berbasis masalah dengan motivasi rendah
3 Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dengan motivasi tinggi 10
32.27 1.51
15.1 151.00
4 Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dengan motivasi rendah 22
35.47 1.55
34.1 780.34
Jumlah 64
87.58 1488.56
Berdasarkan ringkasan perhitungan tabel di atas, maka setelah dilakukannya perhitungan varians gabungan S
2
dari kedua sampel di peroleh tabel berikut : Tabel 4.16. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Populasi
S
2
gabungan B
Dk χ
2 hitung
χ
2 tabel
Kesimpulan 23,26
1.4 3
4,652 7,810
Homogen
Dari tabel di atas diperoleh nilai
χ
2
hitung
= 4,652 dan
χ
2
tabel
= 7,810 pada taraf signifikan α= 0,05 dk = 3. Hasil perhitungan menyatakan bahwa
χ
2
hitung
χ
2
tabel
, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel-sampel tersebut berasal dari populasi
yang memiliki varians homogen. Dengan demikian penggunaan teknik analisis varians telah terpenuhi dan analisis dapat dipergunakan karena persyaratan uji
normalitas dan homogenitas telah terpenuhi.
C. Pengujian Hipotesis
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu menghitung total skor dan rata-rata skor tiap kelompok perlakuan menurut tabel ANAVA, yang
selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar keputusan statistik untuk pengujian hipotesis, seperti pada sebagai berikut :
Tabel 4.17. Data Induk Penelitian Motivasi
Model Pembelajaran TOTAL
Berbasis Masalah Jigsaw
Tinggi n
15 11
26 X
1316 867
2183 X
2
115628 68689
184317
_
X 87.73
78.82 83.28
Rendah n
19 23
42 X
1528 1881
3409 X
2
123452 154589
278041
_
X 80.42
81.78 81.10
TOTAL n
34 34
68 X
2844 2748
5592 X
2
239080 223278
462358
_
X 84.08
80.30 82.19
Secara keseluruhan hasil perhitungan ANAVA untuk pengujian hipotesis dapat diketahui melalui tabel berikut :
Tabel 4.18. Rangkuman Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2x2
Sumber Variasi JK
k RJK
F
hitung
F
tabel
Keterangan Model pembelajaran
135.53 135.53 4.69
3,98 Signifikan
Motivasi 125.44
125.44 4.34 3,98
Signifikan Interaksi
388.15 13.43
1 3.43
3,98 Signifikan
Antar Kelompok 649.12 3
- Galat
1849.11 4 28.89
TOTAL 8
1. Hasil Belajar PAI Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Lebih Tinggi dari Hasil Belajar PAI Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
Pengujian hipotesis statistik untuk model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
Pernyataan hipotesis statistik yang diuji adalah : Ho : μA
1
= μA
2
Ha : μA
1
μA
2
Pernyataan hipotesisnya adalah : Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar PAI siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Ha = Ada perbedaan hasil belajar PAI siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Berdasarkan hasil perhitungan data dapat diketahui bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah memperoleh
nilai rata-rata = 82,65, sedangkan hasil belajar PAI siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memperoleh nilai rata-rata = 79,88.
Hasil analisis varians untuk kedua pendekatan pembelajaran menunjukkan harga f
h
sebesar 4,69 lebih besar dari harga f
t
sebesar 3,98 pada taraf signifikan α = 0,05 sehingga H
o
ditolak pada taraf signifikan α = 0,05. Berdasarkan toeri sebelumnya penelitian ini memberikan Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah memperoleh hasil belajar PAI lebih tinggi dibanding dengan
kelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw teruji kebenarannya.
2. Hasil Belajar PAI Siswa Memiliki Motivasi Tinggi Lebih Tinggi Dari Hasil
Belajar PAI Siswa Memiliki Motivasi Rendah
Pengujian hipotesis statistik untuk motivasi tinggi dan motivasi rendah adalah sebagai berikut:
Pernyataan hipotesis statistik yang diuji adalah : Ho : μB
1
= μB
2
Ha : μB
1
μB
2
Pernyataan hipotesisnya adalah : Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar PAI siswa menggunakan motivasi tinggi
dengan hasil belajar siswa menggunakan motivasi rendah. Ha = Ada perbedaan hasil belajar PAI siswa menggunakan motivasi tinggi
dengan hasil belajar siswa menggunakan motivasi rendah.
Berdasarkan hasil perhitungan data dapat diketahui bahwa siswa yang menggunakan motivasi tinggi memperoleh nilai rata-rata = 81,77, sedangkan hasil
belajar PAI siswa yang menggunakan motivasi rendah memperoleh nilai rata-rata = 80,00.
Hasil analisis varians untuk kedua pendekatan motivasi menunjukkan harga f
h
sebesar 4,34 lebih besar dari harga f
t
sebesar 3,98 pada taraf signifikan α = 0,05 sehingga H
o
ditolak pada taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar PAI siswa yang menggunakan
motivasi tinggi dengan menggunakan motivasi rendah teruji kebenarannya.
3. Interaksi Antara Model Pembelajaran dan Motivasi Terhadap Hasil
Belajar PAI Siswa
Pernyataan hipotesis statistik yang diuji adalah : Ho : AB=0
Ha : AB≠0 Pernyataan hipotesisnya adalah :
Ho = Tidak terdapat interaksi penggunaan model pembelajaran dan motivasi dengan hasil belajar PAI siswa.
Ha = Terdapat interaksi penggunaan model pembelajaran dan motivasi dengan hasil belajar PAI siswa.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas diperoleh fh = 13,43 dan nilai kritik ft = 3,98 dengan dk
1,64 pada taraf α = 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa fh = 13,43 ft = 3,98 sehingga hipotesis ketika yang menyatakan bahwa
terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan motivasi dalam memberikan pengaruh terhadap hasil belajar PAI siswa teruji kebenarannya.
Karena ada interaksi antara model pembelajaran dan motivasi dalam mempengaruhi hasil belajar PAI siswa, maka perlu dilakukan uji lanjutan post
hoc test, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar sampel mana yang berbeda.
Untuk melihat bentuk interaksi antara model pembelajaran dan motivasi dalam mempengaruhi hasil belajar PAI siswa dilakukan uji lanjut dengan menggunakan
Uji Scheffe. Hasil perhitungan menggunakan Uji Scheffe dapat dikemukakan melalui ringkasan pada tabel berikut :
Tabel 4.19. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Scheffe No
Interaksi Fhitung
F
tabel
α = 0,05 1
μA
1
B
1
dengan μA
2
B
1
17,46 2,72
2 μA
1
B
1
dengan μA
2
B
2
15,51 2,72
3 μA
1
B
1
dengan μA
1
B
2
11,13 2,72
4 μA
2
B
1
dengan μA
1
B
2
0,62 2,72
5 μA
2
B
2
dengan μA
2
B
1
2,26 2,72
6 μA
2
B
2
dengan μA
1
B
2
0,67 2,72
Kriteria penerimaan jika F
hitung
F
tabel
, maka teruji secara signifikan. Berdasarkan hasil uji scheffe pada tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 6
enam pasang hipotesis statistik, yakni : 1
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji scheffe pada tabel di atas menunjukkan F
hitung
=17,46 F
tabel
= 2,74, sehingga memberikan keputusan menolak hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Ha diterima. Dengan
demikian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar PAI siswa jika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
yang memiliki motivasi tinggi dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang memiliki motivasi tinggi teruji kebenarannya.
2 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji scheffe pada tabel di atas
menunjukkan F
hitung
=15,51 F
tabel
= 2,74, sehingga memberikan keputusan menolak hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Ha diterima. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan hasil belajar PAI siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang memiliki
motivasi tinggi dengan model pembelajaran berbasis masalah yang memiliki motivasi rendah teruji kebenarannya.
3 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji scheffe pada tabel di atas
menunjukkan F
hitung
=11,13 F
tabel
= 2,74, sehingga memberikan keputusan menolak hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Ha diterima. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan hasil belajar PAI siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang memiliki
motivasi tinggi dengan model pembelajaran berbasis masalah yang memiliki motivasi rendah teruji kebenarannya.
4 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji scheffe pada tabel di atas
menunjukkan F
hitung
=0,62 F
tabel
= 2,74, sehingga memberikan keputusan menolak alternatif Ha dan hipotesis nol Ho diterima. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan hasil belajar PAI siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang
memiliki motivasi tinggi dengan model pembelajaran berbasis masalah yang memiliki motivasi rendah tidak teruji kebenarannya.
5 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji scheffe pada tabel di atas
menunjukkan F
hitung
=2,26 F
tabel
= 2,74, sehingga memberikan keputusan menolak alternatif Ha dan hipotesis nol Ho diterima. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan hasil belajar PAI siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang
memiliki motivasi rendah dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang memiliki motivasi tinggi tidak teruji kebenrannya.
6 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji scheffe pada tabel di atas
menunjukkan F
hitung
=0,67 F
tabel
= 2,74, sehingga memberikan keputusan
87,73 80,42
78,82 81,76
PBM
menolak alternatif Ha dan hipotesis nol Ho diterima. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan hasil belajar PAI siswa yang
diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang memiliki motivasi rendah dengan model pembelajaran berbasis masalah yang
memiliki motivasi rendah tidak teruji kebenarannya. Model ANAVA yang menunjukkan adanya interaksi antara penggunaan
model pembelajaran dan motivasi dalam mempengaruhi hasil belajar PAI siswa dapat ditunjukkan melalui gambar berikut :
Gambar 4.9 Pola Garis Interaksi antara Model Pembelajaran dan Motivasi
Terhadap Hasil Belajar Siswa
Motivasi Tinggi Motivasi Rendah
100 90
80 70
60 50
40 30
20 10
Jigsaw
D. Pembahasan Hasil Penelitian