Komponen Intellectual Capital Intellectual Capital

karyawan dalam menghasilkan kinerja yang optimal. Sebagai contoh, yang termasuk dalam komponen ini yaitu: sistem operasional perusahaan dan proses Suwarjono dan Kadir dalam Pramelasari, 2010. 3 Relational Capital RC atau Customer Capital CC Komponen ini merupakan hubungan perusahaan dengan para mitra. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan harmonis association network, baik dengan pemasok, pelanggan, maupun pemerintah dan masyarakat. Indikator customer capital biasanya digunakan untuk meningkatkan jumlah pangsa pasar dari produk perusahaan dan untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor. Indikator ini juga dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi kebijakan dari pemerintah.

c. Pengukuran Intellectual Capital

Dengan adanya banyak penelitian mengenai intellectual capital, berkembang pula bentuk dan cakupan dari intellectual capital. Tidak sedikit penelitian yang mengarah kepada kerangka untuk menentukan klasifikasi intellectual capital dan untuk mengukur nilai dari intellectual capital. Dalam pengukuran intellectual capital, pada tahun 1997 Pulic mengembangkan suatu instrumen kinerja intellectual capital yang dimiliki perusahaan. Instrument tersebut menyajikan informasi yang berkaitan dengan value creation efficiency dari asset berwujud maupun aset tidak berwujud pada perusahaan. Instrument tersebut bernama VAIC TM , yaitu Value Added intellectual Coefficient. Menurut Ihyaul Ulum 2009:90 penggunaan VAIC TM telah diaplikasikan sebagai alat ukur kinerja intellectual capital oleh Pulic dalam penelitiannya. Pulic 1997 mengambil sampel dari 30 perusahaan terdaftar di FTSE 250 London, Inggris yang dipilih secara acak. Melalui penelitian tersebut diperoleh suatu deskripsi mengenai efisiensi dari penggunaan sumberdaya dalam proses penciptaan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Pulic 1997 menjadi pelopor pengukuran kinerja modal intelektual perusahaan. Pada tahun-tahun berikutnya, beberapa peneliti juga menggunakan metode ini sebagai alat pengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Metode VAIC TM yang dikembangkan oleh Pulic bertujuan menyajikan informasi value creation efficiency dari aset berwujud dan tidak berwujud perusahaan. VAIC TM dipilih untuk mengukur kinerja intellectual karena memiliki beberapa keunggulan. Data yang dibutuhkan relatif mudah untuk diperoleh. Selain itu, data yang digunakan untuk menghitung rasio merupakan angka-angka keuangan yang pada umumnya terdapat pada laporan keuangan perusahaan Ihyaul Ulum, 2009. Pada metode VAIC, hal pertama yang diukur adalah kemampuan perusahaan dalam menciptakan value added. Value added merupakan indikator yang paling subjektif untuk mengukur keberhasilan bisnis. Selain itu, value added juga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai value creation. Value added dihitung dengan menilai selisih antara output dan input Pulic 1998 dalam Ihyaul Ulum, 2009. Formulasi dari tahapan perhitungan VAIC oleh Pulic 1998 adalah sebagai berikut: VAIC TM = VACA + VAHU + STVA Keterangan: VAIC TM = Value Added Intellectual capital Coefficient VACA = Value Added Capital Employed VAHU = Value Added Human capital STVA = Structural capital Value Added Ihyaul Ulum, 2009:90 1 Value Added Capital Coefficient VACA Salah satu yang mempengaruhi value added adalah efisiensi dari capital employed. Hubungan antara value added dengan capital employed diberi label VACA. VACA merupakan suatu indikator untuk value added yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital Ihyaul Ulum, 2009:87. Jika 1 unit dari capital employed dapat menghasilkan return yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang lain, maka perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan capital employed yang dimilikinya. Dengan demikian, hal tersebut merupakan bagian dari intellectual capital perusahaan. VACA = VA CE Keterangan: VACA = Value Added Capital Employed VA = Value Added CE = Capital Employed Ihyaul Ulum, 2009:89 2 Value Added Human capital Coefficient VAHU VAHU menunjukkan hubungan antara value added dengan human capital. Dari VAHU dapat dilihat seberapa banyak value added yang dapat dihasilkan dengan dana yang telah dikeluarkan untuk tenaga kerja. Indikator dari human capital perusahaan yang dijelaskan oleh Pulic yaitu total salary dan wage costs. VAHU = VA HC Keterangan: VAHU = Value Added Human Capital VA = Value Added HC = Human Capital beban karyawan Ihyaul Ulum, 2009:89 3 Value Added Structural capital Coefficient STVA STVA menunjukkan kontribusi dari structural capital dalam value creation. STVA mengukur berapa banyak structural capital yang dibutuhkan dalam menghasilkan 1 rupiah dari value added. STVA = SC VA Keterangan: STVA = Structural Capital Value Added Value Added SC = Structural Capital VA – HC VA = Value Added Ihyaul Ulum, 2009:90

3. Islamicity Performance Index

Shahul Hameed et. al. 2004 mengembangkan suatu indeks yang diberi nama Islamicity performance index. Indeks ini digunakan untuk mengukur kinerja lembaga keuangan Islam. Islamicity performance index berisi tujuh rasio, di mana rasio ini merupakan cerminan dari kinerja bank syariah. a. Profit Sharing Ratio PSR Profit sharing ratio digunakan untuk mengukur dan mengidentifikasi bagi hasil yang dicapai oleh perbankan syariah. Seberapa jauh perbankan syariah telah berhasil mencapai tujuan atas eksistensi dapat dilihat dengan rasio ini. Bagi hasil merupakan tujuan utama dari suatu perbankan syariah, oleh karena itu, mengukur seberapa jauh rasio bagi hasil dicapai merupakan suatu hal yang penting. Pendapatan bagi hasil diperoleh dari akad mudharabah dan akad musyarakah. Akad mudharabah merupakan kegiatan penanaman dari pemilik kepada pengelola dana untuk melakukan usaha tertentu. Sedangkan akad musyarakah merupakan suatu akad atau perjanjian antara pemilik modal untuk mencampurkan modal pada usaha tertentu dengan kesepakatan pembagian keuntungan yang telah disepakati bersama dan kerugian ditanggung pemilik modal sesuai proporsi masing-masing. Rumus dari profit sharing ratio yaitu sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Intellectual Capital Terhadap Estimasi Ranking Bank Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 37 74

Analisis Kinerja Intellectual Capital Terhadap Estimasi Ranking Bank Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 33 90

Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC dan Islamicity Performance Index (Studi Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri)

19 71 125

Kinerja bank pembiayaan rakyat syariah dengan metode islamicity performance index (Studi pada BPRS di Provinsi Banten Tahun 2013-2015)

1 28 80

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 2 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 5 16

ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ISLAMICITY FINANCIAL PERFORMANCE INDEX BANK SYARIAH DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 78

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 63

Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan di Indonesia

0 1 20

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia Skripsi

0 0 127