1.2. Permasalahan
Bagaimana kondisi reaksi antara kitosan dan anhidrida maleat membentuk N-maleoil kitosan?
1.3. Pembatasan Masalah
1. Kitosan yang digunakan adalah kitosan komersial dari salah satu perusahaan swasta dengan Derajat Deasetilasi sekitar 85.
2. Senyawa N-maleoil kitosan diperoleh dari hasil reaksi amidasi antara anhidrida maleat dengan kitosan menggunakan pelarut asam asetat 2,
metanol dan dimetiformamida. 3. Senyawa N-maleoil kitosan yang diperoleh dilakukan penentuan nilai HLB
menggunakan metode titrasi, penetuan Derajat Substitusi DS, analisa dengan menggunakan spektroskopi FT-IR dan spektroskopi
1
H-NMR.
1.4. Tujuan Penelitian
1. Untuk mensisntesis senyawa N-maleoil kitosan melalui reaksi amidasi antara anhidrida maleat dengan kitosan menggunakan pelarut asam asetat 2,
metanol dan dimetiformamida. 2. Untuk mengetahui Derajat Substitusi DS dan nilai HLB dari senyawa N-
maleoil kitosan menggunakan metode titrasi. 3. Untuk mengetahui karakteristik senyawa N-maleoil kitosan berdasarkan hasil
analisis spektroskopi FT-IR dan
1
H-NMR.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dalam pengembangan kimia organik sintesis dari turunan kitosan berupa senyawa N-maleoil kitosan yang
larut dalam air.
1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui eksperimen laboratorium. Dimana kitosan terlebih dahulu dilarutkan dalam pelarut asam asetat 2, kemudian ditambahkan pelarut
metanol sambil diaduk hingga homogen. Anhidrida maleat dilarutkan dalam N-N- dimetilformamida yang kemudian dicampurkan dalam larutan kitosan pada temperatur
kamar sambil diaduk selama 20 jam. Campuran ditambahkan larutan NaOH 1N hingga pH 9 dan ditambahkan dengan etanol. Selanjutnya disaring dan dicuci dengan
etanol kemudian dikeringkan menggunakan penyaring vakum. Hasilnya dianalisis dengan spektrofotometer FT-IR dan
1
H-NMR dan diikuti dengan penentuan nilai HLB dan derajat substitusinya.
1.1 Lokasi Penelitian