perbankan syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2010- 2015”
ditolak .
5. Pengujian Hipotesis 5
Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan Islamic income vs non-Islamic income terhadap kinerja
keuangan pada perbankan syariah yang terdaftar di Bank Indonesia
periode 2010-2015. Hasil pengujian hipotesis 5 adalah sebagai berikut: Tabel 14. Ringkasan Hasil Regresi Linier Sederhana Pengaruh
Islamic Income vs Non-Islamic Income terhadap Kinerja Keuangan
Konstanta Koefisien
Perhitungan Nilai t
Sig. r
r
2
hitung tabel
-0,013 0,023
0,123 0,015
0,654 2,045
0,519 Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2016 Hasil output IBM SPSS
Statistics 20 pada lampiran 15 halaman 124 Berdasarkan tabel 14, dapat dilihat bahwa nilai konstanta sebesar -
0,013 dan koefisien regresi Islamic income vs non-Islamic income terhadap kinerja keuangan sebesar 0,023. Apabila variabel Islamic
income vs non-Islamic income naik sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan nilai variabel kinerja keuangan sebesar 0,023 satuan. Dari
uraian tersebut, dapat dibuat persamaan regresi untuk hipotesis 5 sebagai berikut:
Y = -0,013 + 0,023X
5
Nilai koefisien korelasi atau r pada tabel 14 adalah 0,123 yang menggambarkan bahwa antara Islamic income vs non-Islamic income
dengan kinerja keuangan memiliki hubungan rendah atau lemah. Nilai koefisien determinasi sederhana sebesar 0,015. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang dapat dijelaskan oleh variabel Islamic income vs non-Islamic income yaitu sebesar 1,5,
sedangkan sisanya sebesar 88,5 dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
Uji t untuk variabel Islamic income vs non-Islamic income pada tabel 14 menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,654 dan nilai t tabel sebesar
2,045 tingkat signifikansi 5, df=29. Jika keduanya dibandingkan, maka t hitung lebih kecil dari t tabel 0,654 2,045. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh Islamic income vs non- Islamic income terhadap kinerja keuangan. Hal itu juga didukung dengan
nilai signifikansi sebesar 0,519 lebih besar dari 0,05 yang artinya tidak terdapat pengaruh siginifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual. Berdasarkan uji hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel
Islamic income vs non-Islamic income tidak berpengaruh terhadap variabel kinerja keuangan. Dengan demikian, hipotesis kelima yang
menyatakan “terdapat pengaruh signifikan Islamic income vs non-Islamic income terhadap kinerja keuangan pada perbankan syariah yang terdaftar
di Bank Indonesia periode 2010-
2015” ditolak.
6. Pengujian Hipotesis 6
Hipotesis keenam dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan intellectual capital, profit sharing ratio, zakat performing
ratio, equitable distribution ratio, dan Islamic income vs non-Islamic income secara simultan terhadap kinerja keuangan pada perbankan
syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2010-2015. Hasil pengujian hipotesis 6 adalah sebagai berikut:
Tabel 15. Ringkasan Hasil Regresi Linier Berganda Pengaruh Intellectual Capital, Profit Sharing Ratio, Zakat
Performing Ratio, Equitable Distribution Ratio, dan Islamic Income vs Non-Islamic Income terhadap Kinerja
Keuangan
Keterangan Koefisien Regresi
Konstanta 0,001
Intellectual Capital X1 0,007
Profit Sharing Ratio X2 -0,007
Zakat Performing Ratio X3 -3,215
Equitable Distribution Ratio X4 -0,001
Islamic Income vs Non-Islamic Income X5 -0,005
R R Square
F hitung F tabel
Sig F = 0,840
= 0,705 = 11,489
= 2,62 = 0,000
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2016 Hasil output IBM SPSS Statistics 20 pada lampiran 15 halaman 124
Berdasarkan tabel 15, dapat dilihat bahwa nilai konstanta sebesar 0,001 dan koefisien regresi intellectual capital, profit sharing ratio, zakat
performing ratio, equitable distribution ratio, dan Islamic income vs non- Islamic income masing-masing sebesar 0,007; -0,007; -3,215; -0,001;