Tahap Perkembangan Minat Baca

21 dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran diri. c Kematangan Sosial, Ekonomi, dan Penyesuaian Diri Ada tiga aspek kematangan emosi dan sosial, yaitu 1 stabilitas emosi, 2 kepercayaan diri, dan 3 kemampuan berpartisipasi dalam kelompok. Seorang peserta didik harus mempunyai pengontrolan emosi pada tingkat tertentu. Anak- anak yang mudah marah, menangis dan bereaksi secara berlebihan ketika mereka tidak mendapatkan sesuattu, atau menarik diri, atau mendongkol akan mendapat kesulitan dalam membaca. Sebaliknya, anak-anak yang lebih mudah mengontol emosinya, akan lebih mudah memusatkan perhatiannya pada teks yang dibacanya. Menurut Glazer Searfoss Farida Rahim, 2011: 30 mengemukakan bahwa peserta didik perlu menghargai segi-segi positif dalam dirinya. Dengan demikian, peserta didik menjadi yakin, penuh percaya diri, dan bisa melaksanakan tugas dengan baik. Dari beberapa definisi diatas, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca peserta didik, faktor tersebut perlu diperhatikan baik orang tua atau guru di sekolah agar para peserta didik dapat belajar membaca dengan baik.

e. Tahap Perkembangan Minat Baca

Yaumil Achir Reni, 2001: 37 telah menguraikan perkembangan minat membaca pada anak sebagai berikut: 1 Usia 1-3 Tahun 22 Pada usia 1-3 tahun anak lebih cenderung merobek kertas, sehingga disarankan memilih buku dengan bahan dari plastik atau bahan yang lebih kuat sehingga tidak mudah rusak, sedangkan isi bacaannya disarankan yang setiap halamannya hanya mengandung satu macam benda beserta namanya dengan format yang besar serta memiliki warna yang cerah. 2 Usia 3-5 Tahun Buku untuk anak diatas usia tiga tahun sudah bisa dengan beberapa kata kalimat yang merupakan gagasan. Namun, tetap dengan ilustrasi gambar yang menarik, warna yang ceria serta format yang besar. Pada usia diatas tiga tahun bacaan sudah dapat memancing keterlibatan emosi dari seorang anak dan mudah menemukan dalam dunia sehari-hari. Usia 3-5 tahun anak sudah duduk di Taman Kanak-Kanak. Pengalaman yang dimiliki oleh seorang anak menjadi relatif lebih banyak. Sehingga, bacaan yang diberikan dapat lebih panjang. Jenis cerita yang digemari oleh anak pada usia ini adalah yang bersifat fancy. 3 Usia 5-7 Tahun Perkembangan anak pada usia 5-7 tahun ada pada dunia akademis dan intelektual. Yang menonjol pada periode ini adalah banyaknya kata-kata, gagasan- gagasan, konsep-konsep yang merupakan representasi dari hal-hal yang telah dialami dan disimpan secara mental, baik melalui pengalaman atau yang diterima secara tidak langsung. 4 Usia 7-12 Tahun Perkembangan intelektual anak usia 7-12 tahun diarahkan pada bagaimana sekolah melihat sesuatu itu penting sehingga orang tua dapat menyelaraskan dengan 23 apa yang dituntut oleh sekolah. Buku-buku yang cocok pada anak juga merupakan sesuatu yang membantu pelajaran di sekolahnya dalam lingkup sains dan teknologi, tentang ruang angkasa, hujan, angin, suara dan sebagainya. cerita-cerita yang merangsang imajinasi anak dan memberi kesan action juga digemari pada usia ini. Oleh karena itu, pada usia 7 sampai 12 tahun ketika anak sudah mulai duduk di sekolah dasar memerlukan peran pihak sekolah maupun orang tua untuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan anak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pada tahap perkembangannya. 4. Hakikat Peserta Didik a. Pengertian Peserta didik Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat pengajaran ilmu, secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari structural proses pendidikan. www.eurekapendidikan.com2015definisi-murid-siswa-dan-peserta- didik.html?m=1 . Menurut Sudarwan 2013 Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas, peserta didik didefinisikan: “Sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga dapat didefinisikan sebagai orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar yang masih perlu dikembangkan. ” Dari berbagai pengertian mengenai peserta didik maka peneliti menyimpulkan bahwa peserta didik merupakan anak yang mengembangkan potensi 24 dasar yang dimiliki baik melalui pendidikan formal, maupun pendidikan non formal.

b. Masa Perkembangan Anak Usia Sekolah