Pengakuan Persediaan dan Aset Tetap 1. Pengakuan Persediaan Pengukuran Persediaan dan Aset Tetap 1. Pengukuran Persediaan

akan dinilai oleh Tim Penilai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Departemen Keuangan. Pembentukan tim penertiban BMN di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 011P2008 tanggal 14 Februari 2008. Upaya perbaikan atas pelaksanaan penertiban BMN pada Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dilakukan pada bulan Mei 2008, bekerja sama dengan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur sebagai tim yang melakukan asistensi teknis penertiban serta supervisi dalam pelaksanaan penertiban BMN. Hasil pelaksanaan penertiban BMN akan dilaporkan berjenjang ke Wilayah dan diteruskan ke Eselon 1, untuk aset tetap perolehan tahun 2004 dan tahun sebelumnya akan dinilai oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagai tim penilai BMN. 4.5.2. Pengakuan Persediaan dan Aset Tetap 4.5.2.1. Pengakuan Persediaan Sampai dengan 31 Desember 2007, pencatatan persediaan belum dilakukan dengan tertib, kartu persediaan sekaligus berfungsi sebagai buku persediaan belum dibuat. Pada akhir periode akuntansi, persediaan belum dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik, sehingga persediaan per 31 Desember tidak dapat disajikan di neraca sesuai dengan SAP. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.5.2.2. Pengakuan Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya telah memenuhi kriteria sebagai aset tetap menurut SAP, yaitu: a. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 dua belas bulan; b. Biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara andal. Biaya perolehan aset tetap diukur sebesar : § Harga pembelian tanahperalatan dan mesinaset tetap lainnya berdasarkan dokumen sumber SPM dan SP2D; § Harga kontrak pembangunan gedung dan bangunan. c. Tidak dimaksudkan untuk dijual; dan d. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. Pengakuan aset tetap tersebut telah dapat diandalkan dengan didukung bukti kepemilikan danatau penguasaan secara hukum, antara lain berupa sertifikat tanah, bukti kepemilikan kendaraan bermotor BPKB, kontrak pengadaan, dan berita acara penyerahan barang hasil dari pengadaan proyek. 4.5.3. Pengukuran Persediaan dan Aset Tetap 4.5.3.1. Pengukuran Persediaan Menurut PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan menyebutkan bahwa persediaan disajikan sebesar biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan, dan biaya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan, untuk pengadaan yang menggunakan kontrakSPK maka harga perolehan adalah harga yang telah disepakati dalam kontrakSPK. Biaya perolehan yang digunakan adalah nilai pembelian persediaan yang terakhir diperoleh. Neraca per 31 Desember 2005 dan 2006 belum menyajikan nilai persediaan, sedangkan Neraca per 31 Desember 2007 telah menyajikan nilai persediaan sebesar Rp 411.177.350,00. Nilai persediaan tersebut tidak diukur berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan, melainkan berdasarkan jumlah pembelian persediaan pada akhir tahun.

4.5.3.2. Pengukuran Aset Tetap

Aset tetap Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya telah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan aset tetap yang diperoleh dengan menggunakan kontrakSPK, maka harga perolehan adalah harga yang telah disepakati dalam kontrakSPK yang didukung dengan dokumen sumber lainnya yaitu SPM dan SP2D.

4.5.4. Pengungkapan Persediaan dan Aset Tetap