dahulu  secara  perlahan-lahan.  Pada  dasarnya  teori  transaktif  ini sangat  menekankan  harkat  individu  serta  menjunjung  tinggi
kepentingan  masing-masing  pribadi;  4  Teori  sinoptik  synoptic theory lebih menekankan bahwa dalam  menyusun sebuah kebijakan
supaya menggunakan metode berfikir sistem. Obyek yang dirancang dan  terkena  kebijakan,  dipandang  sebagai  satu  kesatuan  yang  bulat
dengan tujan yang sering disebut dengan ‘misi’; 5 Teori Inkremental inchremental  theory  ini  adalah  teori  yang  menekankan  pada
perumusan  kebijakan  pendidikan  yang  berjangka  pendek  serta berusaha  menghindari  perencanaan  kebijakan  yang  berjangka
panjang.  Penekanan  semacam  ini  diambil  disebabkan  karena masalah-masalah  yang dihadapi serta performa dari para personalia
pelaksana  kebijakan  dan  kelompok  yang  terkena  kebijakan  sulit diprediksi.
2.  Proses Perumusan Kebijakan Pendidikan
Proses pembuatan kebijakan adalah proses mengkaji masalah dan  konsep.  Dalam  pembuatan  kebijakan  terdapat  banyak  aspek,
proses  dan  variabel  yang  perlu  untuk  dikaji  secara  intensif.  Untuk mengkaji  kebijakan  publik  ke  dalam  kebijakan  pendidikan  proses
penyusunan kebijakan dibagi dalam berbagai tahap dan fase. Berikut adalah  fase-fase  penyusunan  dalam  pembuatan  kebijakan  menurut
William Dunn:
1.  Fase penyusunan agenda Para  pejabat  yang  dipilih  dan  diangkat  menempatkan
masalah  pada  agenda  publik.  Banyak  masalah  tidak disentuh  sama  sekali,  sementara  lainnya  ditunda  untuk
waktu lama. 2.  Fase formulasi kebijakan
Para  pejabat  merumuskan  alternatif  kebijakan  untuk mengatasi  masalah.  Alternatif  kebijakan  meihat  perlunya
membuat  perintah  eksekutif,  keputusan  peradilan,  dan tindakan legislatif.
3.  Fase adopsi kebijakan Alternatif  kebijakan  yang  diadopsi  dengan  dukungan  dari
mayoritas  legislatif,  konsensus  diantara  direktur  lembaga, atau keputusan peradilan.
4.  Fase implementasi kebijakan Kebijakan  yang  telah  diambil  dilaksanakan  oleh  unit-unit
administrasi  yang  memobilisasikan  sumberdaya  finansial dan manusia.
5.  Fase penilaian kebijakan Unit-unit  pemeriksaan  dan  akutansi  dalam  pemerintahan
menentukan  apakah  badan-badan  eksekutif,  legislatif  dan peradilan  memenuhi  persaratan  undang-undang  dalam
pembuatan  kebijakan  dan  pencapaian  tujuan  William  N. Dunn 1999:24.
Adapun tahap-tahap prosedur pembuatan kebijakan  menurut William Dunn 1999:26-29 sebagai berikut: 1 Perumusan masalah,
yaitu tahap yang dapat memasok pengetahuan yang relevan dengan kebijakan  yang  mempersoalkan  asumsi-asumsi  yang  mendasari
definisi masalah dan memesuki proses pembuatan kebijakan melaui perumusan  agenda  agenda  setting;  2  Peramalan  adalah  tahap
menyediakan  pengetahuan  yang  relevan  dengan  kebijakan  tentang masalah yang terjadi di masa mendatang sebagai akibat diambilnya
alternatif. Dalam tahap formulasi kebijakan peramalan dapat menguji masa depan  yang plausibel, potensial, dan secara normatif  bernilai,
mengestimasi  akibat  dari  kebijakan  yang  ada  atau  diusulkan, mengenali  kendala-kendala  yang  mungkin  akan  terjadi  dalam
pencapaian  tujuan.  mengestimasi  kelayakan  politik  dukungan  dan oposisisi dari berbagai pilihan; 3 Rekomendasi adalah suatu tahap
membuahkan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan-kebijakan tentang  manfaat  atau  biyaya  dari  berbagai  alternatif.  Rekomendasi
membantu  mengestimasi  tingkat  resiko  dan  ketidakpastian, mengenali eksternalitas dan akibat ganda, menentukan kriteria dalam
pembatan  pilihan,  dan  menentukan  pertanggung  jawaban administratif  bagi  implementasi  kebijakan;  4  Pemantauan
Monitoring  adalah  tahap  dimana  kebijakan  dipantau  untuk mengetahui  keberhasilan  dari  kebijakan  yang  dibuat.  Pemantauan
monitoring  menyediakan  pengetahuan  yang  relevan  dengan kebijakan  tentang  akibat  dari  kebijakan  yang  diambil  sebelumnya.
Pemantauan  membantu  menilai  tingkat  kepatuhan,  menemukan akibat-akibat  yang  tidak  diinginkan  dari  kebijakan  dan  program,
mengidentifikasi  hambatan  dan  rintangan  imlementasi;  5  Evaluasi membuahkan  pengetahuan  yang  relevan  dengan  kebijakan  tentang
ketidak  sesuaian  antara  kinerja  kebijakan  yang  diharapkan  dengan yang  benar-benar  dihasilkan.  Jadi  ini  membantu  pengambilan
kebijakan pada tahap penilaian kebijakan terhadap proses pembuatan kebijakan.
C.  Kajian Implementasi 1.  Pengertian Implementasi