Single Entry Double Entry Persediaan

SAP merupakan standar yang harus diikuti dalam penyajian laporan keuangan instansi pemerintah, maka sistem akuntansi pemerintah harus dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan sesuai SAP. Kewenangan menetapkan atau mengatur sistem akuntansi tidak berada di Komite Standar Akuntansi Pemerintahan KSAP tetapi berada di Menteri Keuangan untuk pemerintah pusat; dan gubernur, bupati, walikota untuk masing-masing provinsi, kabupaten, dan kota.

2.2.3. Sistem Pencatatan

Terdapat beberapa macam sistem pencatatan yang dapat digunakan, yaitu sistem pencatatan single entry, double entry, dan triple entry Halim, 2006: 43. Sebelum reformasi akuntansi pemerintahan, pembukuan hanya menggunakan sistem pencatatan single entry, sedangkan akuntansi dapat menggunakan ketiga sistem pencatatan tersebut, dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi. Berikut penjelasan masing-masing sistem pencatatan :

1. Single Entry

Sistem pencatatan single entry sering disebut juga tata buku tunggal atau tata buku, dalam sistem ini pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat satu kali. Transaksi yang berakibat bertambahnya kas akan dicatat pada sisi penerimaan, dan transaksi yang berakibat berkurangnya kas akan dicatat pada sisi pengeluaran. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Double Entry

Sistem pencatatan double entry sering disebut juga dengan sistem tata buku berpasangan. Menurut sistem ini, pada dasarnya suatu transaksi ekonomi akan dicatat dua kali. Pencatatan dengan sistem ini disebut dengan istilah menjurnal. Transaksi yang berakibat bertambahnya aktiva akan dicatat pada sisi debit, sedangkan yang berakibat berkurangnya aktiva dicatat pada sisi kredit, hal yang sama dilakukan untuk mencatat belanja. Sebaliknya untuk utang, ekuitas dana, dan pendapatan; apabila suatu transaksi mengakibatkan bertambahnya utang maka pencatatan dilakukan pada sisi kredit, sedangkan jika mengakibatkan berkurangnya utang maka pencatatan dilakukan pada sisi debit, hal serupa untuk ekuitas dana dan pendapatan.

3. Triple Entry

Sistem pencatatan triple entry adalah pelaksanaan pencatatan dengan menggunakan sistem pencatatan double entry ditambah dengan pencatatan pada buku anggaran. 2.2.4. Standar Akuntansi Pemerintahan PP Nomor 24 Tahun 2005 2.2.4.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Pemerintahan Dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 32 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, maka ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan, selanjutnya disebut SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah. SAP diperlukan dalam rangka penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBNAPBD berupa laporan keuangan yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Arus Kas hanya disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan adalah unit yang ditetapkan sebagai bendaharawan umum negaradaerah danatau kuasa bendaharawan umum negaradaerah. Penyusunan Laporan Arus Kas di instansi pemerintah pusat dilaksanakan oleh Departemen Keuangan sebagai bendaharawan umum negara. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pasal 55 ayat 4 disebutkan bahwa pengelolaan APBN diselenggarakan sesuai dengan SAP, dalam menyusun SAP tersebut Presiden telah menetapkan Keputusan Presiden Nomor 84 Tahun 2004 tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan KSAP, sebagaimana diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2005. Keanggotaan KSAP terdiri dari sembilan orang yang seluruhnya adalah orang-orang yang bekerja dalam Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah KSAPD yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan. Seluruh draf yang telah dihasilkan oleh Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. KSAPD yaitu satu Kerangka Konseptual dan sebelas Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan PSAP, setelah melalui pembahasan dan berbagai penyempurnaan diterima oleh KSAP untuk ditetapkan menjadi Peraturan Pemerintah PP, yaitu PP Nomor 24 Tahun 2005. SAP yang ditetapkan dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 terdiri dari Kerangka Konseptual KK dan sebelas Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan PSAP, yaitu: PSAP 01 : Penyajian Laporan Keuangan PSAP 02 : Laporan Realisasi Anggaran PSAP 03 : Laporan Arus Kas PSAP 04 : Catatan atas Laporan Keuangan PSAP 05 : Akuntansi Persediaan PSAP 06 : Akuntansi Investasi PSAP 07 : Akuntansi Aset Tetap PSAP 08 : Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan PSAP 09 : Akuntansi Kewajiban PSAP 10 : Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa PSAP 11 : Laporan Keuangan Konsolidasian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4.2. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 05 Tentang Akuntansi Persediaan

Tujuan Pernyataan Standar ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan dan informasi lainnya yang dianggap perlu disajikan dalam laporan keuangan. Standar ini mengatur perlakuan akuntansi persediaan pemerintah pusat dan daerah yang meliputi: definisi, pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan.

1. Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual danatau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dapat meliputi: 1 Barang konsumsi; 2 Amunisi; 3 Bahan untuk pemeliharaan; 4 Suku cadang; 5 Persediaan untuk tujuan strategisberjaga-jaga; 6 Pita cukai dan leges; 7 Bahan baku; 8 Barang dalam prosessetengah jadi; 9 Tanahbangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 10 Hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.

2. Pengakuan Persediaan