72
Gambar 4.6. Contoh Intertwin
Berdasarkan Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa konteks yang disajikan memuat topik pembelajaran yang lainnya, seperti mata pelajaran matematika dan
mata pelajaran keolahragaan, serta mata pelajaran matematika dan bidang kearsitekan.
2. Deskripsi Data
Deskripsi data dalam penelitian ini merupakan bayangan dari data yang diperoleh ketika penelitian dilakukan untuk mendukung pembahasan hasil
penelitian. Dari bayangan data ini dapat dilihat kondisi sebelum dan setelah perlakuan kelas eksperimen dengan pendekatan Realistic Mathematics Education
RME.
a. Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
Data motivasi belajar siswa diperoleh dari pengisisan angket yang dilakukan setiap siswa. Angket motivasi belajar ini diberikan sebelum dan setelah perlakuan
untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education
RME terhadap motivasi belajar matematika siswa. Hasil analisis deskriptif data motivasi belajar siswa disajikan pada Tabel 4.1, dan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.5 di halaman 236.
73
Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Deskripsi
Kelas Eksperimen VIIA Awal
Akhir
Jumlah siswa 32
32 Skor maksimum
100,00 100,00
Skor minimum 20,00
20,00 Skor tertinggi
91 96
Skor terendah 58
58 Skor rata-rata
78,5312 85,3125
Variansi 61,096
61.060 Simpangan baku
7,81638 7,81412
Berdasarkan pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar pada kelas eksperimen. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata skor
motivasi belajar yang meningkat dari 78,5312 menjadi 85,3125. Kriteria yang ditunjukkan dari sebelum dan setelah perlakuan juga menunjukkan peningkatan
secara berturut-turut yaitu dari tinggi menjadi sangat tinggi. Data hasil angket motivasi belajar siswa terhadap matematika dapat dilihat pada lampiran 3.1 dan
3.2 di halaman 227 sampai 229. Hasil angket motivasi belajar siswa terhadap matematika selanjutnya
dikonversi ke dalam kriteria sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Distribusi frekuensi dan skor angket motivasi siswa sebelum dan setelah
perlakuan disajikan pada Gambar 4.7 berikut.
74
Gambar 4.7. Diagram Distribusi Frekuensi Skor Awal dan Akhir Angket Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa sebelum diberikan perlakuan motivasi belajar siswa sudah dalam kriteria sedang sampai sangat tinggi serta
terdapat 4 siswa yang berada dalam kriteria sedang. Sedangkan setelah diberikan perlakuan, hanya terdapat 1 siswa yang berada dalam kriteria sedang dan siswa
yang lainnya hampir dalam kriteria motivasi belajar sangat tinggi. Data skor rata-rata angket sebelum dan setelah perlakuan ditinjau dari
indikator-indikator motivasi belajar siswa disajikan pada Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2. Skor Rata-Rata Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Indikator
Awal Akhir
Hasrat dan keinginan untuk berhasil 3,975
4,263 Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3,727 4,055
Harapan dan cita-cita masa depan 4,271
4,438 Adanya penghargaan dalam belajar
4,094 4,458
Lingkungan yang kondusif untuk belajar 3,99
4,229 Kegiatan yang menarik dalam pembelajaran
3,344 4,203
4 1
21
13
7 18
5 10
15 20
25
Awal Akhir
F r
e ku
e n
si
Sedang Tinggi
Sangat Tinggi
75 Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa skor rata-rata motivasi
belajar sebelum perlakuan hampir sama, hanya saja untuk indikator kegiatan yang menarik dalam pembelajaran masih rendah daripada indikator yang lainnya.
Sedangkan setelah perlakuan, dapat dilihat bahwa skor rata-rata motivasi belajar siswa meningkat untuk setiap indikator. Selanjutnya, untuk mendeskripsikan
keefektifan pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education RME diperlukan uji yang ditinjau dari pencapaian dan peningkatan motivasi
belajar siswa.
b. Data Hasil Prestasi Belajar Siswa