penelitiannya juga menemukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara komitmen dengan disiplin kerja.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Disiplin Kerja
Lingkungan kerja fisik yang ada di Badan Kepegawaian Daerah DIY terlihat belum sepenuhnya bisa mendukung terbentuknya disiplin kerja. Kantor kerja yang
merupakan bangunan tua serta desain tempat kerja yang kurang up to date dapat menyebabkan pegawai merasa kurang nyaman dan enggan untuk bersikap disiplin.
Semakin kondusif lingkungan kerja maka semakin besar munculnya sikap disiplin kerja pegawai.
Lingkungan kerja merupakan hal utama yang menjadi penentu aktivitas yang dihasilkan seseorang dalam bekerja. Lingkungan kerja dapat berbentuk fisik maupun
non-fisik. Peralatan kerja, fasilitas penunjang kerja serta desain tempat kerja termasuk bagian lingkungan kerja fisik. Sedangkan lingkungan kerja non-fisik berupa relasi
sosial atau hubungan kerja dengan sesama pegawai maupun dengan atasan. Secara fisik, lingkungan kerja di BKD DIY terlihat kurang mendukung kinerja pegawai.
Kedua lingkungan kerja tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ibarat dua sisi mata uang, lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja sosial akan memberikan
pengaruh dan dorongan bagi proses kerja seorang pegawai. Disiplin kerja merupakan salah satu hal yang bisa dipengaruhi oleh
lingkungan kerja, baik fisik maupun non-fisik Helmi, 1996. Ketersediaan peralatan
kerja yang memadai, fasilitas kerja yang komplit serta desain tempat kerja yang nyaman dapat mendorong pegawai untuk melakukan sikap disiplin kerja. Dengan
kecukupan fasilitas yang diperolehnya, pegawai tidak akan memiliki alasan untuk melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan lingkungan kerja fisik. Sedangkan
hubungan kerja dengan sesama pegawai dan atasan juga dapat memberikan motivasi pegawai untuk berbuat disiplin. Kondisi hubungan kerja yang baik dengan iklim
organisasi yang tercipta diantara pegawai dengan atasan yang senantiasa menjunjung tinggi kedisiplinan akan membuat seorang pegawai terpacu mengikuti kedisiplinan
kerja. Seorang pegawai akan merasa malu ketika ia tidak disiplin sedangkan teman sejawatnya tidak ada yang melakukan pelanggaran dan perilaku indisipliner. Teladan
atasan yang mencontohkan nilai disiplin kerja juga akan membuat pegawai terdorong untuk menirunya.
Lingkungan kerja yang buruk akan memberikan dampak pada kurang disiplinnya pegawai dalam bekerja. Kurang nyamannya pegawai dalam bekerja karena
lingkungan kerja yang tidak kondusif akan mengakibatkan kecenderungan pegawai untuk berbuat tidak disiplin. Semakin buruk lingkungan kerja semakin rendah juga
kemungkinan disiplin kerja yang dilakukan pegawai. Berdasarkan uraian di atas, diajukan hipotesis pertama dalam penelitian ini
yaitu:
H
1
: Lingkungan Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Disiplin Kerja