Pembelajaran Bahasa Inggris di SD

8 berdasarkan pengalaman yang didapatkannya melalui peran aktif dalam belajar secara utuh whole dan integrated terpadu. Robert, 1996. Komponen whole language adalah 1 Reading alloud, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan guru kepada siswanya. 2 Jurnal writing yaitu suatu kegiatan menulis jurnal yang memberikan siswa mencurahkan perasaannya tentang kegiatan belajar dan hal ikwal yang ada hubungannya dengan pembelajaran serta sekolah dalam bentuk tulisan. 3 Sustained silent reading, yaitu kegiatan membaca dalam hati. 4 Guided reading, yaitu kegiatan membaca terbimbing, 5 Guded Writing, yaitu kegiatan pembelajaran menulis terbimbing, 6 Independen reading, yaitu kegiatan membaca bebas sesuai bacaan yang siswa gemari. 7 Independent writing yaitu kegiatan menulis bebas sehingga siswa dapat berfikir kritis dalam menganalisa obyek atau hal yang ia tulis. Kelas yang menerapkan pembelajaran berbasiskan whole language adalah merupakan kelas yang kaya akan barang cetak, seperti buku, majalah, koran, dan buku petunjuk. Di samping itu kelas whole language dilengkapi dengan sudut-sudut yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan secara mandiri. Strategi penilaian yang guru dapat lakukan dalam hal ini adalah melalui penilaian proses dan fortofolio. Menurut David Nunan 1989 dalam Solchan T.W., dkk 2001:66 pembelajaran bahasa hendak dibelajarkan menggunakan pendekatan komunikatif. Dimana pendekatan komunikatif berdasarkan teori bahasa adalah suatu sistem untuk mengekspresikan suatu makna, yang menekankan fasa 9 dimensi semantik dan komunikatif daripada ciri-ciri gramatikal bahasa. Oleh karna itu yang perlu ditonjolkan adalah interaksi dan komunikasi bahasa, bukan pengetahuan tentang bahasa. Teori belajar yang cocok untuk pendekatan ini adalah teori pemerolehan bahasa ke dua secara alamiah. Teori ini beranggapan bahwa proses belajar lebih efektif apabila bahasa diajarkan secara alamiah sehingga proses belajar bahasa lebih efektif dilakukan melalui komunikasi langsung dalam bahasa yang dipelajari. Kebutuhan siswa yang utama dalam belajar bahasa berkaitan dengan kebutuhan berkomunikasi maka tujuan umum pembelajaran bahasa adalah untuk mengembangkan siswa untuk berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa Inggris dengan pendekatan komunikatif siswa dihadapkan pada situasi komunikasi nyata, seperti tukar menukar informasi, negoisasi makna atau kegiatan lain yang sifatnya riil. Dalam pendekatan komunikatif peran guru hanya bersifat memfasilitasi proses komunikasi , partisipan tugas dan teks, menganalisa kebutuhan, konselor dan manajer pembelajaran. Siswa berposisi pada pemberi dan penerima, negosiator, dan interaktor sehingga siswa tidak hanya menguasai bentuk- bentuk bahasa, tetapi bentuk dan maknanya dalam kaitannya dengan konteks pemakaian. Materi yang disajikan dalam peranan sebagai pendukung usaha meningkatkan kemahiran berbahasa dalam tindak komunikasi nyata. Menurut pendekatan komunikatif metode yang tepat diterapkan adalah metode komunikatif itu sendiri dengan uraian teknik seperti yang diuaraikan dalam Santosa, dkk yang dipetik dari Tarigan yang disarikan dari Solchan, dkk. 10 2001 berikut ini, 1 teknik pelajaran menyimak, 2 teknik pembelajaran berbicara, 3 teknik pembelajaran membaca, 4 teknik pembelajaran menulis. Teknik evaluasi untuk pendekatan ini adalah tes diskrit yaitu tes yang bersifat terpisah antar aspek kebahasaan, tes integratif yaitu tes yang memadukan semua aspek kebahasaan pada suatu tes evaluasi yang bersifat tercampur. Yang terakhir adalah tes pragmatik, yaitu kemampuan siswa dalam menggunakan elemen-elemen kebahasaan dalam konteks situasional tertentu sebagai tolak ukurnya. Beberapa jenis tes pragmatis adalah, dikte, berbicara, parafrase, menjawab pertanyaan, dan teknik rumpang. Pendekatan yang lain yang sering dianjurkan untuk diterapkan adalah pendekatan ketrampilan proses. Dimana pendekatan ketrampilan proses diidentifikasi sebagai pendekatan yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan bahasa. Kalau dibandingkan dengan pendekatan whole language dan pendekatan komunikatif maka pendekatan ketrampilan proses adalah dijiwai oleh dua pendekatan tersebut.

2. Pembelajaran writting kelas 5 Sekolah Dasar

S ecara umum, materi bahasa Inggris di Sekolah Dasar mungkin sangat mudah, namun dalam penyampaiannya, materi di sekolah dasar justru paling sulit diimplementasikan. Pada pembelajaran writting di kelas 5, pembelajaran lebih ditekankan pada guded writing, yaitu kegiatan pembelajaran menulis terbimbing. Selain itu pada pembelajarn writting kelas 5 ini juga menggali tentang kegiatan 11 menulis bebas sehingga siswa dapat berfikir kritis dalam menganalisa obyek atau hal yang siswa tuliskan, Pembelajaran writting di kelas 5 Sekolah Dasar hendaknya dilaksanakan dengan pendekatan yang komunikatif, sehingga ada suatu interaksi antara guru