Penentuan Derajat Substitusi Analisis Spektrofotometer

Reaksi antara kitosan dengan anhidrida maleat menghasilkan N-maleoil kitosan. Oksigen dari salah satu karbonil anhidrida maleat mengalami protonasi H + dari CH 3 COOH yang menghasilkan anhidrida maleat yang terprotonasi. Kemudian kitosan direaksikan dengan anhidrida maleat yang terprotonasi dimana sepasang elektron bebas dari atom N pada gugus NH 2 menyerang karbokation dari karbonil yang terprotonasi sehingga elektron pada elektron π phi berpindah ke atom O membentuk ikatan yang baru antara N dan C dan menghasilkan N terprotonasi. Selanjutnya basa OH - dari NaOH mengabstraksi salah satu hidrogen dari atom N sehingga elektron pada hidrogen berpindah ke atom N yang terprotonasi membentuk amina sekunder yang memiliki sepasang elektron bebas yang stabil dan melepaskan HOH. Kemudian OH - mengabstraksi H pada OH dari anhidrida maleat sehingga membentuk ikatan π phi pada karbonil amida dan menghasilkan O - . O - yang tidak stabil menyerang H + dari H-OH membentuk OH karboksilat sehingga menghasilkan senyawa amida N-maleoil kitosan.

4.3. Penentuan Derajat Substitusi

Penentuan derajat substitusi dari senyawa N-maleoil kitosan yang dihasilkan dianalisis berdasarkan spektrum FT-IR. Nilai intensitas T pada bilangan gelombang 1658,78 cm -1 dan 3448,72 cm -1 masing-masing adalah 5,884 dan 0,536 yang dapat dilihat pada Gambar 10. Perhitungan nilai derajat substitusinya dapat dihitung berdasarkan persamaan dibawah ini : DS = A 1655 A 3450 0,12 x 100 Moore dan Roberts, 1980 Absorbansi pada bilangan gelombang 1658,78 cm -1 A 1658,78 T = 5,884 T = 0,0584 A 1658,78 = log 1 T = log 1 0,0584 = 1,2303 Universitas Sumatera Utara Absorbansi pada bilangan gelombang 3448,72 cm -1 A 3448,72 T = 0,536 T = 0,00536 A 3448,72 = log 1 T = log 1 0,00536 = 2,2708 Derajat Substitusi = A 1658,78 A 3448,72 0,12 x 100 1,2303 2,2708 0,12 x 100 = = 42,17

4.4. Analisis Spektrofotometer

1 H-NMR Spektrum 1 H-NMR kitosan komersial ditunjukkan pada lampiran F. Standar internal yang digunakan untuk menempatkan pergeseran kimia dari proton adalah D 2 Od 4 - CD 3 COOD dimana pergeseran kimia δ standar internal muncul pada 4,67 ppm. Pergeseran kimia δ proton asetal -CH dari glukosamin tumpang tindih dengan pergeseran kimia dari standar internal dan muncul di 4,58 ppm. Pergeseran kimia δ proton -CH-NH 2 muncul di 3.01 ppm. Proton dari -CH-OH, HOHC-CH-CHCH 2 - dan –CH 2 -OH tumpang tindih dan ditentukan pada pergeseran kimia δ di 3,75 ppm. Pergeseran kimia δ dari -CH-CH 2 dan –CH 2 -OH muncul di 3,59 ppm. Proton dari asetamido -NHCO-CH 3 muncul di 1,94 ppm Champagne, 2008. Senyawa N-maleoil kitosan hasil sintesis yang dihasilkan dianalisis dengan spektrofotometer 1 H-NMR yang memberikan spektrum dengan puncak-puncak pergeseran kimia δ pada daerah 1,14-1,16 ppm; 1,88 ppm; 2,83-2,99 ppm; 3,32 ppm; 3,60-3,64 ppm; 4,8 ppm; 5,96 ppm; 6,48 ppm; dan 7,90 ppm Gambar 11. Universitas Sumatera Utara Gambar 11. Spektrum 1 H-NMR N-Maleoil Kitosan Dukungan hasil analisis spektrofotometer 1 H-NMR memberikan spektrum Gambar 11 dengan puncak-puncak pergeseran kimia δ pada daerah 1,88 ppm puncak singlet menunjukkan 3 buah proton dari gugus –CH 3 yang berasal dari – NHCOCH 3 . Pergeseran kimia δ pada daerah 2,83 ppm puncak singlet menunjukkan 1 buah proton pada –CH-H2 yang berikatan dengan -NH 2 . Pergeseran kimia δ pada daerah 2,99 ppm puncak singlet menunjukkan 2 proton dari gugus -CH-H2 yang berikatan dengan -NH- . Pergeseran kimia δ pada daerah 3,32 ppm puncak singlet menunjukkan 1 buah proton dari gugus –OH dari alkohol. Penggunaan pelarut D 2 O menyebabkan terjadinya pergantian hidrogen dari gugus –OH dengan deuterium sehingga terjadi reaksi Pavia et al., 2001 : -CH-OH + D 2 O -CH-OD + HOD Pergeseran kimia δ pada daerah 3,60-3,64 ppm menunjukkan 14 buah proton dari gugus -CH- pada senyawa glukopiranosa H2, H3, H4, H5. Pergeseran kimia δ pada daerah 4,8 ppm puncak singlet menunjukkan 1 buah proton dari -COOH yang tergantikan menjadi -COOD. Sama halnya dengan alkohol, hidrogen dari Universitas Sumatera Utara gugus karboksil -COOH akan tergantikan dengan deuterium dari D 2 O. Dalam proton D 2 O akan akan terkonversikan ke gugus –COOD dan dapat dilihat dari reaksi pergantian deuterium berikut Pavia et al., 2001 : R-COOH + D 2 O R-COOD + HOD Pergeseran kimia δ pada daerah 5,96 ppm menunjukkan 3 buah proton dari gugus -CH- pada senyawa glukopiranosa H1. Pergeseran kimia δ pada daerah 6,86-6,9 ppm puncak doublet-doublet menunjukkan 2 buah proton dari gugus – CH=CH-. Pergeseran kimia δ pada daerah 7,90 ppm puncak singlet menunjukkan 1 buah proton dari gugus –NH yang berasal dari -NHCOC- Gambar 12. O H O OH H H H NH H OH O H H HO O O H O OH H H H NH 2 H O OH OH O O OH HN H 3 C O H H n 1 2 3 4 5 6 H H 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 N-maleoil kitosan kitin kitosan Gambar 12. Daerah pergeseran kimia masing-masing proton hasil analisis spektrofotometer 1 H-NMR dari senyawa N-maleoil kitosan. Dari hasil analisis spektrofotometer 1 H-NMR dapat disimpulkan bahwa reaksi amidasi sudah berlangsung dan terbentuk senyawa N-maleoil kitosan dimana dalam hal ini masih terlihat ketiga jenis N-H dari gugus –NH 2 , -NHCOCH 3 dan NHCOCH=CHCOOH. Universitas Sumatera Utara

4.5. Harga HLB