21 siswa, diantaranya dapat diterapkan untuk semua kelas, kegiatan belajar lebih
bermakna, sehingga siswa termotivasi dan cenderung aktif. Disamping itu, Two Stay Two Stray membutuhkan waktu lama dan kebanyakan siswa cenderung
tidak mau belajar kelompok.
3. Keaktifan Belajar
a. Pengertian Keaktifan
Pada prinsipnya, belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi melakukan kegiatan. Tidak ada proses belajar kalau tidak
ada aktivitas di dalamnya, bahkan dalam kegiatan pembelajaran aktivitas dijadikan dasar untuk pendidik maupun siswa dalam mencapai tujuan dan hasil
hasil belajarnya. Oleh karena itulah, mengapa aktivitas merupakan asas penting dalam interaksi selama proses belajar mengajar.
Keaktifan merupakan kegiatan atau aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Hal tersebut senada dengan Dimyati Mudjiono 2009:45 yang
menjelaskan bahwa dalam proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan dengan aneka ragam bentuknya, mulai dari kegiatan fisik yang dapat dengan
mudah diamati hingga kegiatan psikis yang susah diamati. Adapun yang termasuk keaktifan dalam bentuk fisik dapat berupa kegiatan membaca,
mendengar, menulis, berlatih keterampilan, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk kegiatan bentuk psikis dapat dilihat ketika siswa menggunakan khasanah
pengetahuannya dalam proses pemecahan masalah yang dihadapi. Contoh lain kegiatan psikis yaitu proses membandingkan dua konsep materi dan membuat
kesimpulannya. Menurut Silberman dalam Jamal, 2011:73, belajar aktif adalah proses mempelajari dengan cepat, menyenangkan, penuh semangat, dan terlibat
secara pribadi untuk mempelajari sesuatu dengan baik.
22
b. Ciri-ciri Pembelajaran Aktif
Suatu proses pembelajaran dapat dikatakan aktif apabila seluruh peserta didik ikut berpartisipasi aktif baik itu dalam hal mental, fisik, ataupun sosialnya
Rochayati, Santoso, Munir, 2014:3. Oleh karena itulah perlu dibentuk lingkungan yang dapat menunjang terjadinya perubahan perilaku peserta didik.
Suasana pembelajaran yang seharusnya tercipta adalah proses pembelajaran yang dapat menciptakan siswa benar
– benar berperan aktif dalam kegiatan belajar. Siswa menjadi komponen dominan dalam kegiatan belajar mengajar dan
guru sebagai pendamping yang turut mengarahkan dan mengamati kerja siswa. Sebagaimana yang pernah dikemukakan dalam panduan pembelajaran
model ALIS Active Learning In School dalam Uno dan Mohamad 2015:75-76, terdapat 10 ciri suatu pembelajaran dikatakan aktif, yaitu :
1 Sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa,
2 Pembelajaran ada kaitannya dengan kehidupan nyata,
3 Pembelajaran mampu mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi,
4 Pembelajaran digunakan untuk menghadapi siswa yang mempunyai gaya
belajar berbeda – beda,
5 Pembelajaran mendorong terjadinya interaksi antara siswa dengan guru,
6 Pembelajaran menjadikan lingkungan sebagai media dan sumber belajar,
7 Pembelajaran berpusat pada anak,
8 Lingkungan pembelajaran yang memudahkan siswa melakukan kegiatan
belajar, 9
Guru melakukan pemantauan terhadap proses belajar siswa, dan 10 Guru memberikan feedback terhadap hasil kerja siswa.
23
c. Indikator Keaktifan