sebagai hasrat untuk menjadi dirinya sepenuh kemampuannya. Kebutuhan akan aktualisasi diri ini biasanya muncul setelah kebutuhan akan cinta dan
penghargaan diri terpuaskan secara memadai.
64
Gambar 2.1 Hirarki Kebutuhan Menurut Abraham Maslow
Aktualisasi Diri Penghargaan Diri
Kepemilikan Sosial Rasa Aman
Kebutuhan Fisiologis
Pada dasarnya manusia dimotivasi oleh sejumlah kebutuhan dasar yang sifatnya sama untuk semua spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetic
atau naluriah. Inilah dicoba Maslow jelaskan dalam teorinya mengenai kebutuhan dasar setiap manusia. Bahkan dipertegas kembali oleh Frank G. Goble bahwa
“kebutuhan-kebutuhan manusia itu bersifat psikologis, bukan semata-mata fisiologis yang merupakan inti kodrat manusia
”.
65
b. Jenis-jenis motivasi
Penjabaran mengenai motivasi ini sesungguhnya sangatlah luas, namun peneliti mencoba memberikan gambaran sekilas dan hanya mengambil dari
64
Ibid., h. 77.
65
Ibid.
segelintir pendapat para ahli terhadap jenis-jenis motivasi sebagai gambaran sekilas.
Adapun jenis-jenis motivasi terbagi dua, menurut Dimyati dan Mudjiono yaitu : 1. Motivasi primer, dan 2. Motivasi sekunder.
66
Dalam penjelasannya yang dimaksud dengan motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada
motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia, dimana perilakunya dipengaruhi oleh insting dan kebutuhan
jasmaniahnya. Sedangkan motivasi sekunder, adalah motivasi yang dipelajari. Karena menurut beberapa para ahli, manusia adalah makhluk sosial yang
perilakunya dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial selain faktor biologis. Oleh karena itu, perilaku manusia dipengaruhi oleh tiga komponen penting seperti
afektif, kognitif dan konatif. Masih menurut Dimyati dan Mudjiono, motivasi dapat bersumber dari :
a. dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai motivasi intrinsik, dan b. dari luar seseorang yang dikenal sebagai motivasi ekstrinsik.
67
a. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, seorang siswa melakukan belajar karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan,
nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain atau seseorang yang senang membaca tidak
usah ada yang menyuruh atau menolongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Oleh karena itu, motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai
bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan
66
Dimyati dan Mudjiono, Belajar …, h. 86.
67
Ibid., h. 90.
aktivitas belajarnya. Motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara essensial, bukan sekedar dan seremonial.
b. Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Contohnya seseorang itu belajar, karena tahu besok
paginya akan ada ujian dengan harapan medapat nilai baik, sehingga akan mendapatkan hadiah dari guru atau orang tuanya. Maka motivasi ekstrinsik
disebut sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar, namun bukan berarti bahwa motivasi
ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting, sebab kemungkinan besar dorongan dari luar diri seorang siswa juga memberikan kontribusi bagi siwa tersebut
tergantung seberapa besar dorongan dari luar tersebut mempengaruhinya. Karena keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-
komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
c. Menumbuhkan Motivasi Belajar