e Kolaborasi
Pembelajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok
kecil. Melalui kolaborasi ini siswa diarahkan untuk bekerjasama dalam memikirkan dan mendiskusikan permasalahan secara bersama sehingga
menemukan penyelesaian masalahnya.
3. Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Dalam bukunya, Trianto menegaskan bahwa: “pembelajaran berbasis
masalah dikembangkan terutama untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar
tentang berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan mereka pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajaran
yang otonom dan mandiri”.
49
Pembelajaran Problem Based Learning tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Model pembelajaran
Problem Based Learning, masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membentuk siswa memproses
informasi yang ada dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka tentang dunia sosial dan sekitarnya.
1 Tidak bersifat algoritmik no algorithmic, yakni alur tindakan tidak
sepenuhnya dapat ditetapkan sebelumnya. 2
Cenderung kompleks, keseluruhan alurnya tidak dapat diamati dari satu sudut pandang.
3 Seringkali menghasilkan banyak solusi, masing-masing dengan keuntungan
dan kerugian dari pada yang tunggal.
49
Trianto, Model …, h. 70.
4 Melibatkan pertimbangan dan interprestasi.
5 Melibatkan banyaknya kriteria, yang kadang-kadang bertentangan satu sama
lainnya. 6
Seringkali melibatkan ketidakpastian. Tidak selalu segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas diketahui.
7 Melibatkan pengaturan diri self regulated tentang proses berpikir.
8 Melibatkan pencarian makna, menemukan struktur pada keadaan yang
tampak tidak teratur. 9
Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Ada pengarahan kerja mental besar-besaran saat melakukan elaborasi dan pertimbangan yang dibutuhkan.
Maka berdasarkan penjelasan dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri dari model pembelajaran berbasis masalah, kalau hasil dari penyelesaian
tersebut bukan bersifat algoritmik yakni alur tindakan tidak sepenuhnya dapat ditetapkan sebelumnya bahkan cenderung kompleks, seringkali menghasilkan
banyak solusi, melibatkan pertimbangan dan interprestasi, melibatkan banyaknya kriteria, yang kadang-kadang bertentangan satu sama lainnya serta melibatkan
pengaturan diri self regulated tentang proses berpikir dan pencarian makna, karena berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras.
4. Langkah-Langkah Problem Based Learning