Nara Sumber Instrumen Penelitian Kualitas Desain Penelitian

Mengacu pada uraian di atas, peneliti sangat tertarik untuk membuktikan bagaimana penerapan SAP atas persediaan dan aset tetap pada tingkat satuan kerja instansi pemerintah pusat.

3.3. Nara Sumber

Sebagai nara sumber atau informan dalam penelitian ini adalah orang yang dipandang dapat memberikan data dan informasi lengkap mengenai akuntansi Barang Milik Negara BMN berupa persediaan dan aset tetap. Jumlah informan penelitian yang dipilih sebanyak tujuh orang, yaitu personil dari unit akuntansi BMN dan unit akuntansi keuangan.

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah peneliti itu sendiri. Peneliti bekerja pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Jawa Timur, peneliti termasuk dalam tim inventarisasi aset tetap di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya per 31 Desember 2005. Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya Sugiyono, 2006 : 251, oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus divalidasi, yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. melakukan validasi adalah peneliti itu sendiri melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Menurut Sugiyono 2006 : 253 maupun Sujoko Efferin, dkk. 2004:137, terdapat empat macam teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasigabungan.

3.5.1. Observasi

Observasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi partisipatif untuk mengamati berbagai kegiatan pencatatan, pengelolaan, dan penyajian BMN dalam neraca, dengan demikian data yang diperoleh akan lebih lengkap dan mengetahui makna dari setiap perilaku yang tampak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5.2. Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu jenis wawancara yang termasuk kategori in dept interview atau wawancara mendalam. Wawancara jenis ini lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan wawancara ini adalah untuk menemukan masalah secara terbuka, pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya, dalam melakukan wawancara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan informan Sugiyono, 2006 : 262 Teknik wawancara semacam ini dilakukan kepada responden atau informan yang telah dipilih untuk mendapatkan data yang valid guna menjawab masalah penelitian. Agar penyajian wawancara dapat terekam dengan baik dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka diperlukan bantuan alat-alat wawancara berupa : buku cacatannotebook, tape recorder, dan kamera yang berfungsi untuk mencatat dan merekam semua percakapan sumber data hasil wawancara.

3.5.3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan dan gambar. Dokumen yang berbentuk tulisan dapat berupa peraturan, kebijakan, laporan keuangan, dan dokumen pelaksanaan anggaran. Studi dokumen merupakan pelengkap Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Analisis dokumen merupakan salah satu metode terpenting dalam penelitian kualitatif, dokumen dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan verifikasi maupun pembanding dengan data lainnya yang telah diperoleh melalui interviu dan observasi Efferin, dkk., 2004 : 147. Analisis dokumen diawali dengan melakukan kompilasi dokumen- dokumen yang dianggap dapat bermanfaat bagi penelitian, pada tahapan ini peneliti melakukan kajian sekilas tentang dokumen mana yang mungkin diperlukan. Langkah berikutnya yaitu memilah dokumen, sehingga dapat dibuat pengelompokan dokumen yang relevan dan kurang relevan, selanjutnya peneliti melakukan analisis mendalam sesuai prioritas relevansinya, dari hasil analisis mendalam peneliti membuat kesimpulan tentang fenomena yang tengah dipelajari.

3.5.4. TriangulasiGabungan

Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Pengumpulan data dengan triangulasi, sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber Sugiyono, 2006 : 270. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penelitian kualitatif sangat jarang menggunakan interviu, observasi, dan dokumentasi secara tunggal. Metode pengumpulan data perlu dikombinasikan triangulasigabungan, hal ini memungkinkan terjadinya verifikasi data melalui pembandingan antara data yang diperoleh dengan metode yang berbeda interviu, observasi, dan analisis dokumen. Data yang diperoleh melalui salah satu metode dapat menginspirasikanmengarahkan bagaimana metode yang lain harus dilakukan, semakin banyak data yang bisa diverifikasi melalui ketiga metode tersebut maka data semakin valid Efferin, dkk. 2004:149.

3.6. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah logika keterkaitan antara data yang harus dikumpulkan dan pertanyaan awal suatu penelitian. Menurut Nachmias Nachmias 1976:77, desain penelitian sebagai suatu rencana yang membimbing peneliti dalam proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi observasi. Penggunaan desain penelitian, peneliti harus dapat melihat arahan yang diberikan untuk melakukan penelitiannya, bagaimana mengumpulkan data, menganlisis, menginterpretasikan atau menerjemahkan data yang telah dikumpulkan, dan akhirnya menyimpulkan suatu kesimpulan yang benar. Sebenarnya desain penelitian lebih dari sekedar rencana kerja, tujuan pokok desain adalah membantu peneliti menghindari data yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tidak mengarah ke pertanyaan-pertanyaan awal penelitian. Desain penelitian berkenaan dengan problem atas dasar logika. Menurut Robert K. Yin 1994 : 20, terdapat lima komponen desain penelitian, yaitu : 1. Pertanyaan penelitian; 2. Proposisi penelitian, jika ada; 3. Unit analisis; 4. Pengaitan logis data dengan proposisi; dan 5. Kriteria untuk menginterpretasikan temuan.

3.6.1. Pertanyaan penelitian

Strategi studi kasus merupakan strategi yang paling cocok untuk pertanyaan-pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa”. Menurut Yin 1994 : 9, strategi penelitian studi kasus case study lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa- peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer masa kini dalam konteks kehidupan nyata. Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Bagaimana penerapan Sistem Akuntansi Instansi SAI atas persediaan dan aset tetap di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya? 2. Mengapa SAI diterapkan pada Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya? 3. Bagaimana penilaian persediaan dan aset tetap pada neraca awal pada Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya? 4. Mengapa penilaian revaluasi aset tetap pada neraca awal dilakukan? 5. Bagaimana penerapan SAP sebagai pedoman dalam pengakuan, pengukuran, pengungkapan, dan penyajian pada persediaan dan aset tetap di neraca Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya?

3.6.2. Proposisi Penelitian

Setelah menentukan pertanyaan penelitian, berikutnya adalah menentukan proposisi penelitian. Proposisi merupakan pernyataan yang merefleksikan isu-isu teoritis yang penting, dan akan membimbing peneliti mencari data yang relevan. Proposisi mengarahkan perhatian peneliti kepada sesuatu yang harus diselidiki dalam ruang lingkup studinya. Proposisi membatasi penelitian dari informasi-informasi yang tidak ada hubungan dengan penelitian yang mungkin akan dikumpulkan oleh peneliti. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Proposisi penelitian ini adalah : 1. Penerapan sistem akuntansi instansi yang terdiri dari SAK dan SABMN dapat menghasilkan laporan BMN dan Neraca, apabila seluruh tahapan proses pengumpulan data, pencatatan, pengihtisaran, dan pelaporan dilaksanakan. 2. Sistem Akuntansi Instansi SAI digunakan untuk pertanggungjawaban penatausahaan barang milik negara dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran. 3. Persediaan dicantumkan di neraca awal berdasarkan hasil inventarisasi fisik, sedangkan penilaian aset tetap pada neraca awal berdasarkan nilai wajar dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten appraisal. 4. Penilaian revaluasi aset tetap pada neraca awal dilakukan untuk mengetahui nilai wajar pada tanggal neraca awal, yang akan menjadi dasar untuk pencatatan transaksi akuntansi pada periode berikutnya. 5. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilaibiaya yang dapat diukur dengan andal, sedangkan pengakuan aset tetap telah memenuhi kriteria jika : mempunyai masa manfaat lebih dari 12 dua belas bulan, biaya perolehan dapat diukur secara andal, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, dan diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Persediaan pada akhir periode dinilai dengan biaya perolehan yang terakhir diperoleh, sedangkan aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Kebijakan akuntansi persediaan dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

3.6.3. Unit Analisis Penelitian

Berikutnya adalah menentukan unit analisis penelitian. Unit analisis berkaitan dengan masalah penentuan apa yang dimaksud dengan “kasus” dalam penelitian yang bersangkutan, suatu problema yang telah mengganggu banyak peneliti di awal studi kasusnya. Unit analisis berhubungan dengan masalah “apa yang diteliti”. Unit analisis dalam penelitian ini adalah : Laporan Keuangan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Tahun 2005 - 2007.

3.6.4. Pengaitan Logis Data dengan Proposisi

Pengaitan logis data dengan proposisi adalah bagaimana cara untuk menghubungkan antara data yang relevan dengan proposisi penelitiannya, hal ini dilakukan untuk memberikan panduan bagi peneliti agar lebih terarah dan fokus pada tujuan penelitiannya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Data relevan yang dikumpulkan dan keterkaitan data tersebut dengan proposisi penelitian antara lain meliputi: 1 Saldo awal BMN per 31 Desember 2005; 2 Berita Acara Fisik Persediaan per tanggal neraca awal per 31 Desember 2005, neraca per 31 Desember 2006, dan per 31 Desember 2007; 3 Data yang menunjukkan bahwa nilai aset tetap yang disajikan dalam neraca awal sudah dilakukan penilaian kembali revaluasi; 4 Data transaksi BMN antara lain berupa dokumen perolehan, pengembangan, dan penghapusan aset tetap; 5 Dokumenlaporan yang dihasilkan SABMN; 6 Data yang menunjukkan bahwa pengakuan, pengukuran, pengungkapan, dan penyajian persediaan dan aset tetap di neraca diterapkan sesuai SAP.

3.6.5. Kriteria Untuk Menginterpretasikan Temuan

Setelah menentukan data yang relevan dan menghubungkannya dengan proposisi penelitian, selanjutnya merumuskan kriteria dalam menginterpretasikan temuan atau data yang diperoleh. Berikut ini adalah kriteria dari interpretasi data dalam penelitian ini : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Data diperoleh dari sumber yang relevan dan bukan merupakan asumsi subyektif. 2. Data dapat diinterpretasikan dengan obyektif sesuai dengan kenyataan, yaitu data yang seharusnya ada untuk menginterpretasikan temuan. 3. Data harus diinterpretasikan dengan metode yang benar. 4. Interpretasi data dilakukan sesuai dengan research design yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Pertanyaan penelitian, proposisi, dan kriteria untuk menginterpretasikan temuan dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.7. Teknik Analisis Data

Analisis dalam penelitian deskriptif kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan Sugiyono, 2006 : 275. Analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data, pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban hasil wawancara. Bila jawaban dari hasil wawancara setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu dan diperoleh data yang dianggap kredibel. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.7.1. Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti mamasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan Sugiyono, 2006 : 275.

3.7.2. Analisis Data di Lapangan Model Miles dan Huberman

Sugiyono 2006 : 276 menjelaskan analisis data di lapangan yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman 1984, bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga data sudah jenuh. Model interaktif dalam analisis data ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut: Gambar 3.1 : Komponen Analisis Data interactive model Conclusion: Drawing Veryfying Data Reduction Data collection Data display Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Data Reduction Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dilakukan reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, serta mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. 2. Data Display Penyajian Data Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan menyajikan data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dengan mendisplaykan data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang difahami. 3. Conclusion DrawingVerifiction Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal. Rumusan masalah dalam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hepotesis atau teori.

3.8. Kualitas Desain Penelitian

Data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Menurut Lincoln dan Guba Moleong, 2007:324, desain penelitian dapat “diuji” dengan logical-tests tertentu untuk menjamin keabsahan data yaitu : derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, ketergantungan dependability, dan kepastian confirmability.

1. Derajat Kepercayaan Credibility

Penerapan kriteria derajat kepercayaan menggantikan konsep validitas internal dari non kualitatif, berfungsi untuk melakukan penyelidikan tingkat kepercayaan, dan menunjukkan derajat kepercayaan hasil- hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti. Beberapa cara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang dapat dilakukan dalam melakukan penyelidikan derajat kepercayaan adalah: 1 Memperpanjang masa observasi untuk diadakan pengecekan kembali ke lapangan. 2 Pengamatan terus menerus agar peneliti dapat memperhatikan sesuatu lebih cermat, terinci, dan mendalam. 3 Membicarakannya dengan orang lain peer briefing sebagai usaha untuk mendiskusikan dengan orang lain yang memiliki pengetahuan tentang pokok penelitian, dan metode penelitian yang diterapkan. 4 Melakukan triangulasi untuk mengecek kebenaran data, dengan membandingkan data yang diperoleh pada berbagai fase penelitian lapangan dan pada waktu yang berlainan, untuk menguji data para informan dengan dokumen yang ada. 5 Melakukan membercheck, yaitu mengecek ulang secara garis besar setelah wawancara dengan para informan penelitian.

2. Pengujian Keteralihan Transferability

Keteralihan adalah persoalan empiris yang bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Proses ini mengharuskan peneliti mencari dan mengumpulkan data kejadian dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. empiris dalam konteks yang sama, sehingga peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya.

3. Standar Ketergantungan Dependability

Standar ketergantungan adalah memeriksa proses penelitian dan taraf kebenaran data serta tafsirannya. Peneliti perlu menyediakan bahan- bahan sebagai berikut: 1 Data mentah, seperti catatan sewaktu observasi, wawancara, hasil rekaman, dan dokumen yang diolah dan disajikan dalam bentuk laporan lapangan. 2 Hasil analisis data berupa rangkuman dan konsep-konsep. 3 Hasil sintesis data, seperti tafsiran, kesimpulan, definisi, interelasi data, tema, pola, hubungan dengan literatur dan laporan akhir. 4 Catatan mengenai proses data yang digunakan, yaitu metodologi, desain, strategi, prosedur, dan usaha-usaha agar penelitian terpercaya, serta upaya untuk melakukan audit trail memeriksa dan melacak suatu kebenaran.

4. Pengujian Kepastian Confirmability

Upaya untuk mewujudkan kepastian penelitian, setiap tahap penulisan penelitian maupun konsep yang dihasilkan dari lapangan didiskusikan dengan dosen pembimbing, sehingga diperoleh masukan untuk menambah kepastian. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya didirikan di atas tanah seluas 74.518 m2 milik Institut Teknologi Sepuluh November ITS Surabaya sejak tahun 1987, dengan status Fakultas Non Gelar Teknologi ITS, kemudian tahun 1991 diterbitkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0313O1991 tentang Penataan Politeknik Dalam Lingkungan Universitas dan Institut Negeri. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya memiliki program studi pendidikan D3 dan D4, yaitu : § Program Studi D4 Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. § Jurusan Teknik Bangunan Kapal, terdiri dari : 1 Program Studi D3 Teknik Perencanaan dan Konstruksi Kapal. 2 Program Studi D3 Teknik Bangunan Manufaktur Kapal. 3 Program Studi D4 Teknik Pengelasan. 4 Program Studi D4 Teknik Desain dan Manufaktur. § Jurusan Teknik Permesinan Kapal, terdiri dari : 1 Program Studi D3 Teknik Permesinan Kapal. 2 Program Studi D4 Teknik Perpipaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.