Langkah-Langkah Problem Based Learning

4 Melibatkan pertimbangan dan interprestasi. 5 Melibatkan banyaknya kriteria, yang kadang-kadang bertentangan satu sama lainnya. 6 Seringkali melibatkan ketidakpastian. Tidak selalu segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas diketahui. 7 Melibatkan pengaturan diri self regulated tentang proses berpikir. 8 Melibatkan pencarian makna, menemukan struktur pada keadaan yang tampak tidak teratur. 9 Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Ada pengarahan kerja mental besar-besaran saat melakukan elaborasi dan pertimbangan yang dibutuhkan. Maka berdasarkan penjelasan dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri dari model pembelajaran berbasis masalah, kalau hasil dari penyelesaian tersebut bukan bersifat algoritmik yakni alur tindakan tidak sepenuhnya dapat ditetapkan sebelumnya bahkan cenderung kompleks, seringkali menghasilkan banyak solusi, melibatkan pertimbangan dan interprestasi, melibatkan banyaknya kriteria, yang kadang-kadang bertentangan satu sama lainnya serta melibatkan pengaturan diri self regulated tentang proses berpikir dan pencarian makna, karena berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras.

4. Langkah-Langkah Problem Based Learning

Adapun langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning sebagai salah satu model pembelajaran yang diterapkan pada proses pembelajaran, menurut Rusman dalam bukunya Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru adalah sebagai berikut : ada beberapa langkah-langkah yang harus dilaksanakan yaitu: a Konsep Dasar Basic Concept b Pendefenisian Masalah Defening the Problem c Pembelajaran Mandiri Self Learning d Pertukaran Pengetahuan Excange Knowledge e Penilaian Assessment 50 Selanjutnya Richard Arends memaparkan langkah-langkah pelaksanaan Problem Based Learning dalam pengajarannya. Beliau mengemukakan ada 5 fase tahap yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan pembelajaran Problem Based Learning. 51 Fase pelaksanaan pembelajaran problem based learning adalah sebagai berikut : Fase Aktivitas Guru Kegiatan Siswa Fase I Mengorientasi siswa pada masalah. Menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat aktif pada aktivitas pemecahan masalah. Mendengarkan penjelasan guru Fase II Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Membantu siswa membatasi dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Siswa aktif mengikuti dan mengerjakan tugas belajar sesuai dengan masalah yang diberikan Fase III Membimbing penyelidikan individu atapun kelompok. Mendorong siswa Siswa aktif dalam mencari dan menemukan 50 Rusman, Model-Model Pembelajaran …, h. 86. 51 Richard Arends, Learning to Teach. Penerjemah : Helly Prajitno dan Sri Mulyani. New York: McGraw Hill Company, 2008, h. 72. mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, dan mencari untuk penjelasan dan pemecahan. informasi terhadap pemecahan masalah belajar Fase IV Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Membantu siwa merencanakan dan menyiapkan karya-karya yang sesuai seperti laporan dan membantu siswa berbagi tugas dengan temannya. Siswa menyampaikan hasil laporan materi pelajaran berkaitan dengan pemecahan masalah Fase V Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Membantu siswa melakukan refleksi terhadap pendidikan dan proses yang digunakan selama berlangsungnya pemecahan. Siswa merefleksikan hasil pemecahan masalah terhadap materi yang dipelajari

5. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah