Data Sebelum Perlakuan Data Setelah Perlakuan

78 20 butir soal atau hanya 3 butir soal yang dijawab belum benar. Pada Tabel 12 menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen masih terdapat 3 butir soal yang belum dijawab benar oleh minima 70 siswa, yang artinya terdapat materi yang belum dikuasai siswa setelah perlakuan dan disajikan pada Tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5. Materi yang Belum Dikuasai Siswa Materi No Soal Bentuk Soal Jenis Sudut 5 Pilihan Ganda Sudut dari dua garis sejajar E2 Essay Melukis Sudut E3 Essay Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada materi-materi yang berkaitan dengan operasi aljabar dan keterampilan dalam menggambar sudut perlu mendapat perhatian lebih pada saat proses pembelajaran.

3. Analisis Statistik Uji Inferensial

a. Data Sebelum Perlakuan

Data yang diperoleh sebelum perlakuan meliputi data hasil pengukuran motivasi belajar awal dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada kelompok eksperimen. Hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.7 dan 3.8 di halaman 238 dan 239. Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Sebelum Perlakuan Variabel Sig. Keputusan Motivasi Belajar 0,200 � diterima Pretest 0,003 � ditolak Berdasarkan pada Tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa data skor motivasi belajar siswa sebelum perlakuan berdistribusi normal dikarenakan nilai 79 signifikansi yang dihasilkan lebih dari , selengkapnya dapat dilihat pada grafik Gambar 4.9. Sedangkan untuk data nilai pretest prestasi belajar siswa tidak berdistribusi normal dikarenakan nilai signifikansi kurang dari , dan dilihat pada grafik Gambar 4.10. Gambar 4.9. Grafik Normal Q-Q Plot Data Skor Awal Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Gambar 4.9 di atas dapat dilihat bahwa normal Q-Q plot yang memperlihatkan bahwa data berdistribusi normal ditunjukkan dengan data yang menyebar di sekitar garis. Gambar 4.10. Grafik Normal Q-Q Plot Data Nilai Pretest Prestasi Belajar Siswa 80 Berdasarkan Gambar 4.10 dapat dilihat bahwa normal Q-Q plot menunjukkan data menyebar tidak merata, dikarenakan ada yang berada di sekitar baris dan ada juga yang jauh di luar garis.

b. Data Setelah Perlakuan

1 Uji Normalitas Data yang diperoleh setelah perlakuan meliputi data hasil pengukuran motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada kelompok eksperimen. Hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.7 dan 3.8 di halaman 238 dan 239. Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Setelah Perlakuan Variabel Sig. Keputusan Motivasi Belajar 0,156 � diterima Posttest 0,192 � diterima Berdasarkan pada Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa data skor motivasi belajar akhir siswa dan nilai posttest prestasi belajar siswa berdistribusi normal dikarenakan nilai signifikansi yang dihasilkan lebih dari , selengkapnya dapat dilihat pada grafik Gambar 4.11. 81 Data Skor Akhir Motivasi Belajar Data Nilai Posttest Prestasi Belajar Gambar 4.11. Grafik Normal Q-Q Plot Data Setelah Perlakuan Berdasarkan Gambar 4.11 dapat dilihat bahwa data angket motivasi belajar dan prestasi belajar menyebar di sekitar garis yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. 82 2 Uji Hipotesis a Motivasi Belajar Dari hasi uji prasyarat analisis diketahui bahwa data yang didapat berasal dari data yang berdistribusi normal. Setelah diketahui data berdistribusi normal, maka untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu bagaimana keefektifan pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education RME ditinjau dari motivasi belajar pada materi pokok Garis dan Sudut di kelas VII SMP Negeri 1 Ngemplak digunakan uji t-one sample test dan t paired sample test . Dalam penelitian ini, pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education RME dikatakan dikatakan efektif jika a mencapai KKM dan b rata- rata skor motivasi belajar siswa meningkat secara signifikan setelah diberikan pelakuan. Hasil perhitungan uji t-one sample test dengan menggunakan program SPSS disajikan pada Tabel 4.8 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.9 di halaman 240. Sedangkan hasil uji t-paired sample two-tailed test dengan menggunakan program SPSS disajikan pada Tabel 4.9 berikut dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.10 di halaman 242. Tabel 4.8. Hasil Uji t-one sample test Skor Motivasi Belajar Siswa Sig. 2-tailed SPSS p-value one- tailed Keputusan 0,000 0,000 � ditolak Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa nilai sig. sama dengan 0,000 untuk two-tailed maka nilai p-value untuk hipotesis satu arah sama dengan , yaitu 0,0000. Karena nilai p-value , maka dapat dikatakan bahwa � 83 ditolak dengan kata lain skor angket motivasi belajar mencapai KKM setelah diterapkan pembelajaran dengan pendekatan pendekatan Realistic Mathematics Education RME. Tabel 4. 9. Hasil Uji t-paired sample test Skor Motivasi Belajar Siswa Sig. 2-tailed SPSS p-value one-tailed Keputusan 0,000 0,000 � ditolak Berdasarkan pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dengan nilai p-value 2- tailed = 0,000 maka p-value dibagi menjadi dua yaitu 0,000, maka p-value , dengan nilai t-hitung= , , . Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa � ditolak, yang artinya skor rata-rata motivasi belajar siswa meningkat secara signifikan setelah diterapkannya pembelajaran dengan pendekatan pendekatan Realistic Mathematics Education RME. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education RME efektif ditinjau dari pencapaian dan peningkatan motivasi belajar siswa. b Prestasi Belajar Dari hasi uji prasyarat analisis diketahui bahwa data sebelum perlakuan didapatkan bahwa data tidak berasal dari data yang berdistribusi normal. Oleh karena itu, digunakan uji wilcoxon signed ranks dengan menggunakan program SPSS 16 . Setelah itu, maka dapat menjawab rumusan masalah kedua yaitu bagaimana keefektifan pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education RME ditinjau dari prestasi belajar pada materi pokok Garis dan Sudut di kelas VII SMP Negeri 1 Ngemplak. Dalam penelitian ini, pembelajaran dengan pendekatan RME efektif jika a mencapai KKM dan b rata-rata nilai belajar 84 siswa meningkat secara signifikan setelah diberikan pelakuan Hasil perhitungan uji t one sample test dengan menggunakan program SPSS disajikan pada Tabel 4.10 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.11 di halaman 244. Sedangkan hasil uji Wilcoxon signed ranks test dengan menggunakan program SPSS disajikan pada Tabel 4.11 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.12 di halaman 246. Tabel 4.10. Hasil Uji t-one sample test Nilai Prestasi Belajar Siswa Sig. 2-tailed SPSS p-value one- tailed Keputusan 0,001 0,0005 � ditolak Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa nilai sig. sama dengan 0,001 untuk two-tailed maka nilai p-value untuk hipotesis satu arah sama dengan , yaitu 0,0005. Karena nilai p-value , maka dapat dikatakan bahwa � ditolak dengan kata lain nilai prestasi belajar mencapai KKM setelah diterapkan pembelajaran dengan pendekatan pendekatan Realistic Mathematics Education RME. Tabel 4.11. Hasil Uji Wilcoxon Nilai Prestasi Belajar Siswa Asymp. Sig. 2-tailed SPSS p-value one- tailed Keputusan 0,000 0,0000 � ditolak Berdasarkan pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa dengan nilai p-value 2- tailed = 0,000 maka p-value dibagi menjadi dua yaitu 0,000, maka p-value , . Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa � ditolak, yang artinya rata-rata nilai prestasi belajar siswa meningkat secara signifikan setelah pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education RME. 85 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education RME efektif ditinjau dari pencapaian dan peningkatan prestasi belajar.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 2 2

PENGARUH PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS REALISTIC Pengaruh Pendekatan Scientific Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Ajaran 2014/

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendekatan Scientific Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 8

PENGARUH PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS REALISTIC Pengaruh Pendekatan Scientific Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Ajaran 2014/

0 3 15

EFEKTIVITAS PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS Efektivitas Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Dalam Peningkatan Kemandirian Dan Pemahaman Konsep Belajar Matematika (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII G di SMP Negeri 1 Gatak).

0 0 12

PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALI JAMBE SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 18

PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALIJAMBE PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALI JAMBE SRAGEN TAHUN AJARAN

0 1 17

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI REACT DITINJAU DARI PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI 1 SRAGEN.

2 15 387

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIon rme

1 0 12

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DAN SELF-EFFICACY SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

2 3 8