21
buku, hasil wawancara dan pengamatan, semuanya berbentuk informasi yang akan ditulis unntuk mengembangkan topik karangan.
Menulis sebagai peningkatan kecerdasan juga mengeluarkan ide-ide, serta mengingat informasi yang perna didapati. Menulis dapat mengembangkan daya
inisiatif dan kreativitas, menulis juga dapat menumbuhkan keberanian Karena itu, tidak ada alasan takut atau percaya diri dalam menulis, menulis dapat
mendorong untuk mencari dan mengumpulkan informasi.
B. Kajian tentang Karangan Narasi
1. Pengertian Karangan Narasi
Gorys Keraf 2007:135 menyatakan bahwa narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga
tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-
jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang terjadi. Heri Jauhari 2013:48 meyatakan bahwa kata narasi berasal dari bahasa inggris narration, yang artinya
cerita, dan kata narrative, artinya yang menceritakan. Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan atau menyampaikan serangkaian peristiwa atau
kronologi. Karena menceritakan serangkaian peristiwa atau kronologi, maka narasi sangat erat kaitannya dengan waktu, tempat dan peristiwa, Maksud
karangan ini memberitahukan peristiwa yang telah terjadi kepada pembaca.
22
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa narasi merupakan suatu bentuk wacana, cerita yang ingin disamapaikan secara jelas kepada
pembaca dan penyampain peristiwa atau kronologi berkaitan erat dengan waktu, tempat dan peristiwa.
2. Jenis – Jenis Karangan Narasi
Tarigan Heri Jauhari 2013 :49 menyatakan bahwa karangan narasi sugestif adalah jenis karangan yang didasarkan pada daya imajinasi penulis berupa
khayalan. Karangan narasi terikat dengan waktu, tempat, dan peristiwa. Karangan narasi sugestif. pertama, secara tersurat dan, kedua, secara tersirat. secara tersurat
dapat dilihat secara kasat mata tanda-tandanya atau dapat ditunjukan. yang biasa di gunakan dalam novel dan cerpen dapat di bedakan “fakta dan bukan fakta”
Karangan narasi eksposisi dapat memperjelas persoalan baik factual maupun imajinatif. idea tau opini. Eksposisi lebih banyak berkaitan dengan pikiran dari
pada perasaan. Eksposisi merupakan penggarapan serta memperkenalkan informasi penting kepada pembaca. Pengarang mulai memperkenalkan atau
memberitahukan tempat, waktu, tokoh, dan merencanakan konflik yang akan terjadi. Dengan tujuan jenis karangan eksposisi pembaca tahu para tokoh baik dari
segi fisik maupun tabiatnya sehingga muncul rasa penasaran terhadap tokoh cerita.
a. Komplikasi adalah timbulnya suatu keterangan antar tokoh sesuai dengan
lokan yang dibuat pengarang. Seorang tokoh akan lebih kelihatan tabiatnya
23
ketika sedang mengatasi masalah-masalah sehingga pembaca dapat mengetahui karakter manusia tokoh itu.
b. Klimaks adalah puncak tertinggi dari dari serangkaian peristiwa. Di sini
kelihatan pengarang intinya ingin menyampaikan apa kepada pembacanya. c.
Resolusi adalah akhir dari komplikasi-komplikasi alur cerita atau pemecahan masalah yang muncul pada klimaks, maka resolusi sering bersamaan dengan
klimaks. Berdasarkan beberapa jenis karangan yang telah di jelaskan di atas maka
peneliti ini lebih di tekankan pada jenis karangan sugestif, karena karangan ini merupakan jenis karangan yang berusaha menyampaikan sebuah makna
kepada para pembaca melalui daya khayal yang imajinasinya. Dengan jenis karangan ini diharapkan siswa belajar untuk lebih berimajinasi untuk
mendapatkan ide, gagasan melalui karangan ini pengetahuan yang dimiliki siswa dapat disampaikan kepada siswa yang lain.
3. Ciri – Ciri Karangan Narasi