2. Keaksaraan Dasar
Buta aksara adalah salah satu permasalahan yang terjadi di Indonesia, belum meratanya pendidikan dan kurang sadarnya
masyarakat tentang pentingnya pendidikan merupakan salah satu penyebab adanya sebagian masyarakat yang masih belum melek
aksara. Pemerintah Indonesia melalui kebijakan pendidikan
keaksaraan dasar berupaya agar meningkatkan angka melek aksara di Indonesia, sehingga dengan adanya kebijakan ini diharapkan
pemerintah dapat menekan dan mengurangi anga buta aksara di Indonesia. Adapun tujuan dari kebijakan pendidikan keaksaraan dasar
adalah upaya pemberian kemampuan keaksaraan bagi penduduk buta aksara usia 15-59 tahun agar memiliki kemampuan membaca,
menulis, berhitung, mendengarkan dan berbicara untuk mengkomunikasikan teks lisan dan tulisan dengan menggunakan
aksara dan angka dalam bahasa Indonesia. Dalam panduan penyelenggaraan dan pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar,
dijelaskan bahwa: Pendidikan keaksaraan dasar adalah layanan pendidikan bagi
penduduk buta aksara agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung dalam bahasa Indonesia, dan menganalisa
sehingga memberikan peluang untuk aktualisasi potensi diri Kemendikbud 2015:3.
Dengan demikian dapat disimpulkan keaksaraan dasar adalah kemampuan membaca, menulis, berhitung, mendengarkan, dan
berbicara untuk mengomunikasikan teks lisan dan tulis sederhana dengan menggunakan aksara dan angka dalam Bahasa Indonesia.
3. Tujuan Pendidikan Keaksaraan Dasar
Setiap program pendidikan tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai, begitupun dengan pendidikan keaksaraan dasar. Ditjen
PAUD dan DIKMAS dan Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat 2015:4 menyebutkan tiga tujuan pendidikan keaksaraan dasar, yaitu:
1. Memberikan layanan pendidikan kepada warga masyarakat usia 15-59 tahun yang belum dapat membaca, menulis dan berhitung
dan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. 2. Memberikan kemampuan dasar membaca, menulis, berhitung dan
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, serta pengetahuan dasar kepada peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari. 3. Memperepat penuntasan penduduk buta aksara di Indonesia
Adapun hasil yang diharapkan dari lulusan pendidikan keaksaraan dasar diharapkan:
1. Memiliki perilaku dan etika yang mencerminkan sikap orang beriman dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan
lingkungan keluarga, masyarakat dan alam dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menguasai pengetahuan faktual tentang cara berkomunikasi melalui bahasa Indonesia dan berhitung untuk melakukan aktivitas
sehari-hari dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat. 3. Mampu menggunakan bahasa Indonesia dan keterampilan
berhitung untuk melakukan aktivitas sehari-hari dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat Ditjen PAUD dan DIKMAS dan
Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. Kesimpulan dari beberapa kajian di atas adalah, pendidikan
keaksaraan dasar bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam membaca, menulis dan berhitung. Pendidikan keaksaraan juga
bertujuan untuk memberikan contoh sikap, kemampuan dan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
benar untuk dimanfaatkan dan digunakan dalam kehidupan sehari- hari.
E. Kajian PKBM 1. Pengertian PKBM