23
menilai kemampuan siswa dalam menyelesaikan sejumlah tugas dan melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Jadi peran guru dalam tahap ini
adalah memantau kegiatan siswa dan memberikan umpan balik yang bersifat korektif jika diperlukan.
e. Latihan Mandiri Tahap latihan mandiri adalah inti dari strategi ini. Latihan mandiri
dilakukan apabila siswa telah mencapai skor unjuk kerja antara 85-90 dalam tahap latihan terbimbing. Tujuan latihan terbimbing adalah
memperkokoh bahan ajar yang baru dipelajari, memastikan daya ingat, serta untuk meningkatkan kelancaran siswa dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Dalam tahap ini siswa menyelesaikan tugas tanpa bimbingan ataupun umpan balik dari guru. Kegiatan ini dapat dikerjakan di kelas ataupun
berupa PR Pekerjaan Rumah. Adapun peran guru pada tahap ini adalah memberi nilai hasil kerja siswa setelah selesai mengerjakan tugas secara tuntas.
Guru perlu memberikan umpan balik kembali jika siswa masih ada kesalahan dalam pengerjaannya.
E. Pengertian hasil belajar
Pengertian hasil belajar menurut Sukmadinata 2005, prestasi atau hasil belajar achievement merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial
atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah, hasil belajar atau prestasi belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata
24
pelajaran yang telah ditempuhnya. Alat untuk mengukur prestasihasil belajar disebut tes prestasi belajar atau achievement test yang disusun oleh guru atau
dosen yang mengajar mata kuliah yang bersangkutan. Pengertian hasil belajar menurut Nasution dalam Sunarto 2005
mendefinisikan prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna
apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif pengetahuan, afektif sikap dan psikomotor keterampilan, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan
jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi
verbal, kecakapan intelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan
kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik Sudjana, 1990:22. Hasil belajar yang
dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :
•
Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
•
Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualita pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana 1990:56, melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
25
•
Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang
rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.
•
Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak
kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
•
Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,
kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
•
Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh komprehensif, yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif
sikap dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan
diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
F. Karakteristik anak SD
Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar Anak SD merupakan anak dengan katagori banyak mengalami perubahan yang sangat drastis baik mental
maupun fisik. Usia anak SD yang berkisar antara 6 – 12 tahun menurut Seifert dan Haffung memiliki tiga jenis perkembangan :
1. Perkembangan Fisik Siswa SD
26
Mencakup pertumbuhan biologis misalnya pertumbuhan otak, otot dan tulang. Pada usia 10 tahun baik laki‐laki maupun perempuan tinggi dan berat
badannya bertambah kurang lebih 3,5 kg. Namun setelah usia remaja yaitu 12 ‐13 tahun anak perempuan berkembang lebih cepat dari pada laki‐laki,
Sumantri dkk 2005. ¾ Usia masuk kelas satu SD atau MI berada dalam periode peralihan dari pertumbuhan cepat masa anak anak awal ke suatu fase
perkembangan yang lebih lambat. Ukuran tubuh anak relatif kecil perubahannya selama tahun tahun di
SD. ¾ Usia 9 tahun tinggi dan berat badan anak laki‐laki dan perempuan kurang lebih sama. Sebelum usia 9 tahun anak perempuan relatif sedikit lebih
pendek dan lebih langsing dari anak laki‐laki. ¾ Akhir kelas empat, pada umumnya anak perempuan mulai mengalami masa lonjakan pertumbuhan.
Lengan dan kaki mulai tumbuh cepat. 2 ¾ Pada akhir kelas lima, umumnya anak perempuan lebih tinggi, lebih berat dan lebih kuat daripada anak laki‐laki.
Anak laki‐laki memulai lonjakan pertumbuhan pada usia sekitar 11 tahun. ¾ Menjelang awal kelas enam, kebanyakan anak perempuan mendekati
puncak tertinggi pertumbuhan mereka. Periode pubertas yang ditandai dengan menstruasi umumnya dimulai pada usia 12‐13 tahun. Anak laki‐laki memasuki
masa pubertas dengan ejakulasi yang terjadi antara usia 13‐16 tahun. ¾ Perkembangan fisik selama remaja dimulai dari masa pubertas. Pada masa ini
terjadi perubahan fisiologis yang mengubah manusia yang belum mampu bereproduksi menjadi mampu bereproduksi.