Tujuan Membaca Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Membaca

16

c. Tujuan Membaca

Tarigan Samsu Somadoyo, 2011: 12-13, menyatakan bahwa tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, serta memahami makna bacaan. Berikut ini dikemukakan beberapa tujuan membaca, mencakup: 1 Memperoleh rincian atau fakta-fakta reading for detail or facts; 2 Memperoleh ide-ide utama reading for main ideas, dan 3 Mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita reading for sequence or organization; 4 Menyimpulkan inferensi reading for inference, 5 Mengelompokkan atau mengklasifikasi reading to classify 6 Menilai atau mengevaluasi reading or evaluate; dan 7 Membandingkan atau mempertentangkan reading to compare or contrast. Sedangkan Blanton dan Irwin dalam Farida Rahim, 2011: 11 mengatakan tujuan membaca mencakup: 1 Kesenangan; 2 Menyempurnakan membaca nyaring; 3 Menggunakan strategi tertentu; 4 Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik; 5 Mengkaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya; 6 Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis; 7 Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi; 8 Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks; 9 Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. 17

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Membaca

Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca, baik membaca permulaan maupun membaca lanjut membaca pemahaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca permulaan menurut Lamb dan Arnold Farida Rahim, 2011 ialah faktor fisiologis, intelektual, lingkungan, dan psikologis. 1 Faktor Fisiologis Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca. Beberapa ahli mengemukakan bahwa keterbatasan neurologis misalnya berbagai cacat otak dan kekurangmatangan secara fisik merupakan salah satu faktor yang menyebabkan anak gagal dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mereka. Gangguan pada alat bicara, alat pendengaran dan alat pengelihatan bisa memperlambat kemampuan belajar membaca anak. Analisis bunyi, misalnya, mungkin sukar bagi anak yang mempunyai masalah pada alat bicara dan alat pendengarannya. Selain gangguan yang terjadi pada indra yang berkaitan dengan membaca, kesukaran belajar membaca dapat terjadi karena belum berkembangnya kemampuan anak dalam membedakan simbol-simbol cetakan seperti buruf b,d, dan p. perbedaan pendengaran auditory discrimination adalah kemampuan mendengarkan kemiripan dan perbedaan bunyi bahasa sebagai faktor penting dalam menentukan kesiapan membaca anak. 18 2 Faktor Intelektual Penelitian Ehansky 1963 dan Muchl dan Forrell 1973 yang dikutip dalam Haris dan Sipay 1980 menunjukkan secara umum ada hubungan positif tetapi rendah antara kecerdasan yang diindikasikan oleh IQ dengan rata-rata peningkatan remedial membaca. Pendapat ini sesuai yang dikemukakan oleh Rubin 1993 bahwa banyak hasil penelitian memperhatikan tidak semua peserta didik mempunyai kemampuan intelegensi tinggi menjadi pembaca yang baik. Secara umum, intelegensi anak tidak sepenuhnya mempengaruhi berhasil atau tidaknya anak dalam membaca permulaan. 3 Faktor Lingkungan Faktor lingkungan juga mempengaruhi kemampuan membaca peserta didik. Faktor lingkungan itu mencakup: a Latar belakang dan pengalaman peserta didik di rumah. Kondisi di rumah memengaruhi pribadi dan penyesuaian diri anak dalam masyarakat. Kondisi itu pada gilirannya dapat membantu anak, dan dapat juga menghalangi anak belajar membaca. Rubin Farida Rahim, 2011: 18 mengemukakan bahwa orang tua yang hangat, demokratis, bisa mengarahkan anak- anak mereka pada kegiatan yang berorientasi pendidikan, suka menantang anak untuk berpikir, dan suka mendorong anak untuk mandiri merupakan orang tua yang memiliki sikap yang dibutuhkan anak sebagai persiapan yang baik untuk belajar di sekolah. Rumah juga berpengaruh pada sikap anak terhadap buku dan membaca. Orang tua yang gemar membaca, memiliki koleksi buku, menghargai membaca, dan 19 senang membacakan cerita kepada anak-anak mereka umumnya menghasilkan anak yang senang membaca. Kualitas dan luasnya pengalaman anak di rumah juga penting bagi kemajuan belajar membaca. Membaca seharusnya merupakan suatu kegiatan yang bermakna. Pengalaman masa lalu anak-anak memingkinkan anak- anak untuk lebih memahami apa yang mereka baca. b Sosial Ekonomi Keluarga Peserta Didik Faktor sosioekonomi, orang tua, dan lingkungan tetangga merupakan faktor yang membentuk lingkungan rumah peserta didik. Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa status sosioekonomi peserta didik memengaruhi kemampuan verbal peserta didik. Semakin tinggi status sosioekonomi peserta didik semakin tinggi kemampuan verbal peserta didik. Anak-anak yang berasal dari rumah yang penuh dengan bahan bacaan yang beragam akan mempunyai kemampuan membaca yang tinggi Crawley Mountain Farida Rahim, 2011 4 Faktor Psikologis Terdapat faktor lain yang juga memengaruhi kemajuan kemampuan membaca peserta didik adalah faktor psikologis. Faktor ini mencakup: a Motivasi Motivasi merupakan segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Dalam pembelajaran membaca guru dapat memberikan praktik pengajaran yang sesuai dengan pengalaman yang pernah dialami oleh peserta didik agar peserta didik lebih mudah dalam memahami pelajaran yang diberikan. Menurut Farida Rahim, tindakan membaca bersumber dari kognitif. Ahli psikologi pendidikan seperti Bloom dan Piaget menjelaskan bahwa pemahaman, 20 interpretasi, dan asimilasi merupakan dimensi hierarkis kognirif. Namun, semua aspek tersebut bersumber dari aspek afektif seperti minat, rasa percaya diri pengontrolan perasaan negatif, serta penundaan dan kemauan untuk mengambil resiko. b Minat Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Crow Crow Rachman Abror, 1993: 112, dalam bukunya Education Psychology, hlm. 248, minat atau interest bisa berhubungan dengan adanya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan atau pun bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Selajutnya, menurut Rachman Abror, 1993: 112 dari pengertian tersebut maka minat itu, sebenarnya, mengandung unsur-unsur: kognisi mengenal, emosi perasaan, dan konasi kehendak Bigot, et al., hlm. 201. Unsur kognisi, dalam arti, minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi, karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu biasanya perasaan senang. Sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang diselenggarakan di sekolah. Minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan 21 dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran diri. c Kematangan Sosial, Ekonomi, dan Penyesuaian Diri Ada tiga aspek kematangan emosi dan sosial, yaitu 1 stabilitas emosi, 2 kepercayaan diri, dan 3 kemampuan berpartisipasi dalam kelompok. Seorang peserta didik harus mempunyai pengontrolan emosi pada tingkat tertentu. Anak- anak yang mudah marah, menangis dan bereaksi secara berlebihan ketika mereka tidak mendapatkan sesuattu, atau menarik diri, atau mendongkol akan mendapat kesulitan dalam membaca. Sebaliknya, anak-anak yang lebih mudah mengontol emosinya, akan lebih mudah memusatkan perhatiannya pada teks yang dibacanya. Menurut Glazer Searfoss Farida Rahim, 2011: 30 mengemukakan bahwa peserta didik perlu menghargai segi-segi positif dalam dirinya. Dengan demikian, peserta didik menjadi yakin, penuh percaya diri, dan bisa melaksanakan tugas dengan baik. Dari beberapa definisi diatas, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca peserta didik, faktor tersebut perlu diperhatikan baik orang tua atau guru di sekolah agar para peserta didik dapat belajar membaca dengan baik.

e. Tahap Perkembangan Minat Baca