10 dengan bantuan imej gambaran mental dan gambar-gambar. 3 Symbolic:
Learning is by means of words and numbers, belajar dengan bantuan kata- kata dan angka-angka.
Menurut Suparwoto 2005: 31 tiga paradigma utama fisika yang perlu mendapatkan perhatian adalah simetri, optimalisasi, dan unifikasi. Simetri
diartikan sebagai suatu sifat yang tak berubah bila suatu system dikenai operasi transformasi. Sifat simetri ini mengarahkan fisika kepada upaya untuk
mencari kesesuaian antara ramalan dengan hasil yang didapat lewat pengukuran gejala alam. Optimalisasi diartikan sebagai upaya untuk memilih
yang terbaik melalui prinsip dasar matematis yang cermat dan akurat. Unifikasi merupakan upaya menurunkan hukum fisika bagi sekelompok
gejala dengan latar belakang sama dari gagasan terpadu. Dengan demikian, lewat belajar fisika tujuan akhirnya adalah memperoleh manfaat peningkatan
kecakapan hidup dan memperoleh kebenaran.
2. Penilaian Hasil Belajar Fisika
Menurut Mundilarto 2012: 1-2 penilaian tidak hanya menitikberatkan pada kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga mencakup ranah
psikomotorik dan afektif. Penilaian kelas adalah penilaian yang dilakukan secara terpadu dengan proses pembelajaran, menggunakan multimetode,
menyeluruh, dan berkesinambungan sehingga mampu mendorong siswa untuk lebih berprestasi. Penilaian kelas disebut juga penilaian otentik,
penilaian alternatif, atau penilaian kinerja yang dilakukan secara menyeluruh.
11 Hasil belajar menurut Dimyati dan Mudjiono 2009: 3-4, merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar juga merupakan peningkatan kemampuan mental siswa.
Hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam kompetensi yang berupa perilaku behavior objectives dan kompetensi bukan perilaku non-
behavioral objectives. Anderson et al Herman Yosep, 2014 : 34 mengklasifikasikan taksonomi tujuan pendidikan yang menjadi pedoman bagi
guru untuk mengembangkan indikator pencapaian kompetensi dan mengidentifikasi serta mengklasifikasikan seluruh hasil belajar siswa di
sekolah menjadi 3 aspek, yaitu: a.
Aspek pengetahuan kognitif yang mencerminkan aktivitas pembelajaran siswa. Dimensi proses kognitif mencakup kemampuan
mengingat remember, mengerti understand, menerapkan apply, menganalisis analyze, mengevaluasi evaluate, dan menciptakan
create. b.
Aspek sikap afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni menerima receiving, menanggapi responding, menilai
valuing, mengorganisasi organization, dan karakterisasi nilai atau sekumpulan nilai yang kompleks characterization by value or value
complex.
12 c.
Aspek keterampilan psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Adapun masing-masing aspek
keterampilan yaitu persepsi perception, persiapan set, respon terpandu guided response, mekanisme mechanism, respon terbuka
kompleks complex overt response, adaptasi adaptation, dan orisinalitas origination.
Menurut Suparwoto 2005: 2 penilaian proses dan hasil pembelajaran fisika merupakan salah satu upaya guru dalam rangka memperoleh informasi
sebagai balikan tentang pelaksanaan pembelajaran untuk dimanfaatkan sebagai bahan penilaian sejauh mana keberhasilan pembelajaran baik dari
segi proses maupun produknya. Sehingga hasil belajar siswa tidak hanya menekankan pada produk saja.
Berdasarkan uraian di atas, penilaian hasil belajar siswa sebaiknya menyangkut proses belajar dan produk berupa prestasi atau hasil belajar atau
kompetensi yang dicapai oleh siswa melalui kegiatan belajar mengajar. Penilaian hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari proses kegiatan belajar
mengajar, sebab penilaian juga merupakan proses pembelajaran siswa.
3. Model Pembelajaran