Peraturan Pemerintah PP No. 53 tahun 2010 dalam Evanita, 2013 menyebutkan bahwa disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil PNS adalah kesanggupan
PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan danatau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati
atau dilanggar dijatuhi hukuman sanksi disiplin. Dari berbagai definisi disiplin kerja yang dikemukakan oleh beberapa ahli
diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin kerja adalah kekuatan dari dalam diri seseorang yang teraktualisasi menjadi sebuah tindakan, sikap atau tingkah laku untuk
bersedia taat dan patuh pada peraturan atas kesadaran sendiri tanpa adnaya paksaan. Kedisiplinan menjadi alat utama ketaatan dan kepatuhan terhadap batasan-batasan
yang ditetapkan oleh organisasi baik itu berupa deskripsi kerja, peraturan organisasi maupun target kerja.
b. Karakteristik Disiplin Kerja
Perilaku disiplin, menurut Sinungan 1997 tercermin dalam pola tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1 adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan
sepenuhnya apa yang sudah menjadi norma, etik dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat, 2 adanya perilaku yang dikendalikan, 3 adanya ketaatan. Perilaku
disiplin trewujud atas dasar dorongan dari dalam individu pegawai sebagai respon atas penghormatannya terhadap peraturan yang ditetapkan. Disiplin juga merupakan alat
pengandali diri seseorang untuk menentukan apa yang boleh dan tidak dilakukan serta sejauh mana dia melakukan tindakan yang masih dalam batas tanggungjawabnya.
Ketaatan terhadap atasan maupun pertauran yang ditetapkan, sangat dipengaruhi oleh
disiplin yang dimiliki seseorang. Ketika tidak ada dorongan untuk melakukan kedisiplinan, maka ketaatan akan sulit terwujud.
Disiplin kerja terbagi menjadi dua jenis Terry, 2006, yaitu : 1 Self dicipline. Disiplin ini timbul karena kesadaran dari dalam diri seseorang
secara sukarela mematuhi peraturan karena ia merasa telah menjadi bagian dalam organisasi.
2 Command dicipline. Disiplin yang muncul akrena adanya paksaan atau ancaman dari orang lain.
Handoko 2001 membagi disiplin kerja menjadi tiga macam kedisiplinan, yaitu:
1 Disiplin preventif Disiplin preventif adalah upaya pencegahan agar pegawai menghindari
penyelewengan terhadap peraturan. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara para pegawai. Dengan cara itu, para pegawai menjaga disiplin diri
mereka bukan semata-mata karena dipaksa manajeman. Adapun aturannya seperti : kehadiran, penggunaan jam kerja, ketetapan waktu, penyelesaian pekerjaan.
2 Disiplin korektif Disiplin korektif adalah penanganan erhadap pegawai yang melakukan
tindakan indisipliner dan mencegah terjadnya pelanggaran lebih lanjut. 3 Disiplin progresif
Disiplin progresif yaitu pemberian hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang untuk memberikan kesempatan