Faktor Pendukung Pemahaman tentang Pentingnya Membaca

61 sejak awal menjadi peserta didik di SD Negeri Giripeni, melalui layanan perpustakaan keliling atau motor pintar tersebut diharapkan pula dapat mengisi waktu luang yang dimiliki peserta didik ketika istirahat dengan aktivitas yang berkualitas. 2. Faktor Pendukung dan Penghambat Meningkatkan Budaya Membaca Peserta Didik di SD Negeri Giripeni

a. Faktor Pendukung

Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 pasal 48 tentang perpustakaan menyebutkan pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang tersebut pembudayaan kegemaran membaca melibatkan peran dari keluarga sebagai agen utama berlangsungnya pendidikan bagi anak untuk memenuhi buku bacaan yang berkualitas bagi anak serta memberikan contoh dan motivasi kepada anak tentang pentingnya membaca. Berdasarkan hasil penelitian beberapa orang tua wali murid mendukung proses belajar membaca peserta didik di SD Negeri Giripeni dengan memberikan contoh yang baik dan memfasilitasi anak- anaknya dengan buku penunjang lainnya, yang perlu mendapatkan perhatian adalah belum semua orang tua memperhatikan kebutuhan anak-anaknya dalam membaca, latar belakang ekonomi orang tua serta orang tua yang sibuk bekerja dapat menjadi salah satu penyebab kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya terhadap pembelajaran membaca ketika dirumah, padahal waktu yang dimiliki oleh para peserta didik lebih banyak berada di 62 rumah, sehingga perlu adanya peran aktif dari orang tua wali murid untuk memonitoring anak ketika dirumah. Selain dukungan dari orang tua yang melakukan motivasi kepada peserta didik dirumah, intern sekolah juga perlu mengingatkan para peserta didik tentang pentingnya membaca, guru kelas di SD Negeri Giripeni selain berinteraksi secara langsung untuk memberikan motivasi, guru juga memancing para peserta didiknya untuk membuat tugas yang berkaitan dengan membaca seperti membuat karangan yang nantinya dapat di tempel di papan “krida peni” yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik selain papan mading, dengan menampilkan hasil karya peserta didik inilah diharapkan dapat menambah rasa percaya diri peserta didik dalam berkarya dan menuangkan ide-ide yang dimiliki oleh peserta didik melalui baca dan tulis. b. Faktor Penghambat SD Negeri Giripeni Wates memiliki satu buah ruang perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh para peserta didik di SD Negeri Giripeni untuk menunjang kegiatan belajar. Ruang perpustakaan memiliki luas sekitar 56 meter persegi, ruang perpustakaan terletak di sebelah utara dan menghadap ke timur sehingga cahaya dapat masuk kedalam ruangan dengan baik dan letaknya sangat strategis. Menurut Andi Prastowo bahwa perpustakaan sekolah sesungguhnya adalah sarana penunjang pendidikan di sekolah yang berupa kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku. Kumpulan bahan pustaka diorganisasi secara sistematis dalam satu 63 ruang sehingga dapat membantu murid dan guru dalam proses pembelajaran. Perpustakaan yang dimiliki di SD Negeri Giripeni memiliki buku-buku yang dapat membantu proses pembelajaran bagi guru maupun peserta didik, meskipun jumlahnya yang masih terbatas dan belum beragam. Di dalam perpustakaan terdapat beberapa rak buku untuk menyimpan koleksi buku seperti buku pelajaran, buku bacaan, dan beberapa kliping hasil dari peserta didik. Di beberapa titik terdapat hasil kerajinan peserta didik yang dipajang menghiasi ruang perpustakaan. Perpustakaan sekolah dilengkapi dengan meja dan kursi bagi yang digunakan ketika pengunjung perpustakaan akan membaca buku. Perpustakaan dikelola oleh petugas perpustakaan, namun perpustakaan belum dilengkapi dengan komputer. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian bahwa ruang perpustakaan masih perlu untuk disempurnakan, dengan menambah koleksi bacaan dan komputerisasi. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya dana untuk mengembangkan perpustakaan sekolah. D. Keterbatasan Peneliti Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu: 1. Upaya sekolah dalam meningkatkan budaya membaca peserta didik dalam penelitian ini lebih difokuskan pada faktor eksternal dari peserta didik yang meliputi fasilitas, dan upaya sekolah dengan menjalin kerjasama melalui layanan perpustakaan keliling, sedangkan masih banyak upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan gairah membaca peserta didik. 64 2. Adanya keterbatasan peneliti dalam mencari data terkait laporan sirkulasi layanan perpustakaan keliling atau motor pintar, karena petugas yang menangani layanan sirkulasi perpustakaan keliling berbeda-beda. 3. Adanya keterbatasan waktu pada saat penelitian, dimana pada saat di lapangan bersamaan dengan kegiatan lain yang dilaksanakan di sekolah. 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal berkaitan dengan temuan pada saat melakukan wawancara, observasi maupun penelusuran dokumen. 1. Bahwa mulai dari kepala sekolah, guru dan pustakawan SD Negeri Giripeni memahami budaya membaca sebagai kebiasaan para peserta didik untuk membaca yang penting untuk ditingkatkan dan ditanamkan kepada peserta didik sejak awal. Untuk menumbuhkan semangat peserta didik dalam membaca, SD Negeri Giripeni menjalin kerjasama dengan kantor perpustakaan dan arsip Kabupaten Kulon Progo berupa layanan perpustakaan keliling. Adanya perpustakaan keliling disambut baik oleh para peserta didik dengan ikut berpartisipasi secara aktif dan mandiri untuk memilih buku bacaan yang menarik menurut masing-masing peserta didik terlebih setiap peserta didik akan menjadi anggota pepustakaan keliling sehingga dapat meminjam buku yang dipilih dan akan dikembalikan pada minggu berikutnya. Upaya sekolah dalam meningkatkan budaya membaca memang tidak dapat langsung terlihat hasilnya, hal ini dikarenakan untuk membentuk kebiasaan dan menanamkan pada masing-masing peserta didik bahwa membaca itu penting dan memiliki manfaat besar memerlukan proses, maka perlu ditanamkan pada peserta didik sejak awal duduk dibangku sekolah dasar agar dapat menciptakan peserta didik yang senang membaca.