Surfaktan Sintesis N-Maleoil Kitosan Melalui Reaksi Amidasi Antara Kitosan Dengan Anhidrida Maleat

Ikatan hidrogen adalah gaya tarik-menarik antara hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif dari satu molekul dan atom elektronegatif yang sama intramolekul atau molekul yang berbeda intermolekul. Ikatan hidrogen ini menyebabkan kekuatan yang luar biasa kuat tarik-menarik antara molekul yang sangat polar dimana hidrogen kovalen terikat pada nitrogen, oksigen atau fluor. Oleh karena itu, ikatan hidrogen adalah tipe khusus dari interaksi antara atom. Sebuah ikatan hidrogen terbentuk setiap kali ikatan kovalen polar melibatkan atom hidrogen di dekat atom elektronegatif seperti O atau N yang menarik elektron dari ikatan hidrogen yang biasanya ditunjukkan dengan garis putus-putus daripada garis padat. Sebagai contoh, molekul air membentuk ikatan hidrogen intermolekul Sarke dan Nahar, 2007.

2.8. Surfaktan

Sabun, tanah liat dan beberapa permen mungkin telah digunakan sebagai zat pembasah detergen dan stabilisator disperse sejak zaman sejarah awal, namun surfaktan sintetis dikembangkan dan telah diterapkan secara luas hanya dalam beberapa dekade terakhir. Zat aktif permukaaan yang teradsorbsi pada antarmuka air-minyak adalah sebagai akibat gugus hidrofilik menyukai air atau gugus polar dan lipofilik menyukai minyak atau gugus nonpolar. Beberapa gugus hidrofilik yang diarahkan ke fase polar adalah gugus –OH, -COOH, dan –SO 4 H. Contoh gugus lipofilik disebut juga hidrofobik adalah hidrokarbon alifatik dan siklik. Melalui orientasi pada antarmuka air-minyak, molekul-molekul surfaktan membentuk semacam “jembatan” antara fase polar dan fase nonpolar. Zat aktif tersebut harus diimbangi dengan jumlah yang tepat antara gugus yang larut dalam air dan gugus yang larut dalam minyak sehingga dapat terorientasi pada antarmuka dan menurunkan tegangan. Jika molekul terlalu hidrofilik, itu berarti tetap dalam fase cairan dan tidak berpengaruh pada antarmuka. Jika terlalu lipofilik dapat larut sepenuhnya dalam fase minyak dan sedikit muncul di antarmuka. Zat aktif permukaan harus terdiri dari bagian hidrofilik dan lipofilik sehingga seimbang, bila Universitas Sumatera Utara awalnya tersebar dalam fase minyak atau air, akan bermigrasi ke antarmuka dan menjadi berorientasi dengan gugus hidrofilik dalam air dan gugus lipofilik dalam minyak. Menurut Winsor 1956, senyawa yang mengandung bagian hidrofilik dan lipofilik umumnya disebut sebagai zat amphiphilic. Winsor telah menunjukkan pentingnya keseimbangan hidrofil-lipofil dari zat amphiphilic dalam fenomena kelarutan dan emulsifikasi. Griffin 1949, merancang sebuah skala sembarang nilai sebagai ukuran keseimbangan hidrofilik-lipofilik HLB = Hydrophilic-Lipophilic Balance dari zat aktif permukaan. Dengan sistem nomor ini, kemungkinan untuk membuat berbagai rentang HLB yang optimal untuk setiap kelas surfaktan dapat dilihat pada Gambar 8 berikut: 3 6 15 18 12 9 H id ro fi li k L ipof il ik Zat pelarut Detergen Zat pengemulsi ow Zat penyebar dan pembasah Zat pengemulsi wo Kebanyakan zat antibusa Skala HLB Gambar 8. Skala Rentang Nilai HLB untuk Beberapa Zat Aktif Permukaan Universitas Sumatera Utara Nilai HLB dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : HLB = 20 1 S A Dimana S adalah bilangan penyabunan dan A adalah bilangan asam Martin, 1960.

2.9. Derajat Substitusi