Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Belajar Tuntas

17 besar kemungkinan siswa akan mencapai tingkat penguasaan kompetensi. Tetapi jika siswa tidak diberi cukup atau dia tidak dapat menggunakan waktu yang diperlukan secara penuh, maka tingkat penguasaan kompetensi siswa tersebut oleh Block dalam Suryobroto, 2002 : 100 dapat dinyatakan sebagai berikut : Degree of learning = f Model ini menggambarkan bahwa tingkat penguasaan kompetensi degree of learning adalah fungsi f dari waktu yang digunakan secara sungguh- sungguh untuk belajar Time Actually Spent dan waktu yang benar-benar dibutuhkan untuk mempelajari bahan suatu pelajaran Time Needed. Dalam pembelajran konvensional, di mana bakat aptitude siswa tersebar secara normal dan kepada mereka diberikan pembelajaran yang sama dalam jumlah pembelajaran dan waktu yang tersedia untuk belajar, maka hasil belajar yang dicapai akan tersebar secara normal pula. Dalam hal ini dikatakan bahwa hubungan antara bakat dan tingkat penguasaan adalah tinggi. Secara skematis konsep tentang hasil belajar sebagai dampak pembelajaran dengan pendekatan konvensional dapat digambarkan sebagai berikut: a. Pembelajaran Konvensional Sebaliknya apabila siswa-siswa sehubungan dengan bakanya tersebar secara normal, dan kepada mereka diberi kesempatan belajar yang sama untuk setiap siswa, tetapi diberikan perlakuan yang berbeda dalam kualitas pembelajarannya, maka besar kemungkinan bahwa siswa yang dapat mencapai penguasaan akan bertambah banyak. Dalam hal ini hubungan antara bakat dengan 18 keberhasilan akan menjadi semakin kecil. Secara skematis konsep hasil belajar sebagai dampak pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran tuntas. b. Pembelajaran Tuntas Konsep-konsep di atas, kiranya cukup jelas bahwa harapan dari proses pembelajaran dengan pendekatan belajar tuntas tidak lain adalah untuk mempertinggi rata-rata hasil siswa dalam belajar matematika dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi siswa-siswa yang lambat agar menguasai standar kompetensi atau kompetensi dasar. Dari konsep tersebut, maka dapat dikemukakan prinsip-prinsip utama pembelajaran tuntas adalah : a. Kompetensi harus dicapai siswa dirumuskan dengan urutan yang hierarkhis. b. Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback. c. Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan di mana diperlukan. d. Pemberian program-program pengayaan bagi siswa yang mencapai ketuntasan lebih awal.

C. Kelebihan dan kekurangan mastery learning

Metode belajar tuntas mastery learning tentunya memliki kelebihan dan kekurangan. Kajian teori mengenai kelebihan dan kekurangan tersebut menurut Suryobroto 2010:88 adalah sebagai berikut; Kelebihan pendekatan pembelajaran tuntas: 19 1. Pendekatan ini sejalan dengan pandangan psikologi belajar modern yang berpegang pada prinsip perbedaan individual. Perbedaan pada diri siswa sangat diperhatikan dalam pembelajaran tuntas. Metode belajar tuntas sangat menghargai adanya perbedaan individu yang mengakibatkan keberagaman kemampuan namun masih dapat dikendalikan dengan adanya guru sebagai fasilitator dan sumber belajar. 2. Memungkinkan siswa belajar lebih aktif. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan diri sendiri, memecahkan masalah sendiri dengan proses menemukan dan bekerja sendiri. Kemandirian siswa dalam belajar tuntas menjadi yang utama. 3. Guru dan siswa dapat bekerja sama secara partisipatif dan persuasif, baik dalam proses belajar maupun proses bimbingan terhadap siswa lainnya. Kegiatan diskusi kelompok pada pelaksanaan pembelajaran dengan metode belajar tuntas secara tidak langsung memberi dampak sikap afektif pada siswa. 4. Berorientasi kepada peningkatan produktifitas hasil belajar. Siswa dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas. Siswa dapat menguasai materi belajar secara menyeluruh dan utuh. 5. Pendekatan belajar tuntas ini pada hakekatnya tidak mengenal siswa yang gagal belajar atau tidak naik kelas. Siswa yang hasil belajarnya kurang memuaskan atau masih di bawah target hasil yang diharapkan, terus menerus dibantu oleh rekannya dan gurunya.