Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan diatas tadi maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran yang inovatif yang dilaksanakan
oleh guru dengan melakukan perubahan dari pembelajaran berpusat kepada guru kepada pembelajaran yang berpusat pada siswa mendorong siswa agar aktif dalam
belajar terutama dalam memperoleh informasi penting dan pengetahuan yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan tugas-tugas atau permasalahan yang
diberikan kepadanya.
1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Sebagai salah satu model pembelajaran yang inovatif, maka model pembelajaran
berbasis masalah
problem based
learning merupakan
pembelajaran yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Ketika pembelajaran berlangsung maka model pembelajaran problem based learning
melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah
tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Dewasa ini, penyebab mengapa model pembelajaran berbasis masalah
mulai diangkat sebab ditinjau secara umum pembelajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang
dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Pembelajaran berbasis masalah memiliki gagasan bahwa pembelajaran
dapat dicapai jika kegiatan pendidikan dipusatkan pada tugas atau permasalahan yang otentik-relevan dan dipresentasikan dalam suatu konteks. Cara tersebut
bertujuan agar siswa memiliki pengalaman sebagaimana nantinya mereka menghadapi kehidupan profesionalnya.
Adapun landasan teori Problem Based Learning adalah kolaborativisme, suatu persfektif yang berpendapat bahwa siswa akan menyusun pengetahuan
dengan cara membangun penalaran dari semua pengetahuan yang sudah dimilikinya dan dari semua yang diperoleh sebagai hasil kegiatan berinteraksi
dengan sesama individu. Hal tersebut juga mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran berpindah dari transfer informasi fasilitator - siswa ke proses
konstruksi pengetahuan yang sifatnya sosial dan individual. Menurut paham konstruktivisme, manusia hanya dapat memahami segala sesuatu yang
dikonstruksikan sendiri. Kemudian, Trianto menegaskan bahwa: “pengajaran berdasarkan masalah
merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memperoleh informasi yang
sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan
pengetahuan dasar maupun kompleks”.
47
Aspek terpenting dalam Problem Based-Learning adalah bahwa pembelajaran dimulai dengan permasalahan dan permasalahan tersebut akan
menentukan arah pembelajaran. Salah satu keuntungan Problem Based Learning adalah para siswa didorong untuk mengeksplorasi pengetahuan yang telah
dimilikinya kemudian mengembangkan keterampilan pembelajaran yang independent untuk mengisi kekosongan yang ada. Dengan Problem Based
Learning yang memfokuskan pada permasalahan yang mampu membangkitkan pengalaman-pembelajaran maka para siswa akan mendapat otonomi yang lebih
luas dalam pembelajaran. Dalam model pembelajaran Problem Based Learning, fokus pembelajaran
adalah pada masalah yang dipilih sehingga pembelajar tidak saja mempelajari
47
Trianto, Model …, h . 61.
konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut. Model Pembelajaran Problem Based
Learning digunakan untuk merangsang berpikir kritis dengan situasi berorientasi pada masalah. Dengan model ini, siswa dapat berpikir kritis dan lebih kreatif
dalam belajar. Berdasarkan uraian di atas tampak jelas dalam pembelajaran ini masalah
yang dijadikan sebagai fokus pembelajaran dapat diselesaikan siswa melalui kerja kelompok sehingga dapat memberi pengalaman-pengalaman beragam pada siswa
seperti kerja sama dan interaksi dalam kelompok, di samping pengalaman belajar yang berhubungan dengan pemecahan masalah seperti hipotesis, merancang
percobaan, melakukan penyelidikan, pengumpulan data, menginterpestasikan data, membuat kesimpulan, mempresentasikan, berdiskusi dan membuat laporan.
Keadaan ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning mampu memberikan pengalaman yang kaya kepada siswa. Dengan pembelajaran
ini pada diri siswa akan lahir ide-ide dalam upaya menyelesaikan masalah yang ada.
2. Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Masalah