38
Gambar 4. Konsep dari Model ADDIE
Konsep dari model ADDIE dijelaskan terperinci dalam langkah-langkah berikut :
1. Analyze Menganalisis
Tujuan dari fase menganalisis adalah untuk mengidentifikasi penyebab kemungkinan adanya kesenjangan kinerja. Jika kesenjangan
kinerja disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan, maka dilanjutkan untuk mengusulkan opsi instruksional dan mengembangkan
pernyataan tujuan. Prosedur umum yang terkait dengan fase menganalisis adalah sebagai berikut:
a. Validasi kesenjangan kinerja.
b. Menentukan tujuan instruksional.
c. Menganalisis siswa.
d. Menganalisis sumber daya.
e. Menyusun rencana manajemen penelitian.
39 Setelah menyelesaikan menganalisis fase, selanjutnya menentukan
apakah instruksi akan menutup kesenjangan kinerja a.
Mengusulkan sejauh mana instruksi akan menutup kesenjangan. b.
Merekomendasikan strategi untuk menutup kesenjangan kinerja berdasarkan empiris bukti tentang potensi untuk sukses.
2. Design Mendesain
Tujuan dari fase mendesain adalah untuk memverifikasi kinerja yang diinginkan dan metode pengujian yang tepat. Hal-hal yang menjadi fokus
perhatian pada tahap mendesain yaitu seleksi format, analisis sebelum dan setelah penugasan, penentuaan kriteria spesifikasi produk dan macam
perangkat yang dikembangkan. Hasil rancangan format diterjemahkan dalam bentuk spesifikasi produk yang memiliki komponen antara lain:
tampilan layout, substansi merumuskan tujuan, urutan langkah pembelajaran, aspek dan kriteria evaluasi. Prosedur umum yang terkait
dengan tahap mendesain adalah sebagai berikut: a.
Melakukan inventarisasi tugas b.
Menggubah tujuan kinerja c.
Menghasilkan strategi pengujian d.
Memperhitungkan kembalinya investasi Hasil dari tahap ini adalah brief design. Komponen umum dari
mendesain adalah sebagai berikut: a.
Diagram persediaan tugas b.
Sebuah set lengkap tujuan kinerja
40 c.
Satu set lengkap item tes d.
Strategi pengujian e.
Sebuah pengembalian usulan investasi
3. Develop Mengembangkan
Tujuan dari fase mengembangkan adalah untuk menghasilkan dan memvalidasi dipilihnya sumber belajar. Hasil dari tahap ini adalah
seperangkat sumber belajar, seperti semua isi, instruksional strategi, dan rencana pelajaran lainnya, media pendidikan diperlukan untuk mendukung
modul belajar yang memfasilitasi konstruksi siswa dari pengetahuan dan keterampilan, seperangkat arah yang akan menawarkan bimbingan
untuk guru berinteraksi dengan siswa, rencana evaluasi formatif, dan ringkasan yang signifikan.
Pada langkah ini peneliti melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing maupun guru dengan maksud untuk mendapatkan masukan
maupun saran dari para ahli. Hasil pengembangan produk awal draft lembar kegiatan siswa
yang diarahkan oleh dosen pembimbing, divalidasi oleh dosen ahli dan guru fisika. Setelah divalidasi, produk awal lembar kegiatan siswa
kemudian dianalisis dan direvisi sesuai dengan saran dan masukan dari dosen ahli dan guru fisika.
Setelah produk awal lembar kegiatan siswa direvisi dan dinyatakan dapat untuk diujicobakan, maka lembar kegiatan siswa ini diujikan pada 5
siswa yang akan teridentifikasi komponen-komponen yang melatihkan
41 pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa. Ujicoba
pertama dilakukan pada kelompok kecil. Penentuan siswa ini dilakukan secara acak.
Dalam ujicoba pertama pertama, siswa memberikan feedback terhadap lembar kegiatan siswa yang dikembangkan berupa angket untuk
mengetahui respon dan masukansaran siswa. Kemudian dilakukan ujicoba kedua atau uji lapangan. Berdasarkan hasil ujicoba kedua dan hasil angket
respon dan masukansaran siswa di dalam satu kelas, kemudian lembar kegiatan siswa ini dianalisis dan direvisi menjadi produk akhir dari
pengembangan LKS yang dibuat. Prosedur umum yang terkait dengan fase pengembangan adalah sebagai berikut:
a. Menghasilkan konten
b. Memilih atau mengembangkan media pendukung
c. Mengembangkan pedoman siswa
d. Mengembangkan pedoman guru
e. Revisi
f. Menguji dengan tes
4. Implement Mengimplementasikan