26 berkaitan dengan realita, mendorong siswa berpikir kritis, diterapkan untuk gaya
belajar yang berbeda – beda, ada interaksi siswa dengan guru, lingkungan
sebagai sumber belajar, lingkungan yang memudahkan dalam belajar, guru memantau proses belajar dan memberikan feedback. Keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran mencangkup aktivitas fisik dan psikis yang terdiri dari kegiatan visual, kegiatan mendengarkan, kegiatan lisan, kegiatan menulis,
kegiatan mental, dan kegiatan emosional. Akan tetapi, yang akan digunakan sebagai indikator keaktifan dalam penelitian ini hanya terbatas 13 poin, yaitu 1
Memperhatikan penjelasan guru, 2 mendengarkan penjelasan guru, 3 mampu menjawab pertanyaan guru, 4 bertanya tentang materi yang belum dipahami,
5 mendengarkan pendapat teman saat diskusi kelompok, 6 bekerjasama dalam kelompok mengerjakan tugas, 7 mengemukakan pendapat saat diskusi
kelompok, 8 membuat rangkuman hasil diskusi, 9 percaya diri dan bersemangat saat presentasi, 10 memperhatikan ketika teman presentasi, 11
mendengarkan teman ketika presentasi, 12 mampu bertanya kepada teman yang presentasi, dan 13 menjawab pertanyaan teman.
4. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Setelah melakukan proses pembelajaran, seorang siswa tentu akan memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari. Disamping itu, guru pun juga
memerlukan indikasi yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang selama dilakukan sudah berhasil atau belum.
Tingkat pencapaian tujuan dari suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh sisiwa. Semakin baik hasil belajar siswa, maka
pencapaian tujuan pembelajaran juga semakin tinggi.
27 Menurut Dimyati Mudjiono 2009:3, hasil belajar merupakan suatu hasil
yang diperoleh dari interaksi antara tindak belajar dan tindak mengajar. Apabila dilihat dari sisi guru, tindak mengajar biasanya diakhiri dengan adanya proses
evaluasi. Sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak dari proses belajar. Pengertian lain mengenai hasil belajar
juga dijelaskan oleh Sudjana 2013:22, hasil belajar adalah kemampuan –
kemampuan yang diperoleh siswa setelah menerima pengalaman belajar. Dalam sistem pendidikan nasional, secara garis besar hasil belajar
diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di
antara ketiga ranah, ranah kognitiflah yang paling banyak digunakan oleh pengajar dalam proses penilaian. Hal tersebut dikarenkan ranah kognitif
mempunyai hubungan keterkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi bahan ajar. Berikut ini adalah penjabaran ketiga ranah hasil belajar
menurut Sudjana 2013:22-23. 1 Ranah Kognitif, adalah ranah yang berkenaan dengan hasil belajar
intelektual dengan enam aspek di dalamnya, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2 Ranah Afektif, adalah ranah yang berkaitan dengan sikap siswa. Ranah ini mempunyai lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi, internalisasi. 3 Ranah Psikomotoris, adalah ranah yang berkaitan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan siswa dalam bertindak. Terdapat enam aspek di dalam ranah psikomotoris, yaitu gerakan reflek, keterampilan gerakan
28 dasar, kemampuan perspektual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan
keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar