3. Islamicity Performance Index
Shahul Hameed et. al. 2004 mengembangkan suatu indeks yang diberi nama Islamicity performance index. Indeks ini digunakan untuk
mengukur kinerja lembaga keuangan Islam. Islamicity performance index berisi tujuh rasio, di mana rasio ini merupakan cerminan dari
kinerja bank syariah. a.
Profit Sharing Ratio PSR
Profit sharing
ratio digunakan
untuk mengukur
dan mengidentifikasi bagi hasil yang dicapai oleh perbankan syariah.
Seberapa jauh perbankan syariah telah berhasil mencapai tujuan atas eksistensi dapat dilihat dengan rasio ini. Bagi hasil merupakan tujuan
utama dari suatu perbankan syariah, oleh karena itu, mengukur seberapa jauh rasio bagi hasil dicapai merupakan suatu hal yang
penting. Pendapatan bagi hasil diperoleh dari akad mudharabah dan akad
musyarakah. Akad mudharabah merupakan kegiatan penanaman dari pemilik kepada pengelola dana untuk melakukan usaha tertentu.
Sedangkan akad musyarakah merupakan suatu akad atau perjanjian antara pemilik modal untuk mencampurkan modal pada usaha
tertentu dengan kesepakatan pembagian keuntungan yang telah disepakati bersama dan kerugian ditanggung pemilik modal sesuai
proporsi masing-masing. Rumus dari profit sharing ratio yaitu sebagai berikut:
PSR =
Mudharabah + Musyarakah Total Financing
Shahul Hameed et. al., 2004
b. Zakat Performing Ratio ZPR
Dalam perbankan syariah, zakat menggantikan indikator kinerja konvensional, yaitu laba per saham earning per share. Selain itu,
zakat merupakan satu perintah dalam syariah Islam. Oleh karena itu, zakat yang dibayarkan oleh perbankan syariah menjadi dasar dalam
pengukuran kinerja perbankan syariah. Rasio kinerja zakat digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur besarnya kontribusi
zakat perusahaan yang dikeluarkan oleh Perbankan Syariah. Zakat tersebut kemudian akan dapat dinikmati oleh mustahiq zakat, yang
merupakan representasi kelompok yang membutuhkan dalam masyarakat. ZPR diperoleh dengan membandingkan zakat yang
dibayarkan Bank Syariah dengan laba sebelum pajak. Semakin tinggi komponen ini akan mengindikasikan kinerja zakat pada masing-
masing bank syariah tersebut. Rumus zakat performing ratio yaitu: ZPR =
Zakat Net Assets
Shahul Hameed et. al., 2004
c. Equitable Distribution Ratio EDR
Rasio ini mengidentifikasi distribusi kepada semua pihak pemangku kepentingan. Selain bagi hasil dan zakat, akuntansi
syariah juga memastikan bahwa distribusi yang dilakukan adalah merata kepada semua pihak.
Pada dasarnya EDR menghitung rasio dari jumlah distribusi terhadap total pendapatan setelah dikurangi dengan pajak dan zakat.
Distribusi yang ditunjukkan oleh EDR yaitu qard dan dana kebajikan, upah karyawan, dividen, dan laba bersih. Untuk
menghitung distribusi secara keseluruhan, digunakan rata-rata distribusi. Rata-rata distribusi diperoleh dari jumlah distribusi dibagi
dengan jumlah pemangku kepentingan. Jumlah pemangku kepentingan sendiri dikelompokan menjadi empat kelompok, yaitu
pemegang saham, masyarakat, karyawan, dan perusahaan. Average Distribution for Each Stakeholders =
Qard Donation+Wages+ Shareholders+Net Profit Number of Stakeholders
Equitable Distribution Ratio = Average Distribution for Each Stakeholders
Total Revenue
d. Directors-Employees Welfare Ratio
Rasio ini mengidentifikasi apakah direktur mendapat gaji yang lebih besar dari kinerja yang dilakukan. Isu remunerasi direktur
menjadi hal yang penting saat ini, karena penggajian direktur merupakan hal yang penting. Banyak yang mengungkapkan bahwa
direktur digaji lebih dibanding pekerjaan yang dia lakukan. Oleh karena itu, uang yang digunakan untuk gaji direktur perlu
dibandingkan dengan uang yang digunakan untuk kesejahteraan pegawai.
e. Islamicity Investment vs Non-Islamic Investment
Rasio Islamicity Investment vs Non-Islamic Investment mengukur dan mengidentifikasi sejauh mana perbankan syariah melakukan
transaksi yang halal dibandingkan dengan transaksi yang mengandung riba, gharar, dan judi.
f. Islamic Income vs Non-Islamic Income
Rasio ini bertujuan untuk mengukur pendapatan yang bersumber dari pendapatan yang halal. Prinsip Islam melarang adanya transaksi
riba, gharar, dan maysir dan mewajibkan perdagangan yang halal. Perbankan syariah disyaratkan untuk mengungkapkan dengan benar
semua pendapatan yang halal dan yang tidak halal. Jika perbankan syariah mempunyai pendapatan tidak halal, maka bank harus
mengungkapkan laba, sumber pendapatan tidak halal, dan bagaimana prosedur untuk mencegah transaksi yang tidak halal. Rumus dari
rasio ini yaitu: Islamic Income vs Non-Islamic Income
=
Islamic Income Islamic Income+Non Islamic Income
Shahul Hameed et. al., 2004
g. AAOIFI Index
Dengan menggunakan indeks ini dapat diketahui seberapa jauh perbankan syariah telah melaksanakan kegiatannya sesuai dengan
prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh AAOIFI Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions.
B. Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan intellectual capital, Islamicity performance index, dan kinerja keuangan perbankan
syariah. Hasil dari penelitian-penelitian terdahulu tersebut dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu yang relevan
dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Afifuddin Tahun 2014 Penelitian yang dilakukan Afifuddin 2014
berjudul “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di
Indonesia ”. Penelitian Afifuddin 2014 bertujuan untuk menguji
pengaruh dari intellectual capital terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian menggunakan data laporan keuangan
Bank Umum Syariah pada tahun 2010, 2011, dan 2012. Hasil penelitian Afifuddin 2014 menunjukkan bahwa VACA tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA, sedangkan VAHU dan STVA berpengaruh signifikan terhadap ROA. Secara simultan, VACA, VAHU, dan STVA
berpengaruh terhadap ROA. Persamaan dengan penelitian Afifuddin 2014 adalah penggunaan
variabel intellectual capital dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Perbedaannya terdapat pada variabel bebas yang digunakan.
Pada penelitian yang sekarang, variabel yang digunakan tidak hanya variabel intellectual capital saja, melainkan juga terdapat variabel lain
berupa komponen Islamicity performance index.