kerja yang memadai, fasilitas kerja yang komplit serta desain tempat kerja yang nyaman dapat mendorong pegawai untuk melakukan sikap disiplin kerja. Dengan
kecukupan fasilitas yang diperolehnya, pegawai tidak akan memiliki alasan untuk melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan lingkungan kerja fisik. Sedangkan
hubungan kerja dengan sesama pegawai dan atasan juga dapat memberikan motivasi pegawai untuk berbuat disiplin. Kondisi hubungan kerja yang baik dengan iklim
organisasi yang tercipta diantara pegawai dengan atasan yang senantiasa menjunjung tinggi kedisiplinan akan membuat seorang pegawai terpacu mengikuti kedisiplinan
kerja. Seorang pegawai akan merasa malu ketika ia tidak disiplin sedangkan teman sejawatnya tidak ada yang melakukan pelanggaran dan perilaku indisipliner. Teladan
atasan yang mencontohkan nilai disiplin kerja juga akan membuat pegawai terdorong untuk menirunya.
Lingkungan kerja yang buruk akan memberikan dampak pada kurang disiplinnya pegawai dalam bekerja. Kurang nyamannya pegawai dalam bekerja karena
lingkungan kerja yang tidak kondusif akan mengakibatkan kecenderungan pegawai untuk berbuat tidak disiplin. Semakin buruk lingkungan kerja semakin rendah juga
kemungkinan disiplin kerja yang dilakukan pegawai. Berdasarkan uraian di atas, diajukan hipotesis pertama dalam penelitian ini
yaitu:
H
1
: Lingkungan Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Disiplin Kerja
2. Pengaruh Komitmen terhadap Disiplin Kerja
Sikap yang timbul dari dalam diri seseorang untuk menaati apa yang telah ditetapkan oleh organisasi dan selalu berusaha untuk bertahan menjadi bagian dalam
organisasi disebut sebagai komitmen. Komitmen tumbuh atas kesadaran seseorang tanpa adanya paksaan. Ia lahir sebagai wujud kecintaannya yang tinggi terhadap
organisasi dan keingginannya untuk selalu bersama dengan organisasi. Hal ini bisa menjadi keunggulan sebuah organisasi terutama dalam hal penguatan internal
sumberdaya manusianya. Komitmen yang tinggi mendorong seseorang untuk selalu hadir dalam organisasi dan berusaha mencapai tujuan organisasi, dengan kata lain
pegawai yang berkomitmen tinggi akan memicu tindakan disiplin kerja Mowday, 1982.
Komitmen pegawai BKD DIY untuk mematuhi peraturan terlihat masih kurang. Terbukti dengan masih banyaknya pegawai yang terlambat masuk kantor
selama beberapa bulan terakhir. Bahkan dari penilaian disiplin kerja yang dilakukan dalam triwulan ketiga, selama bulan Juli-September mengalami penurunan rata-rata
disiplin kerja pegawai. Penguatan internal dimulai dari ketaatan pegawaipegawai terhadap aturan-
aturan, target serta standar yang telah ditetapkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Maka komitmen dapat mendorong pegawai untuk bertindak disiplin dengan mematuhi
peraturan yang ditetapkan organisasiinstansi. Pegawai yang tidak ingin mendapatkan sanksi disiplin bahkan pencopotan akibat tindakan indisiplinernya akan selalu
berkomitmen menaati peraturan dan memenuhi standar yang telah ditetapkan instansi.
Besarnya komitmen yang dimiliki pegawai akan berdampak pada besarnya sikap disiplin yang dilakukan oleh pegawai.
Rendahnya komitmen yang dimiliki pegawai dalam menjalankan pekerjaannya dalam organisasi akan berdampak pada rendahnya disiplin kerja
pegawai. Pegawai yang memiliki komitmen yang rendah kurang memiliki rasa tanggungjawab untuk bertindak displin. Semakin rendah komitmen seorang pegawai
maka semakin rendah juga kemungkinan untuk bertindak disiplin dalam bekerja. Dari uraian di atas, maka hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
H
2
: Komitmen Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Disiplin Kerja
3. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komitmen terhadap Disiplin Kerja
Lingkungan kerja sebagai tempat utama pegawai melakukan aktifitas kerjanya akan memberikan pengaruh terhadap kedisiplinan kerja, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Lingkungan kerja yang baik, nyaman dan kondusif akan mendukung pegawai untuk melakukan pekerjaan secara disiplin. Pelanggaran peraturan juga akan
terminimalisir dengan adanya lingkungan kerja sosial yang mendukung. Sebaliknya, komitmen kerja seorang pegawai yang buruk akan memicu tindakan indisipliner.
Komitmen yang rendah dapat menyebabkan seseorang bertindak sesuka hatinya dan mengabaikan kedisiplinan kerja.
Kondisi lingungan kerja yang buruk, baik fisik maupun sosial dapat mengakibatkan pegawai merasa tidak nyaman. Fasilitas kerja maupun desain tempat