17 mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri,
mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Kelima komponen dasar tersebut memiliki keterkaitan yang sinergis antara kemampuan yang
satu dengan lainnya. Hal ini memiliki artian bahwa kecerdasan emosional tidak hanya berhubungan dengan diri sendiri tetapi juga kemampuan untuk
berhubungan dengan orang lain.
B. Kajian Tentang Kecenderungan Memecahkan Masalah
Kajian mengenai kecenderungan memecahkan masalah ini akan membahas mengenai pengertian keecenderungan memecahkan masalah, faktor
yang mempengaruhi
kecenderungan memecahkan
masalah, ciri-ciri
kecenderungan memecahkan masalah, dan proses memecahkan masalah.
1. Pengertian Kecenderungan Memecahkan Masalah
Istilah kata masalah berasal dari problema Yunani, yang berarti hambatan. Kata masalah seperti yang digunakan oleh Jonassen 2011: 1
mengacu pada pertanyaan atau isu yang tidak pasti dan harus diperiksa dan diselesaikan. Penyataan Jonassen tersebut memiliki maksud bahwa suatu
masalah atau kesenjangan yang memerlukan penyelesaian secara tepat. Suatu masalah terjadi ketika ada sesuatu yang menghalangi individu untuk
sampai pada kondisi yang diinginkan. Secara umum, masalah memiliki tiga komponen inti sebagai berikut Ling Catling, 2012: 175.
a. Kondisi awal merupakan kondisi individu pada mulanya atau kondisi individu saat ini.
b. Kondisi tujuan merupakan kondisi yang diinginkan oleh individu.
18 c. Hambatan merupakan segala hal yang menghalangi individu mencapai
kondisi tujuan. Masalah yang diketahui dengan baik berdasarkan penjelasan Ling
mempunyai tiga komponen yaitu kondisi awal, kondisi tujuan, dan hambatan. Ketiga hal tersebut dapat dipahami agar individu memperoleh
gambaran tentang penyelesaian masalah. Stein Book 2002: 179 mendefinisikan pemecahan masalah sebagai kemampuan untuk mengenali
dan merumuskan masalah, serta menemukan dan menerapkan pemecahan yang ampuh. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa individu
yang memiliki kecenderungan memecahkan masalah tentunya mampu memahami
masalah untuk
selanjutnya mampu
mempraktekkan penyelesaian masalah dengan baik. Pendapat lain yang disampaikan oleh
Caplin 2006: 388 menjelaskan problem solving pemecahan masalah adalah proses yang tercakup dalam usaha menemukan urutan yang benar
dari alternatif-alternatif jawaban, mengarah kepada satu sasaran atau ke arah penyelesaian yang ideal. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa
setiap masalah memerlukan pemecahan atau penyelesaian. Solso 2007: 434, pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang
terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik. Ungkapan Solso menunjukkan bahwa
pemikiran atau kognisi memiliki peranan penting dalam menemukan solusi. Senada dengan Solso, Reed menjelaskan bahwa pemecahan
masalah merupakan suatu upaya untuk mengatasi yang menghambat jalan
19 menuju solusi Sternberg, 2008: 365. Kedua penjelasan tersebut
mempunyai kesamaan maksud yang menyatakan bahwa kecenderungan pemecahan masalah berkaitan dengan usaha individu untuk mendapatkan
jalan keluar dari hal-hal yang menghalangi dalam mencapai alternatif penyelesaian masalah.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan memecahkan masalah merupakan segala upaya yang dilakukan individu
untuk menemukan alternatif penyelesaian atau solusi secara tepat. Kecenderungan memecahkan masalah juga terkait dengan tindakan
individu yang berkaitan dengan pemilihan jalan keluar yang didukung oleh kemampuan kognisi. Tindakan yang dilakukan yaitu pengubahan kondisi
awal menuju kondisi tujuan dengan mengatasi segala hambatan dalam mencapai keadaan yang diharapkan dengan disesuaikan norma atau aturan
yang berlaku di masyarakat.
2. Faktor yang Mempengaruhi dalam Memecahkan Masalah