karena LPJ tahun ajaran 2011 2012 belum selesai. Prosentase ketercapaian tidak dapat diketahui secara pasti karena tingkat ketercapaian sasaran mutu tidak ditetapkan dalam bentuk prosentase oleh sekolah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, efektivitas aspek Pembiayaan RSBI SMK Negeri 5 Surakarta adalah efektif 100.

h. Aspek Penilaian

Aspek Penilaian RSBI SMK Negeri 5 Surakarta terdapat dua 2 Indikator program yaitu, standar target KKM sekolah, dan standar penilaian. Kedua Indikator program tersebut yang bertanggung jawab adalah lini kerja urusan WKS 1 Kurikulum Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum. Dua Indikator tersebut memiliki dua 2 sasaran mutu yaitu, 1 KKM masing-masing mata pelajaran dan kompetensi kejuruan minimal 7,5, 2 penilaian berbasis IT, scanner LJK. Dari hasil wawancara dengan lini kerja WKS 1 Kurikulum diketahui commit to user 138 bahwa, kedua sasaran mutu ini tercapai. Kaitannya target KKM sekolah karena tuntutan SMK RSBI maka KKM 7,5 untuk seluruh program keahlian yang diatur dalam kurikulum. KKM dipengaruhi oleh tiga komponen antara lain intake siswa baru, SDM, dan sarana prasarana. Intake siswa baru tidak ada masalah karena peminat pendaftar di SMK Negeri 5 Surakarta sangat tinggi dan nilai UN SMP siswa baru juga tinggi, sedangkan untuk sarana prasarana sudah memadai. Kendala terdapat pada SDM, yaitu guru yang sudah melanjutkan studi S2 masih kurang dari 20 dari jumlah guru yang ada. Meskipun, seluruh guru yang ada sudah menempuh jenjang pendidikan S1, CL 1: 281, 22 Mei 2012. Sasaran mutu penilaian berbasis IT, scanner LJK sudah tercapai. Pengadaan alat scanner LJK dilakukan dengan adanya program sekolah model, alat yang sudah ada ternyata tidak mampu untuk kapasitas banyak, dan sekarang sudah ada alat scanner LJK yang mampu untuk kapasitas banyak. Hal ini diungkapkan oleh Widodo selaku WKS 1 Kurikulum sebagai berikut: Untuk yang scanner LJK tercapai, kaitannya sekolah model saya mengajukan alat itu, dan sudah ada, dan sudah dilakukan ternyata alatnya tidak mampu untuk kapasitasnya, ini sudah dibelikan alat yang lebih besar dan dipakai untuk semesteran besok ini. CL 1: 282, 22 Mei 2012 Menurut penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa, pelaksanaan sasaran mutu yaitu; 1 KKM masing-masing mata pelajaran dan kompetensi kejuruan minimal 7,5, 2 penilaian berbasis IT, scanner LJK, tercapai. Pelaksanaan sasaran mutu KKM masing-masing mata pelajaran dan kompetensi kejuruan minimal 7,5 tidak dapat diketahui secara prosentase karena sasaran mutu tidak ditetapkan dalam bentuk prosentase oleh sekolah. Pelaksanaan sasaran mutu penilaian commit to user 139 berbasis IT, scanner LJK , dapat dilihat dari ketersediaan alat scanner LJK. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, efektivitas aspek Penilaian RSBI SMK Negeri 5 Surakarta adalah efektif 100.

i. Aspek Kultur Sekolah